sakit

1.8K 41 3
                                    

_

_

_

"WOy! Kenapa Lo" Rizal menepuk - nepuk pipi Gilang tapi sang empu tidak membuka matanya sedikitpun tubuhnya mengigil.

"Ais sial! " Umpat Rizal pergi keluar kamar.

Tok...Tok..

"Tth! " Rizal mengedor - gedor pintu kamar Hana tengah malem begini.

"Apasih " ucap Hana sesekali menguap.

"Urustuh suami Lo! Gue tidur di
sini " ucap Rizal nyelonong masuk.

"Kenapa? " Tanya Hana.

"Liat aja sendiri " serkas Rizal yang sudah tidur di tutupi selimbut.

Hana yang penasaran pergi ke kamar Rizal untuk mengecek nya, begitu masuk Hana melihat Gilang yang sedang mengigil.

"Kamu sakit? " Panik Hana tangannya ia taro di kening dan suhu tubuhnya lumayan panas.

"Sayang dingin " rancau Gilang.

"Iya ini AC nya udah aku matiin " panik Hana sambil menutupi tubuh Gilang dengan selimbut.

"Dingin " rengek Gilang seperti anak kecil.

"Aku buatin coklat hangat mau?" Hana beranjak namun Gilang Lagi - lagi merengek. Memang susah mengurus Gilang kalau sedang sakit.

"Jangan pergi, pusing juga! " adu nya.

"Iya ini aku mau ambil obat di
bawah "

"Dingin, Dingin " renggek nya.

Hana menghelan napas, ia masuk kedalam selimbut memeluk tubuh Gilang.

"Gini!? " Ucap Hana.

Gilang mengaguk sambil mencari posisi nyaman di ceruk leher Hana.

"Kepala aku pusing!? " rengek nya lagi. Hana memijit pelan kepala Gilang Sesekali mengelus kepalanya.

"Minum obat yah, biar gak
pusing? " Bujuk Hana, tapi Gilang menggelengkan kepala dan mengeratkan pelukannya.

"Aws,,,jangan digigit " ucap Hana. Tapi
Gilang malah semakin mengecupi leher hana, tangan nya masuk kedalam baju mengelus punggung Hana.

"Gilang ah jangan! " Peringat Hana.

Namun tubuh Gilang sudah di penuhi dengan nafsu, Gilang mebungkam bibir Hana dengan bibir nya lidahnya masuk kedalam mulut Hana.

Satu persatu tangan Gilang melepas kancing baju Hana, tanpa sadar Hana pun larut terbuai dengan permainan Gilang.

skip,,, adegan panas!

*

*

*

"Pagi sayang "

Begitu membuka mata pandangan yang pertama dia lihat adalah Gilang yang sedang tersenyum menatap dirinya dari dekat.

"Apasih pergi Sanah " serkas Hana mencoba mendorong Gilang tapi Gilang semakin menempel pada tubuhnya.

"Dingin sayang " bisik nya.

"Pake baju makanya!"

"Kamu aja gak pake baju " ledek Gilang.

"Diem! "

Dret....drett...

"Awas aku mau angkat telpon! " ucap Hana tapi Gilang tetap Gilang dia tidak mendengarkan dia sibuk menatap wajah Hana dari dekat.

"Halo. Ada apa dri? "

"Maaf Hana saya menelpon pagi begini " ucap Indri di sebrang sana.

Cup
"Apasi jangan ganggu " bisik Hana melototi Gilang.

"Halo,,Hana? "

"eh... iya gak papah, ada apa emang
nya " ucap Hana mendekatkan hp nya kembali.

"Hari ini kamu harus meeting, tapi cuman sebentar aja ko paling dua
jam "

"Yaudah aku kantor "

"Maaf banget yah, kamu lagi sakit harusnya di rumah istirahat "

"Gak papah " ucap Hana

"Kamu mau meeting? "
Begitu menoleh, wajahnya tepat di hadapan wajah Gilang.

"Kepo, jauhan Sanah? "

"Kenapa salting yah? " Goda Gilang semakin mendekati Hana.

Cup..

Cup.

"IH GILANG! " Teriak Hana.

Gilang buru - buru menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Hana sambil tertawa...

"Awas aku mau mandi! " Serkas Hana mencoba melepaskan pelukan Gilang.

"Pusing sayang "

Hana dengan kesal mengecek kening Gilang dan teryata masih panas.
"semalem aja waktu kita itu gak pusing " omel Hana dalam hati.

"Mandi makanya terus minum
obat " ucap Hana mencoba sabar menghadapi Gilang mode manja.

"Gilang jangan tidur lagi! " serkas Hana.

"Aku harus pergi kekantor " bujuk Hana masih mencoba melepas tangan Gilang.

"Aku sakit loh, kamu mau ninggalin aku " rengek Gilang.

"jangan kaya anak kecil, aku harus ke kantor kasian Indri "

"Yaudah Sanah! " Serkas Gilang dengan nada kecewa.

Hana turun dari ranjang sebelum itu dia memakai pakaianya dulu.
"Nanti aku telpon Naya suruh dia kesini yah "

"Ck sebenarnya siapa yang jadi istri gue " dumel Gilang Hana yang mendengarnya menaikan satu alisnya.

Cup

Tiba - tiba Hana mengecup pipi kanan Gilang lalu buru - buru belari keluar kamar, Sedangkan Gilang diam membeku ini kali pertama Hana mengecup pipinya duluan tanpa iya minta.

Gilang memengang pipi dengan senyum lebar,
"Ck, gak pusing lagi gue kalau
gini " ucap Gilang menutup mukanya dengan bantal.

*

*

*

*










Bad : Rich Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang