*
*..
"Lama tak jumpa bro "
Rizal menatap malas manusia didepannya. "Mau Lo apa? "
"Uh makin serem aja Lo, santai dulu gue mau ngasih tau Lo sesuatu " ucap Rafael.
Iya Rafael manusi yang sedang menghadangnya sekarang.
Rafael melangkah mendekati Rizal.
"Gue cuma mau ngasih tau! Anak buah Lo sering beli obat di temen
gue " kekeh Rafael.
***Ucapan Rafael tadi pagi masih teringat di kepalanya dia memikirkan siap anak buah yang Rafael maksud, terlebih sudah beberapa hari setelah kejadian di kantor polisi dia masih belum berbicara dengan teman - teman nya.
"Hayo ngelamunin apa " Cindy datang dan duduk di bangku sebelah.
"Rizal kamu kemana ajasih ko jarang masuk sekolah? "
"Bukan urusan Lo " serkas Rizal melepaskan tangan Cindy yang memeluk lenganya.
"Minggu aku boleh gak kerumah kamu? " Tanya Cindy
"Mau ngapain!? "
"Yaudah kalau gak boleh, aku mau jalan aja sama cowok yang gajak date kemari " serkas Cindy.
Rizal menatap Cindy. "Siapa? Mau kemana? "
Cindy terseyum melihat reaksi Rizal.
"Kamu gak perlu tau " ucap Cindy menatap kedepan."Terserah " serkas Rizal meninggalkan Cindy keluar kelas.
"Terserah apa? Boleh apa enggak " renggek Cindy menelungkupkan kepalanya diatas meja.
*
*
Suara dentuman musik terdengar sangat keras dan lampu kelap kelip menggambarkan suasana di tempat ini.
"Zal lo gak papah? "
"Hm panas banget disini gue mau pulang "
"Lo lagi mabuk bisa pulang sendiri? "
Rizal mengaguk meninggalkan area club dengan sempoyongan, dia tidak begitu mabuk tapi tubuhnya terasa panas. Dia tidak bodoh ini pengarus obat perangsang pasti ada yang sengaja mau menjebakya.
"Rizal "
Rizal meneloh pada asal suara disana Tia menghampirinya dengan pakaian ketat.
"Kamu ada disini juga? "
"Hm " serkas Rizal melangkah meninggalkan Tia namun tangannya dicekal dan tiba - tiba Tia mencium bibirnya, Rizal diem beberapa detik namun tubuhnya tidak bisa menolak setiap sentuhan yang dibuat perempuan itu.
Rizal membalas ciuman itu namun beberapa saat dia sadar dan mendorong tubuh Tia namun lagi - lagi Tia melakukan hal yang membuat dia tidak bisa menolak, tubuhnya benar - benar membutuhkan itu.
Mendapat balasan Tia senang dia melanjutkan aksinya lebih dari itu apalagi Rizal membalas setiap sentuhan nya. Ia rela menyerahkan kesecianya pada cowok itu karena ia sangat mencintai Rizal.
Rizal membawa Tia masuk kedalam kamar dan mendorong tubuh Tia keatas ranjang lalu melucuti pakaian yang ia kenapak dan melanjutkan aksinya.
Pagi harinya Rizal terbangun dengan kepal pusing dia menatap tia yang tidur di sebelahnya sudah kedua kalinya dia bangun disebelah cewek itu tapi kali ini dia sadar telah melakukan nya bersama.
"ck sial " umpat nya.Dia memakai pakainya dan meninggalkan ruangan itu, entah bagaimana kehidupan dia kedepannya. Tuhan selalu saja mempermainkan takdirnya.
***
"Dari mana aja kamu semalam, tidur dimana? "
Rizal menghelan napas baru saja masuk rumah dia sudah disuguhkan berbagai pertanyaan dari Hana.
"Gue cape bisa gak Lo diem dulu " mohon Rizal."Kamu gak bisa berubah apa? Udah tth bilang tinggalin geng itu " marah Hana mengikuti langkah Rizal.
"Lo bisa gak sih gak usah bawa - bawa orang lain ini kehidupan gue gak ada hubungannya dengan mereka! " Teriak Rizal.
"Ini contohnya dibilangin malah ngelawan! "
"Ck gue cape! "
Rizal membating pintu dan menguncinya dari dalam meninggalkan Hana yang terus berteriak di depan kamar nya. Rizal menjatuhkan tubuhnya diatas kasur dan memejamkan matanya.
Sedangkan Hana turun kebawah menghampiri Gilang yang sedang nyantai di ruang tamu karena hari ini adalah hari Minggu.
"Kenapa lagi itu anak? " Tanya Gilang.
"Aku cuman mau dia ninggalin pertemanya yang toxic itu, aku takut dia terbawa terlalu jauh. Apa dia gak sadar dulu dia sampai Koma kenapa dia gak bisa berpikir "
Gilang menatap istri nya. "itu anak gak usah terlalu diatur malah bikin dia gak nyaman pulang, dia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk hidupnya "
"Kamu tau gak, dia gak pulang semalam. pulang - pulang dengan keadaan berantakan kita gak tau apa yang dia lakukan diluar sana! "
"Ya seenggaknya dia masih mau
pulang ""Ck kalian emang sama aja " bentak Hana meninggalkan Gilang.
Gilang menggelengkan kepalanya.
"Lama - lama tu anak bisa minggat dari rumah kalau kaya gini " monolognya."
"
"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad : Rich Family
Teen FictionSisilah keluarga yang rumit Baca aja yu sedikit bocoran⬇️ ________________ "Rambut nya udah kering? " Bisik Hana di telinga Gilang, dengan sengaja Hana mengecup leher Gilang. Gilang tersenyum smirk, lalu memeluk pinggang Hana menariknya hi...