-
--
-
Gilang baru saja keluar hanya memakai boxer tanpa mengenakan baju dan rambut basah. Hana menghampiri Gilang yg lagi duduk di tepi ranjang sambil mengeringkan rambut dengan handuk
Hana mengambil handuk itu dan duduk di pangkuan Gilang, membuat Gilang menatap nya tajam.
"Biar aku bantu "
Hana mengeringkan rambut sesekali tangan nya sengaja mengelus perut sixpack Gilang, dan dengan sengaja ia mengerak - gerakan bokongnya di pangkuan Gilang.
"Rambut nya udah kering? " Bisik Hana tepat di telinga Gilang, dengan sengaja Hana mengecup leher Gilang.
Gilang tersenyum smirk, lalu memeluk pinggang Hana menariknya hingga tidak ada jarak antara mereka.
Hana mendorong tubuh Gilang hingga terbaring di ranjang, jadi Hana berada diatas tubuh Gilang.
"Gua gak suka sama Lo! Tapi tubuh Lo boleh juga " bisik Gilang membalikan tubuh nya menjadi dia diatas.Hana menelan ludahnya, dia tidak berniat menggoda Gilang. Niatnya dia hanya ingin menguji seberapa besar Gilang tidak menyukainya.
Gilang menaikan alisnya. "Lo yang mulai, adik gue di bawah udah berdiri jadi Lo harus tanggung jawab. " Bisiknya lalu mengecupi leher Hana.
Hana memberontak tangan nya memukul mukul dada Gilang, hingga tangan besar Gilang mengunci keduan tangan Hana.
"Diam baby, gue bakalan pelan jadi Lo diam! "
"Hiks..gak mau, jangan! " mohon Hana dia belum siap apalagi hubungan mereka yang tidak jelas kedepannya akan bagaimana.
Gilang tidak mendengar walaupun Hana menangis dia tetap melanjutkan kegiatan nya, tangan nya masuk kedalam baju yang di pakai Hana dan meremas pay**ra Hana.
"A..ah..gilang jangan hiks "
Gilang melepas pakaian Hana dan dirinya, hana pasrah saja dia tidak punya tenaga untuk melawan lagi.
***
Hiks...hiks...hiks..
Gilang terbangun Karna suara tangisan di samping nya, dia menoleh dan memeluk tubuh hana.
Hana mendorong tubuh Gilang yang tidak mengenakan sehelai apapun, begitu juga dirinya mereka hanya tertutup selimut saja.
Gilang tersenyum menyunggarkan rambutnya kebelangkang menatap Hana.
"Udah jangan nangis, gue kaya merkosa anak gadis aja! "Gilang memeluk Hana lagi lalu membisikan sesuatu.
"Semalem juga Lo keenakan " Ucapnya lalu pergi memasuki kamar mandi.GILANG WILSON adalah CEO sekaligus ketua geng, di umurnya yang masih 24 tahun dia sudah mengelolah perusahaan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Tak hanya itu dia juga mempunyai pekerjaan rahasia yang hanya di ketahui ia dan teman - teman nya.
di umurnya yang terbilang muda dia juga sudah menjadi seorang suami karena di jodohkan oleh ayahnya Tama, tidak Lebih tepatnya di paksa! dengan anak dari kelayen Tama yang tiba - tiba meninggal dan meninggalkan banyak hutang pada Tama. Tidak ada yang akan bayar dan dengan ngilanya Tama mengambil anak gadis dari kelayenya dan dinikahi dengan putra nya sebagai bayaran atas hutang - hutang itu.
Gadis itu adalah HANA ayah dan ibunya meningal karena kecelakaan lalu lintas, lalu keesokan nya dia harus menikah dengan laki - laki yang tidak ia kenali.
Hana menatap tubuhnya di cermin, banyak tanda merah di lehernya. Tidak bukan hanya dileher mungkin diseluruh tubuhnya di penuhi tanda merah ulah Gilang.
Gilang begitu mesum, Hana tidak akan lagi - lagi menggoda Gilang.
"Halo istri! " Gilang datang dari belakang memeluk pinggang ramping Hana.
"Lepasin! " bentak Hana.
Gilang mengangkat kedua tangan nya keatas. " Sensi, amat Lo " sekasnya
"Bagus kan karya gue " ucapnya melihat leher Hana.
"Gak usah senyum gitu, dasar mesum! " Ucap Hana.
Gilang membalikan tubuh Hana dan memeluk nya, "siapa yang mesum, lo yang nakal! " ucapnya sambil mencubit hidung Hana.
"Ihh, sakit! Iya aku emang yg salah, main - main sama predator seperti kamu " ucapanya mendorong tubuh Gilang .
Gilang tersenyum mendengar pernyataan Hana, dia memeluknya lagi dari belakang melihat dirinya dan Hana di cermin.
"Masih sakit gak? "
"Gak! " Jutek Hana.
Gilang tersenyum semakin mempelerat pelukannya.
"Apaansih peluk - peluk Mulu? " Ucap Hana sabil memakai skincare di wajahnya.
"Tapi lo senengkan! "
"Apaan engga! " Ucap Hana menahan salting, sebenarnya dia sedari tadi menahan agar terlihat biasa - biasa saja untuk menutupi rasa saltingnya.
"Pipinya merah tuh, kenapa? Prasaan disini dingin gak panas " godanya.
"Apaan enggak! "
"Mau tau enggak, sebenarnya selama gue tidar satu ranjang sama Lo? Gue selalu nahan nafsu gue supaya gak sentuh Lo "
Hana meberhentikan kegiatanya, menatap cermin begitu juga Gilang. Gilang tersenyum sebelum melanjutkan bicaranya, kepalanya ia taro di bahu Hana.
"Tapi yah tetep gue gak bisa nahan itu walau berakhir gue tidurin sendiri karena gue gak mau sentuh Lo. dan kemarin Lo goda gue jadi gak bisa tahan lagi gue juga cwo normal bukan mesum! " Senyum nya sambil melihat wajah Hana.
"Lo suka sama gue? " Tanya Gilang menatap Hana lewat cermin.
"Udah gue bilang jangan suka sama gue apalagi cinta! " Serkas Gilang melepas pelukannya.
"Kenapa! " teriak Hana menatap Gilang yang melangkah pergi.
"Apakah satu bulan ini kita hidup bersama gak ada sedikitpun kamu mempunyai rasa sama aku ""Aku cinta sama kamu walaupun kamu kasar dan cuek ke aku! Dan sekarang kamu bilang jangan cinta setelah kamu mengambil semuanya dari aku! " Teriak nya Gilang membalikan badannya menatap Hana.
"kalau gitu buat gue cinta sama Lo! " Ucap Gilang dan pergi.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad : Rich Family
Teen FictionSisilah keluarga yang rumit Baca aja yu sedikit bocoran⬇️ ________________ "Rambut nya udah kering? " Bisik Hana di telinga Gilang, dengan sengaja Hana mengecup leher Gilang. Gilang tersenyum smirk, lalu memeluk pinggang Hana menariknya hi...