29. Dua sembilan

27.3K 3.3K 1K
                                    

Hallo!!!

Aku datang lagi xixixixi.

Pls jawab ini, buat menentukan cerita ini kedepannya, jujur y.

Kalian umur brpa?

Dah, enjoy ya!

Happy reading ♥️

****

Dalam hidup Drystan, Bunda adalah yang segalanya. Meskipun mereka pernah pisah lama lantaran Drystan harus pendidikan ke Melbourne, tak membuat hubungan mereka jadi renggang. Apapun keinginan Bundanya sebisa mungkin akan ia kabulkan. Seperti sekarang ini, ia diminta untuk menemani hadir di event Song Joong Ki bersama Scarlett, si aktor asal Korea itu.

Drystan senantiasa menjaga Bundanya di tengah-tengah keramaian. Lengkap dengan setelan rapi kemeja hitam yang lengannya digulung sampai siku, dipadukan dengan jeans hitam pada kaki jenjangnya. Tak malu walaupun laki-laki di sini bisa dihitung jari.

Kebahagiaan Bunda Grace adalah yang utama.

Melihat bundanya kesusahan membawa tas. Drystan yang peka langsung mengambilnya, membawanya santai tanpa rasa malu sedikit pun padahal warna tas itu pink. "Drys aja yang bawa."

Grace tersenyum melihat itu kemudian mencubit pipi Drystan gemas. "Baby boynya Bunda very-very soleh. Macem cowok di drakor. Persis tuh sama kaya Oppa Song Joong Ki," pujinya senang.

Drystan hanya menanggapinya dengan senyuman tipis, memaklumi sikap lebay bundanya.

"Sarangheeee, Oppa!!!" seru Grace semangat, sok-sok an pakai bahasa Korea yang artinya mencintaimu.

Drystan tersenyum geli langsung merekam moment lucu ini dengan ponselnya. Selain untuk koleksi, ia juga akan mengirimkan video ini ke ayahnya. Biasa, kompor meleduk, agar sang ayah cemburu.

Drystan langsung mengirimkannya dengan caption,

Seru, punya Papa 2

Pesan itu langsung dibaca oleh Gilgey. Drystan jadi membayangkan Papanya pasti sedang marah di sana sambil membanting ponsel, atau mungkin akan langsung menuju ke sini.

Tapi, tunggu dulu, karena ada notifikasi balasan.

Papa G

Lebih seru cuma punya anak 1 yang jamet
Kamu tau kan artinya, Drystan?

Drystan terkekeh. Kode kalau ia akan diusir dari keluarga ini olehnya.

Benar 'kan? Menjahili ayahnya memang seseru itu.

"Nda, Papa tau nggak?" tanya Drystan, gawat kalau belum izin.

Grace menyengir polos. "Nggak tau. Lebih baik minta maaf daripada izin. You kan tau Papamu itu macem singo edan?"

Drystan mengurut pelipisnya, merasakan pening. Berarti barusan ia malah membocorkan rahasia ini. Netranya melirik pada jam tangan, tinggal menghitung beberapa menit lagi pasti ayahnya akan menyusul ke sini.

Drystan celingukan sambil melirik setiap sudut. Ia bergerak tak tenang, was-was kalau tiba-tiba ayahnya datang ke sini dengan beberapa pengawalnya.

Drystan menelan salivanya sendiri, ketika mata elangnya menangkap sosok ayahnya dari kejauhan menggunakan jas hitam. Auranya benar-benar menggelap. Setiap langkahnya seperti maut yang sedang menghampiri.

Drystan : Sweet But Fierce!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang