" Sekarang, gantian aku yang akan bikin gadis ini bahagia." Celetuknya yang memancing atensi Gita menengadah.
" Hah?"
" Look at this."
Gilang mengangsurkan dua tiket liburan ke singapura, sesuai whislist yang ditulis Gita dari kapan tahun. Membuat sang gadis reflek lepas dari pelukan Gilang, walaupun sempat dagu pria itu tersenggol siku tangan Gita –karena saking hebohnya.
" Calm down, babe." Ringis Gilang seraya menahan gerakan heboh Gita makin menjadi.
" OH MY GOD, SERIOUSLY!!!!! SINGAPORE? I'M COMING!"
Belum cukup aksi lompat-lompat gadis itu selesai, saat dengan tiba-tiba Gita menjatuhkan diri dengan serampangan ke Gilang yang terduduk disofa dengan posisi miring.
Bruk!
" Akh! Ay!" keluhnya saat merasakan nyeri menyebar dibagian dada. Lagi-lagi siku Gita beraksi mengenai sebagian tubuhnya.
" Maaf, aku terlalu excited hari ini." Cengirnya sembari mengelus bagian dada Gilang yang nyeri, walaupun tak ada beda, nyerinya tetap masih nyut-nyutan tak hilang.
Gilang menarik tubuh Gita untuk duduk, " Oke, jangan sampai besok kita ketinggalan pesawat karena kamu masih tidur, ya?" senyuman merekah lebar di wajah dewa itu.
" Ngga akan." Sahut Gita pelan.
Setelahnya hanya decapan lidah keduanya yang menggantikan sebuah bahagia yang beruntun terjadi. Dengan gerakan pelan, Gilang mengangkat tubuh mungil Gita ke pangkuan, menelisik bibir mungil gadis itu dengan lumatan dalam.
Dst.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan dari Masa Depan | SUDAH TERBIT
FanfictionTakdir manusia begitu rumit, temasuk tentang masa lalu maupun masa depan yang begitu rahasia. Diusianya yang baru menginjak 29 tahun, Sagita Niadanti harus rela menerima kenyataan bahwa suaminya -Gilang Abidarma, ada main belakang dengan sahabatnya...