35. Tiga puluh lima

24.9K 2.9K 1.3K
                                    

Hallooooo!

Update lagi brooo🔥

Enjoy, yaaaa.

Happy reading ♥️

****

"Crystal, gue penganut dating to marry. Lo tahu 'kan artinya?"

Sejak kecil bahkan sampai sebesar ini, Drystan sudah berjanji pada diri sendiri bahwa yang jadi pacar pertamanya maka harus menjadi istrinya juga kelak.

Drystan hanya ingin mempunyai perempuan sekali dalam seumur hidup. Mencintainya, memujanya, menyayanginya, dengan segala ketulusan, kehormatan itu hanya diterima oleh satu perempuan. Dan, hari ini Drystan memutuskan bahwa Crystal lah yang layak mendapatkannya.

Lagian, kesetiaan sudah mendarah daging di keluarga mereka.

Crystal masih dengan kebisuannya. Tidak pernah menyangka hubungan mereka akan seserius ini.

Drystan tersenyum lembut, keningnya masih menyatu dengan Crystal, sembari tangan yang juga masih menangkup pipi Crystal, hembusan napas hangatnya menerpa cewek itu.

Detak jantungnya benar-benar menggila di suasana yang hening ini. Bahkan di kegelapan pun perempuan ini masih terlihat memukau. Dengan jarak sedekat ini Drystan benar-benar mengagumi bagaimana setiap inci pahatan wajah Crystal. Pipinya merona, senyuman yang malu-malu, serta bagaimana bulu mata yang lentik itu bergerak lamban, menatapnya dengan binaran mata yang cerah.

Damn, damn, damn!

Drystan mengelus pipi Crystal dengan ibu jarinya lembut, rona pink menggemaskan itu menjadi pemandangan yang indah. Kalau bisa ia benar-benar ingin menghentikan waktu sejenak, agar bisa menikmati ini lebih lama.

"Can ... " Drystan memejamkan matanya sejenak, napasnya benar-benar memberat. Logikanya benar-benar dikalahkan malam ini.

"Can I kiss you?" bisik Drystan melanjutkan perkataannya intonasi rendah. Untuk pertama kalinya ia meminta izin mencium Crystal. "Like ... right now?"

Crystal bergeming, hanya mendengar bisikan itu saja mampu membuat sekujur tubuhnya merinding. Kupu-kupu seakan hinggap di perutnya.

"Hm?"

Tak ada jawaban dari Crystal. Namun, kali ini Drystan tak memaksanya. Ia tak mau berlaku bajingan seperti sebelum-sebelumnya, memaksa kasar hanya untuk mencium.

Drystan lagi-lagi tersenyum menatap Crystal, menghapus jaraknya, lalu mencium lembut tepat di sudut bibir cewek itu yang terluka. Memejamkan matanya. Satu detik, dua detik, hingga sampai 10 detik Drystan masih menempelkan bibirnya di sana. Menciumnya lama, bukti bahwa ia ingin sekali mengobati apa pun luka yang dialami Crystal, bukti bahwa ia sangat memuja perempuan itu, dan yang terakhir—adalah bukti bahwa kasih sayangnya begitu besar.

Drystan melepaskannya.

Tanpa disangka, Crystal langsung berjinjit, melingkari leher Drystan lalu memeluknya kencang. Untuk menyembunyikan rasa malu serta salah tingkahnya.

Drystan mendengus geli. "Udah berani peluk-peluk nih," ledeknya ditanggapi Crystal dengan pukulan di punggungnya.

Siapa sangka dulu orang yang dikata-katai Crystal sebagai setan, malam ini malah menjadi malaikat pelindungnya? Takdir memang selucu itu.

****

Crystal memaksa pulang walaupun Drystan sudah menawarkan apartemennya untuk ditinggali. Drystan bahkan ingin membelikan mansion untuknya, hal itu sampai membuatnya tertawa. Berlebihan sekali, tapi Crystal senang mendengarnya.

Drystan : Sweet But Fierce!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang