11. air mata

3.5K 61 0
                                    


-

-

-

Semuah murid SMK 1 sedang istirahat, ada yang ke kantin, perpus, lapangan dan area sekolah lainnya.
Tapi lain halnya dengan Rizal dan teman - teman nya, mereka sedang adu argumen dengan salah satu guru BK.

"Yaela pak, kenapa gak bolehsih? " Ucap Raka.

"ini demi sekolah kita juga pak, bayangin kalau kita Menang Trus siapa yang bakalan terkenal? Yah sekolah kita lah pak! " Serkas Eyo.

"Gak, ada tanding - tadingan futsal! Dulu kalian juga ngomongnya gitu tapi nyatanya apa kalian mencoreng nama baik sekolah! " Ucap pak Ahmad guru.

"Yaelah pak, itumah pihak sana yang mulai? "

"Gak ada tetap gak ada! "

"Percaya deh sama kita pak! Anak - anak gak bakalan rusuh, apalagi minum - minum pak! " Ucap Rizal.

"Gak tetap gak! Keluar kalian! "

"Yaelah pak, gitu amat "

"Keluar! " Ucap pak Ahmad.

Mereka berempat pun keluar dari ruangan pak Ahmad, tadinya mereka akan izin  untuk main putsal di luar membawa anak - anak yang lain. Tapi pak Ahmad kekeh gak boleh Karena alasanya cuman satu kita - kita bakalan rusuh.

"Gila yah tuh guru, batu banget! " Ngeruntu Raka di sepanjang perjalanan.

"Trouma sama si Alek kali? " Kekah Iqbal.

"Yey, padahal mah kita beda! "

"Udahlah kita gak di izinin, katin ajalah Yo" ucap Rizal.

"Yok lah gas "

-

-

"Eh, ehh siapatuh? " Tanya eyo.

"Murid baru, namanya resa kelas X jurusan tataboga pindahan dari Cianjur ikut eskul  nyanyi dan bela diri. " ucap Raka.

"Boset tau bener Lo? " Ucap Iqbal.

"Cantik! " Gumam Rizal sambil melihat Resa di meja sebrang Sanah.

"Wah pandangan pertamanih! " Ejek Eyo mendorong tubuh Rizal untung Rizal kuat jadi tidak terjungkal kebelakang wkwk.

Rizal berdiri menghiraukan ketiga teman nya yang mengejek menghampiri meja yang di duduki resa.

"Hay, resa yah? " Tanya Rizal.

Resa yang sedang makan di kantin bersama temanya di kejutkan oleh kedatangan cwo yang tidak ia kenal memanggil namanya.

"Hm, iya " jawab resa.

"Boleh gabung? " ucap Rizal, resa menatap temannya meminta persetujuan.

"Duduk aja, lagian kosong kok " bukan Resa yang menjawab melainkan teman nya Nina.

"Katanya kamu masuk eskul bela diri yah? " Tanya Rizal.

"Iya "

Rizal manggut - manggut.
"Kenalin gue Rizal "

"Ouh " serkas Resa.
"Kita udah selesai nih, duluan
yah! " Resa beranjak dari duduknya menarik tangan Nina.

"Woy, santai kali bakso gue belum abis! " Keluh Nina.

Rizal menyungarkan rabutnya kebelakang menatap kepergian Resa.
"Menarik- gumang nya.

Lamunanya buyar ketika ada tangan menepuk bahunya.
"Hha, gimana? Menurut gue Lo gak pantesih sama dia cuek banget coy! " Ucap Eyo.

"Justru itu yang gue suka! " Ucap Rizal.

"Jadi gimana? " Tanya Iqbal.

"Tunggu aja gue bakalan jadiin dia pacar gue "

"Gitu aja Trus, setiap ada cwe cantik dikit langsung di embat! "

"Lo ngomongin diri sendiri apa gimana!? " Serkas Eyo pada Raka.

"Ett, jangan salah! Si Rizal lebih buaya dari gue!" Ucap Raka.

"Aduhh, iya dah serah! Gue mau nyamperin ayang gue yah baye!" Ucap Iqbal pergi dari hadapan mereka.

"Tuh, si Iqbal raja dari raja nya
Para buaya " kekeh Rizal.

"Iya juga ya!? " Ucap Eyo dan Raka membetulkan.

-

-

"Lo udah siapin rencanakan untuk ngehancurin kedua geng itu? "

"Tenang aja, sebentar lagi bakalan ada perang besar antara mereka! "

" Hha, bangus gue gak sabar melihat kedua geng itu hancur! "

--

-

"Hana, sini bunda mau bicara? "

Hana menghampiri bunda nya Gilang, Kamarin mereka menginap di sini, Hana ngikut gimana Gilang aja.

"Kamu beneran hamil anak Gilang? "

Hana sempat syok mendengar pertanyaan dari mertuanya, apa bunda Gilang meragukan dirinya dan anak yang di dalam kandungannya.

"Iya bunda " Ucap Hana.

"Kalau saya suruh kamu gugurka anak itu gimana! "

"Gak mau bunda! " Ucap Hana dengan cepat memengang perut nya. Apa - apaan ini apa bunda Gilang sedang becanda.

"Hha, kenapa gak mau! "

"Ini anak aku? Kenapa aku harus gugurin dia gak bersalah? "

"Yaudah kalau gak mau! Kamu tinggalkan anak saya dan hutang ayah kamu sudah di anggap lunas "

"Maksud bunda? "

"Sebenarnya saya sudah mempersiapkan calon istri untuk Gilang, dia model. Jadi saya harap kamu ngerti, kamu siapa! "

"Maap bunda aku gak bisa? " Ucap Hana pergi menuju kamar Gilang, di sepanjang perjalanan air matanya terus mengalir.

"Kenapa? " Tanya Gilang melihat mata. Hana merah.

Hana buru - buru mengalihkan pandanganya pada Gilang dan menghapus jejak air matanya.

"Kenapa? " Tanya Gilang sekali lagi.

"Gak papah? " Ucap Hana tersenyum menghampiri Gilang di atas ranjang.

"Beneran " tanya Gilang memeluk tubuh Hana.

Hana membalas pelukan itu.
"Iya, gak papah? "

"Pasti bunda? " Ucap Gilang tapi Hana malah mengeratkan pelukannya dan mengelengkan kepala.

"Ayo kita pulang, gue udah gak betah di sini! " Serkas Gilang.

Memang hubungan Gilang dan keluarga nya  tidak baik, sejak Gilang usia 15 tahun dia sudah tinggal di apartemen. Meninggalkan rumah nya.

-

-

+

( Gilang & Hana )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Gilang & Hana )

Bad : Rich Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang