w. Kasmaran

502 34 1
                                    



Mark kembali bersekolah.

Yang pertama kali ada di hadapannya adalah Yeri yang saling bertaut tangan dengan Hyunjin disebelahnya. Ada perasaan kesal tapi ada perasaan yang juga mengingatkan dirinya pada Haechan, ex best friends. Mark mulai berpikir bagaimana perasaan Haechan kalau melihatnya dan Yeri berjalan bersama, bersenda gurau, dan berbagi cinta, sementara Haechan hanya memandang kosong.

Rasanya Mark ingin merangkul Haechan sekarang juga!

Pesan terakhir yang Mark terima dari Haechan adalah kalimat syukur karena Mark sudah sampai dengan selamat dan tentu kata selamat karena berhasil memperoleh nilai yang baik selama masa program pertukaran pelajar. Selebihnya ruang pesan mereka mengheningkan cipta.

"Bro! Welcome! Gimana rasanya Kanada?" Seseorang merangkul Mark dari samping, remaja itu lebih tinggi dari Mark, namanya Lucas.

"Biasa aja, ya bedanya kali ini gue kesana harus mikir," jawab Mark santai.

"Tumben gak sama dedek gemes?" Tanya Lucas masih merangkul Mark, "dia berangkat duluan," jawab Mark asal, ya memang Haechan sudah lebih dulu tiba dan sedang mendaratkan bokongnya di meja kantin, memilih makanan untuk ia santap sebagai sarapannya.

Lucas hanya mengangguk, "kantin dulu, sarapan," ajak Lucas, kebetulan Mark juga belum sempat sarapan.

Masih dengan tas yang bertengger di pundaknya, Mark mengintai seluruh bagian kantin yang tidak ia kunjungi tiga bulan terakhir, lalu matanya menangkap seseorang yang berstatus soon to be mine.

"Hai, boleh gabung?" Dengan percaya diri Mark bertanya pada dua manusia yang asik menyantap roti bakar, hingga salah satunya tersedak.

Jaemin menjadi orang pertama yang menjawab iya dengan lantang. Sudah kesal melihat Haechan selama ini murung diri, sama sekali tidak ada gairah di setiap pelajaran, bak omega yang kehilangan alpha-nya, lalu Haechan tersedak melihat siapa yang ingin bergabung untuk sarapan.

"Minum dulu, Chan. Hati-hati."

Mata Jaemin yang menyaksikan itu menyipit, "aduh, kenapa gue harus ngeliat adegan gak senonoh sepagi ini?!"

Mark, terutama Haechan yang mendengar itu lantas hanya bisa tersenyum kikuk, seakan ketahuan bercumbu di khalayak umum.

"Terima kasih, kak."

Kalimat itu asing di telinga Mark, namun serasa gemas disaat bersamaan, Haechan terlihat lebih imut saat ini. Apa sebenarnya Haechan selalu seperti ini tapi Mark tidak sadar akan hal itu?

Suasana meja kantin nomor sepuluh itu bising karena ada Lucas dan Jaemin. Keduanya berinteraksi layaknya kucing dan anjing, mungkin seperti ini lah upacara penyambutannya kembali ke sekolah.

Selagi Lucas dan Jaemin beradu mulut dengan Jaemin, diam-diam Mark mengetikkan sesuatu di ponselnya, setelah itu ia geser sedikit agar Haechan bisa melihat ketikan Mark pada notes di ponselnya.

Nanti istirahatnya bareng, bisa gak Chan? Kalau bisa ngangguk ya, kalau gak bisa ngedip aja.

Tanpa mengalihkan sedikit pun pandangannya dari ponsel milik Mark, perlahan rambut Haechan bergoyang. Manusia yang baru Mark sadari ternyata super gemas itu mengangguk.

Oh, kasmaran itu seperti ini ya, batin Mark.

----

Kemana aja Mark?

By the way, hati sehat Chan?

Hihi.

soulmate | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang