BAB 12 | Mau Pacaran denganku?

106 31 1
                                    

"Zeff, apa maksudnya ini?" Seorang wanita dengan tubuh tinggi semampai dengan kulit eksotis, melenggang masuk ke ruangan bernuansa serba bumi dengan dekorasi serba kayu, ranting dan pohon-pohon hijau cantik yang terlihat kontras di sudut ruangan, lebih mirip dengan rumah pohon.

Zefran melirik sekilas kearah Yuki, model berusia dua puluh empat tahun itu begitu mempesona dengan balutan jumpsuit hitam yang semakin membuat kakinya terlihat jenjang.

"Kenapa?" tanya Zefran santai, dia lalu kembali lagi berkonsentrasi dengan aktivitas menulisnya di laptop.

"Kenapa? Kenapa kamu bilang?" Nada suara Yuki naik satu oktaf, dia lalu melanjutkan bicaranya, "Kamu pikir ini lucu? Kamu mau balas dendam padaku karena kasus kemarin, gitu?" cecarnya.

"Ayolah, Zeff, jangan kekanakan!" tandasnya.

Zefran mengembuskan napas perlahan-lahan, dia memilih untuk menenggak kopi daripada menjawab pertanyaan dari Yuki.

"Zeff!" sentak Yuki, wajah wanita cantik itu bersemu merah layaknya kepiting rebus dengan uap mengepul di atas kepalanya, kedua tangannya terkepal.

"Aku muak dengan sikap kamu yang seperti ini, Zeff. Kamu terlalu kekanak-kanakan, seharusnya kita bicarakan dengan kepala dingin, bukan malah berlaku berlebihan seperti ini." Yuki menahan dirinya untuk tidak meletup-letup.

"Aku baru tahu kalau kamu ternyata dendam padaku hanya karena pekerjaaku sebagai model," tutur wanita cantik itu.

"Sudah selesai bicaranya?" Zefran menghentikan kegiatannya, dia melepas kacamata dan menyimpannya di dekat laptop yang masih menyala.

Pria dengan kaus hitam lengan pendek itu mengembuskan napas perlahan-lahan sebelum dia berbicara. "Aku tahu bagaimana seorang model bekerja, berfoto, berpose dengan tema ini dan itu bersamaan dengan lawan jenis. Bersikap profesional, aku tahu, Yuki."

"Kalau kamu tahu betul hal itu kenapa kamu tetap marah, Zeff?" Mata wanita itu berkaca-kaca.

Zefran mencoba untuk membuat tubuhnya tetap rileks, mengabaikan air wajah Yuki yang terlihat memelas dengan mata sendu.

"Aku hanya baru tahu, kalau menjadi model berarti menghabiskan malam bersama dalam satu ranjang." Zefran mengeratkan rahangnya.

Ingatannya kembali pada kejadian pada malam di salah satu hotel mewah di Jakarta.

Yuki: [ Sayang, terima kasih sudah mau datang ke Jakartab untuk menghadiri acara fashion show ku.]

Yuki: [ Aku kangen. Bisakan kita bertemu?]

Anda: [ Bukannya kamu sibuk untuk persiapan fashion show?]

Yuki: [ Iya sih ... Tapi aku kangen, sepertinya masih bisa bertemu sebentar deh. Lagipula acaranya kan besok, Zeff. Kamu mau kan ...?]

Zefran memilih untuk mengabulkan keinginan kekasihnya, bertemu sebentar sebelum acara fashion show. Pria itu berpikir sebagai suntikan semangat untuk Yuki.

Zefran: [ Mau bertemu di mana?]

Yuki: [ Kamu serius, Sayang?]

Yuki: [ Senangnya ... Nanti aku kabari lagi, aku harus gladi resik dulu.]

Setelah pesan itu, lama Zefran menunggu kabar dari Yuki. Sekitar dua jam barulah wanita itu memberikan kabar lagi kepadanya.

Yuki: [ Aku share alamat hotelnya ya.]

Yuki: [ Cium kangen buat pacarku 😘. See you, Zeff.]

Let's Get Married ✔️ (TERBIT) ‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang