5. gak mungkin

6.1K 100 0
                                    

-

-


***

"Mas, masih lama? "

Mas

"Mas cape gak? "

"Diem!"

"Aku mau sate? "

"Iya nanti gue beliin " ucap Gilang masih pokus pada komputer nya.

"Sekarang " rengeknya

"Iya bentar! "

Dengan sengaja tangan Hana memukul mukul keyboard komputer Gilang.

"CK diem! " Ucap Gilang melototi Hana di samping nya.

Hana cemberut dia duduk di paha Gilang yang sedang duduk di kursi kerja nya, dan menghalangi Gilang padangan Gilang.

Gilang menyingkirkan tubuh Hana hingga dia berdiri. "Tunggu, sebentar lagi? " Bujuk Gilang.

"Kamu kerja Mulu? Dikantor kerja di rumah juga kerja!! " Omel Hana tapi tidak di hiraukan Gilang dia tetap pokus pada komputer nya.

"Anjng!! " Umpat Gilang melihat komputer nya mati ulah Hana, dengan marah dia membanting Pot bunga hingga terdengar suara yang cukup keras.

Hana menutup telinganya dengan kedua tangan, dia tidak menduga Gilang akan semarah ini padanya.

"Lo jangan kaya anak kecil! lo liat gue harus buat ulang lagi. kalau tau Lo seegois ini gue gak bakalan pulang tadi! "

"Nagis, kebiasaan! " Ucap Gilang meninggalkan Hana.

Brakk.

Gilang membanting pintu membuat tangis Hana semakin menjadi.

Diluar Gilang menghubungi seseorang di hp nya.

"Halo bos ada apa? "
Ucap seorang cwe di sebrang sana.

"Lo kerjain projek yang tadi? "

"Hah, gimana?.,,,
Cup, ah, bentar yang, ahhh.

terdengar desahan di sebrang sana.

"CK menjijikan -- umpat Gilang dia menjauhkan hp nya dari telinga.

"Bos,,? "

"CK kerjain projek gue yang tadi nayaa!, "

"Bukanya--
Ah, ah

"Tadi udah bos kerjain "

"CK berhenti dulu ngew*e nya
ajng! "Ucap Gilang.

--yang kencengin ah,

Tut..

Gilang menutup telpon secara sepihak dia sudah muak mendengar desahan Naya.

Lalu dia mengirim email pada sekertaris nya itu yang lagi sekedi papap, biarlah dia pasti membukanya nanti.

Lalu dia kembali keatas untuk menemui Hana, begitu masuk dia melihat Hana yang sedang menangis berjongkok di lantai menutupi wajahnya.

Gilang menghelan napas lalu menghampiri istri nya itu.

"Ayo kita beli sate " bujuk Gilang ikut berjongkok.

Tapi tidak ada jawaban, yang terdengar hanya Isak tangis Hana.

"Sayang maapin yah" Gilang menjauhkan tangan yang menutupi wajah Hana lalu memeluk tubuh itu.

"Maap maap " bujuk Gilang mengecupi kepala Hana dan mengelusnya.

"Hiks emang segitu pentingnya yah pekerjaan kamu hiks? " Ucap Hana menatap Gilang.

Gilang tersenyum mengecupi seluruh wajah Hana yang keliatan lucu di matanya.

"Hiks gak mau di cium kamu hiks Awas! "

"Gak boleh nagis lagi yah! " Gilang mengecup mata Hana bergantian.

"Hiks gak boleh marah - marah aku
takut!? " Ucap Hana menatap Gilang.

"Maap. Gak lagi - lagi? " Ucap Gilang memeluk Hana.


Bad : Rich Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang