soulmate | markhyuck ✓

o. Bimbang

Dua hari sejak kejadian Haechan yang mendengar perihal Mark yang menyatakan cinta pada Yeri, selama itu pula antara Mark dan Haechan tidak ada komunikasi sama sekali. Haechan hanya rutin berkomunikasi dengan bubu karena permintaan Mark, untuk yang ini Haechan tidak egois.

Perihal mae yang memeluknya selama tiga puluh menit di dapur membuatnya sedikit lebih tenang, Haechan akui bahwa berbincang dan mencurahkan isi hati dengan bubu lebih baik dibandingkan dengan mae. Tapi, disisi lain mae tetap menjadi tempat terbaik untuknya bersandar dan memeluk erat.

Namun, hingga saat ini Haechan bungkam tentang hubungan Mark dan Yeri pada bubu. Biarkan saja dulu, sebab Haechan sendiri tahu karena mendengar penuturan Yeri tempo hari, bukan dari Mark secara langsung.

Kondisi hatinya saat ini belum benar-benar baik, satu sisi ia bersedih karena cintanya akan terus bertepuk sebelah tangan, tapi disisi lain Haechan kecewa dengan Mark yang menyembunyikan ini darinya, apa ada yang salah dari perkataan Haechan? Atau sikapnya salah? Padahal perbincangan hari itu ditutup dengan bahasa yang baik dari kedua belah pihak, tidak ada selisih paham, atau persoalan sensitif lainnya.

Dalam perjalanan menuju kelas, Haechan dikejutkan dengan Yeri yang berdiri di depan kelasnya. Tapi hal itu ia abaikan, mana mungkin kakak kelasnya itu mencari dirinya kan? Haechan melanjutkan jalannya yang hampir sampai di depan kelas, namun perkiraannya salah.

"Eh tunggu! Kamu Haechan kan? Kata Mark, angkat telponnya ya, bye."

Gadis itu lalu pergi dengan senyuman meninggalkan Haechan yang terpaku di tempatnya sebelum ponselnya bergetar tanda panggilan masuk.

Makkie is Calling...

Mae, kalau Mark telepon, Haechan harus angkat atau diam?

Angkat, kan kalian gak ada masalah apa-apa

Tapi, Haechan bimbang

Kalau bimbang ya jangan, tapi jangan sampai karena hal ini kalian jadi gak sahabatan lagi, ini masalah sebelah pihak sun, Mark gak tahu kan kalau kamu seperti ini.

---

Cerita apa sih ini.