15. Begitu yah

1.9K 27 0
                                    

,
-
,

;
-
;

"Sayang kamu ko gak bilang jam sepuluh berangkatnya "

"Gue udah bilang, lagian santai aja kali "

"gimana bisa santai Naya bilang ini pertemuan sama kelayen penting kamu Gimansih " serkas Hana berdiri menghampiri Gilang yang memasang dasi

"Yang bener dong " Hana membantu memasangkan dasinya.

"Gimana penampilan aku " tanya Hana.

Gilang mengaitkan tangannya pada pinggang Hana lalu menariknya hingga menempel pada tubuhnya.
"Udah cantik"

Gilang membawa Hana menghadiri pertemuan klayen direstoran elit di kota bandung.

"Selamat siang pak " Gilang menjabat tangan Hardi pria yang sudah berumur yang sebentar lagi akan membuat proyek besar dengan nya.

"Maap saya terlambat " ucapnya lagi.

"Tidak papa saya juga baru sampai, silahkan duduk "

Gilang membawa Hana duduk di kursi sebelahnya.

"Kenalkan ini istri saya "

"Linda " ucap wanita paruh baya mengulurkan tangannya.

"Dan ini putri saya "

"Hallo Katrin " Katrin mengulurkan tangannya. "Kayanya kamu masih inget kita beberapa kali sering bertemu bukan " lanjutnya.

Gilang menerima jabatanya sambil tersenyum memberi respon. Berbeda dengan Hana dia menatap Katrin tidak suka.

"Dan-- Hardi menatap Hana di sebelah nya.

Gilang yang mengerti dia langsung memperkenalkan Hana pada keluarga Hardi.

"Istri? Kirain belum menikah tadinya saya akan menjodohkan kamu dengan anak saya " kekeh Hardi becanda.

Gilang lagi - lagi hanya tersenyum memberi respon. "Bagai mana kita pesan makanan terlebih dahulu "

"Gilang aku denger kata bunda kamu lagi cari model untuk p***u kamu "

Gilang menatap Katrin begitupun Hana dia tidak suka apalagi tatapan Katrin yang jelas dia menyukai suaminya.

"Iya " jawab Gilang apa adanya dia memang lagi membutuhkan model.

"Kebetulan sekali anak saya model terkenal, kalian bisa kerja sama " tawar Linda.

"Nanti saya pikirkan " ucap Gilang.

Hana melihat Gilang dan yang lain saling berbicara hanya dia yang sedari tadi diam, apakah mereka tidak menganggap keberadaanya. kalau dia hanya sebagai penonton ngapain mengajaknya.

Hana menarik baju Gilang di bawah meja, Gilang yang sedang berbicara dengan Hardi meliriknya sekilah.

Hana memanyunkan bibirnya dia tidak suka suasana seperti ini , dia lapar tapi malu mengambil makanan di depannya. Mau minta bantuan Gilang dia sedang sibuk berbicara entah apa yang mereka bicarakan dia tidak mengerti yang dia tangkap hanya Katrin yang suka mencuri - curi pandang pada suaminya.

Tiba - tiba ada tangan yang mengelus - elus pahanya di bawah meja, Hana melirik sangpelaku yang masih pokus dengan lawan bicaranya. Hana menghelan napas pasrah.

-

-

"Lo suka sama Rizal? " Tanya Livy pada Tina.
Mereka bertiga sedang berada di ruang ganti dance.

"Iya "

"Kok bisa? "

"Alasan gue pindah ke sekolah ini juga  karena Rizal " ucap Tina.

"Lo udah bertemu Rizal sebelumnya " Tanya Ajeng  dia heran tiba - tiba temanya pulang dan sekolah di Indonesia.

" Gue perna tidur sama dia "

"Hah! " Kaget kedua temanya

"Maksud lo gimana? "

Tina menceritakan kejadian malam itu pada kedua temanya.

" Gila Lo dibanyar sepuluh juta semalem murah banget! " Kaget Ajeng.

"Pala Lo gila, gue gak ngapa - ngapain jadi wajar aja gaksih gue minta uang cuma - cuma "

"Trus kenapa bisa jadi suka " tanya Livy.

"I know ini masalah hati gak ada yang tau " kekeh Tina.

"Lo mau sampai kapan tinggal di Indonesia? " Tanya Livy karena yang dia tau keluarga nya Tina tinggal di New york.

"Sampai gue lulus, gue disini sama sepupu gue dia juga sekolah di Indonesia "

"Sama sepupu Lo yang ganteng itu! Lo ko gak bilangsih kirain gue setelah Lo lulus SMP dulu gada lagi yang tinggal di sini " heboh Ajeng.

"Gue boleh yah sering main ke apart Lo berdua " lanjutnya.

"Boleh aja tapi dia suka bawa temen - temenya "

"Gue nginep malem ini di apart Lo yah, kebetelun nyokap gue pergi keluar kota " ucap Ajeng.

"Boleh dong gue juga bosen sendiri dikamar dengerin temen - temenya dia berisik! Lo ikut gak " tanya Tina pada Livy.

"Gue pasti gak diizin sama my husband gue, apalagi ada cwo "

"Posesif banget yah suami Lo " ucap Tina memeluk Livy. " Kasian banget lain kali aja yah gril, padahal banyak minuman Lo di kulkas gue " kekehnya.

***

Bad : Rich Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang