b. Kerja Kelompok

840 47 0
                                    


"Chan, gue ada kerja kelompok," kata Mark sambil memainkan rambut Haechan, yang dimainkan rambutnya nampak sibuk jemarinya pada layar ponsel canggih mengejar rank yang tertinggal, "ya sanalah. Ah, rese nih timnya!" Tangan Haechan secara tidak sengaja memukul meja kantin, semua atensi otomatis beralih padanya, tangan Mark yang asik bermain di helaian rambut halusnya pun terhenti, "kebiasaan."

Sebab kalah dari pertarungan menaikan rank, Haechan berdiri menuju salah satu stand minuman, mencari sesuatu yang mungkin bisa menurunkan tingkat didih di dalam otak.

Masih belum luput dari pandangan sekitar sebab Haechan berjalan dengan pipi menggembung dan aura kesal yang pekat, bukannya seram dan menjengkelkan, tapi imut.

Kembali lagi pada Mark yang masih memutar otak merangkai seuntai kalimat perihal kerja kelompok, papi Jung dan bubu masih dalam perjalanan bisnis, sulit pasti dapat restu membawa segerombol anak-anak remaja kekurangan gizi ke rumahnya. Mark juga sulit dipercaya dalam mengatur kebersihan dirumah.

Terakhir kali Mark diizinkan kerja kelompok dirumah tanpa papi dan bubu berakhir dengan kekacauan diruang tamu hingga Haechan menjadi juru penyelamat. Jadi, tidak akan mungkin Mark kembali diizinkan membawa teman kerumah kalau Haechan tidak menjadi pendamping.

Kembali pada Haechan yang sudah kembali duduk dengan tingkat didih yang sudah merendah, kepalanya mulai mendingin, batinnya katakan ia harus realistis, yang ia lakukan hanyalah bermain game, bukan perang sesungguhnya, lalu teringat lagi perihal Mark, "kerja kelompok dimana?" Tanya Haechan masih menyeruput milk tea dengan khidmat sebelum kalimat Mark setelahnya kembali membuat otaknya mendidih.

Jawaban Mark, "dirumah Haechan aja, boleh kan?"


---

Kayaknya gak perlu aku jelasin lagi papi Jung sama bubu itu siapa.

soulmate | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang