18. THE REASON WHY

4 1 0
                                    

Adelicia adalah wanita lembut yang dapat berubah hyperactive saat membahas tentang anak-anaknya.

Dia hampir mencekokiku dengan cocktail beralkohol saat mampu menjawab seluruh pertanyaan dalam quiz konyolnya.

All about Finn Freak Delbert.

"Warna kesukaannya?"

"Hijau tua."

"Buah kesukaan?"

"Grape artificial flavor."

"Camilan amerika favoritenya?"

"Twinkies."

Sesi ini mulai membosankan, aku sudah beberapa kali membujuk Finn untuk segera membawa ibunya yang agak mabuk.

Padahal ia hanya minum sedikit tapi hampir lepas kendali begitu.

"Minuman kemasan yang paling sering dia beli?"

"Lime Sprite."

"Aroma parfumenya?"

"Dia lebih suka Lotion." Masih dengan rasa malas dab enggan saat aku menjawabny.

"Gue gak pake parfume soalnya lo suka bersin," sela Finn, tersenyum lebar sembari mengacungkan jari tengahnya.

Skak.

Aku mendelik kemudian menghela pelan. "Kalian pulang aja sih," usulku, melihat jam yang sudah hampir pukul 10 malam.

Namun sebenarnya aku hanya ingin menyingkirkan mereka berdua, setelah mendapati kehadiran Aidan dan Alwine tak jauh dari meja kami. Mereka mengikutiku atau bagaimana?

Setiap kali melihatnya aku muak. Apakah Aidan tidak tahu bahwa aku berniat menghabisi wanitanya itu?

SANGAT INGIN.

"Yaudah, gue duluan," pamit Finn, Adelicia memeluk erat lengan cowok itu.

"Hm."

Setelah mendapat jawaban singkat dariku mereka berdua berlalu, menuju mobil dan pulang.

Aku lantas membuka 25 pesan tak terbaca yang dikirim Aidan padaku beberapa minggu lalu, aku memang marah padanya namun tak ada niatan menusuk dari belakang sepertinya.

Kini ada alasan jelas kenapa Aidan tak pernah ikut campur dalam urusanku dengan Alwine, ia mulai belajar cara mencinta orang lain?

FUCK. Dirinya sangat terkontaminasi.

Hai, Dan||
Gue mau bicarain sesuatu, kira-kira hari ini mau ketemu gak? ||
22.01

Aku masih berharap jika temanku tidak gugur semudah itu, karena aku tidak punya banyak pengganti.

Aku tidak bisa menambah seseorang dalam hidupku. Sama sekali.

Terlebih, aku mengingat pesan-pesan bunga dari Five.

Ya. Aku telah menyimpan lebih dari satu dan hanya memperlihatkan bunga Iris pada Finn serta Raven.

Aidan
|Gue mau istirahat, Nine
|Lagi sakit.
22.30

Menggeleng tak habis pikir, Aidan berbohong dengan telak. Ia bahkan tengah berbagi satu gelas milkshake dengan Alwine.

Aku tidak peduli. Aku hanya ingin pergi.

Sudah kukatakan, bahwa aku mudah cemburu dengan teman-temanku. Bahkan pada Zane atau Limous--kadal tetanggaku, teman baru di perumahan.

Aku melewati Aidan yang terkesiap secepat angin, berharap menjadi udara yang tak dapat dirinya lihat.

NINE : LOST MYSELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang