Hola
Ini teh gak ada yang mau komen gitu?
Komen atu kalau suka mah, vote juga.
-
-
-
Huek . Hekk
Hana menoleh pada Gilang dengan wajah pucat dan lemas, tanpa banyak kata Gilang memangku Hana ala koala membawanya ke atas ranjang.
"Turun! " Ucap Gilang tapi Hana malah semakin mengaitkan kakinya pada pinggang Gilang, Gilang menghela napas.
"Sekarang maunya apa? " Tanya Gilang dengan sabar, Hana malah menggeleng di ceruk leher Gilang.
Gilang membawa Hana turun kebawah ke ruang tamu untuk menonton, pagi - pagi gini harusnya dia masih tidur tapi demi menuruti kemauan istrinya yang ingin nonton apalagi semalam dia terus terjaga karena Hana terus saja muntah.
Beberapa menit terdengar dengkuran halus, Gilang melihat kearah Hana yang tertidur lalu dia merebahkan tubuh di atas dada Hana ia juga akan melanjutkan tidurnya.
Di kantor Naya sudah mencak - mencak, Semuah kebun binatang sudah dia absen.
"Kemana tuh si Gilang, gak tau apa Kitakan ada jadwal meeting pagi! " Gerutunya mencoba menghubungi No Gilang tapi lagi - lagi panggilan tidak di jawab.
Naya hampir prustasi bisa saja dia menyusul ke rumah Gilang untuk menyeretnya, tapi ia masih banyak yang harus di urus di kantor.
"Jack, tuan Lo ada " Ucap Naya berbicara di telpon dengan Jack tangan kanan nya Gilang.
"Dia masih tidur bersama istrinya " jawab Jack berbicara apa adanya dia melihat mereka masih tidur di sopa. Terdengar helaan napas di sebrang Sanah.
"Bangunin cepet! "
"Dia bakalan marah!? "
"Ck " Naya memutuskan sambungan sepihak, dia mengatur napasnya.
Agrhhh--teriak Naya keluar membanting pintu Semuah kariawan yang melihatnya tentu saja kaget.
-
-
-
Tok,,tok,,,
"Den bangun? " Ucap bibi.
Tak lama pintu terbuka menampilkan Rizal dengan muka bantalnya.
"Iya bi " jawab nya."Gera siap - siap atuh den sekolah, terus turun kebawa sarapan " ucap bibi.
Rizal mengaguk dia kembali masuk, berjalan kearah ranjang lalu menghempaskan tubuhnya kembali tengkurap.
Tak lama suara ponselnya berdering membuat dia berdecak, dia meraba raba kasur mencari ponselnya.
"Rizal sekolah gak Lo " Teriak orang di Sana, Rizal menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Cepetan woy! "
"Hm " Jawab Rizal mematikan telpon, dia merubah posisi menjadi Duduk melihat jam sudah pukul tujuh lima belas menit yang artinya bel sudah berbunyi,Dengan santai dia mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.
Rizal turun dari atas tangga sudah menggunakan pakaian sekolah tidak rapihsih, dia berjalan ke arah meja makan yang sudah ada bibi yang sedang menyuapi izal sarapan.
Rizal menyubit pipi izal lalu ikut duduk, menaruh tas yang semula menggantung di pundak sebelah nya.
"Yaalloh atuh den, tadi bibi udah bangunin pagi - pagi "
"Hhee, ketiduran lagi bi " kekeh Rizal mengambil roti yang sudah diolesi coklat olah bibi.
"Hayu atuh cepetan nanti
kesiangan ""Iya siap bi " Ucap Rizal meminum susu sambil berdiri dan menggigit roti sambil membawa tasnya.
"Berangkat dulu, samlikumm! " Ucap Rizal sambil berlari keluar.
"Izal kapan sekolah bi? " Tanya izal.
"Nanti izal lima tahun "
"Kapan izal udah besar kok? "
"Izal kan baru dua tahun, nanti tiga tahun lagi baru bisa " ucap bibi sambil menyuapi bubur pada mulut izal.
*
*
Brak
"Ups sorry sengaja " kekeh Tina.
"Maksud lo apa " resa berdiri merapihkan bajunya menatap ketiga manusia yang baru saja menabraknya.
"Gak apa - apasih " remeh Livy menatap resa.
Resa menghelan napas melangkah namun langkahnya dihalangi.
"Jadi elo cewek jalang yang so jual mahal! " Ucap Tina
"gue tau Lo punya hubungan sama-livy lanjut berbisik tepat ditelinganya membuat dia meloto.
"Kenapa ko kaget gitu " kekeh Ajeng.
"Gue gak takut sama ancaman
kalian! " Serkas resa."Ouh iya, liat aja nanti "
"Lagi pada ngapain! " Tiba - tiba iqbal, Eyo dan Raka menghampiri menatap mereka.
"Halo resa, gimana hubungan Lo sama si Rizal " canda Raka.
"Ck, ayo pergi! " Serkas livy.
"Munafik! "Bisik Livy pada resa.
"Cewek Lo serem amat bal " ucap eyo.
Iqbal melihat kerah resa lalu pergi mengejar Livy, dia tau istrinya tidak menyukai resa.
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad : Rich Family
Novela JuvenilSisilah keluarga yang rumit Baca aja yu sedikit bocoran⬇️ ________________ "Rambut nya udah kering? " Bisik Hana di telinga Gilang, dengan sengaja Hana mengecup leher Gilang. Gilang tersenyum smirk, lalu memeluk pinggang Hana menariknya hi...