"WOW!"
Satu kata itu meluncur dari mulut Jane, matanya berbinar takjub saat tangannya dengan lihai sukses membuka seluruh kancing kemeja yang dikenakan oleh pria tampan dengan alis tebal yang sedang berada di bawahnya.
Jemari lentik Jane menari, melikuk dari atas dada hingga perut dengan otot-otot yang terbentuk sempurna.
"Apa ini bisa dimakan?" Tanpa basa-basi mulut Jane melahap otot perut yang mirip roti sobek di hadapannya itu.
Pria itu mengumpat, dengan jengkel dia menarik sebelah lengan wanita cantik dengan rambut pendek sepundak itu dalam satu kali hentak hingga posisi mereka bertukar.
"Jangan salahkan aku, karena kamu yang mulai, Jane!" pekiknya.
*** 🍓🍓🍓 ***
Jane terbangun saat seseorang mengguncang tubuhnya sambil beberapa kali memanggil namanya.
"Jane!" Suara yang pada awalnya terdengar merdu, kini berubah menjadi lengkingan yang memekakkan telinga.
Wanita cantik yang bulan depan genap berusia tiga puluh tahun itu terperanjat, matanya terbuka perlahan, masih menyesuaikan kesadarannya yang baru lima puluh persen. Wanita itu merasa sakit yang menyengat di bagian kepalanya, dia memekik sembari memegang kepalanya.
"Jane, aku butuh penjelasanmu."
Suara yang sama dengan wanita yang membangunkannya berhasil membuat Jane mengerjap beberapa kali.
Mata Jane membelalak saat mendapati seorang pria yang adalah CEO baru di tempat kerjanya hanya mengenakan handuk yang melingkar menutupi bagian tubuh bawahnya, sementara beberapa titik air membasahi wajahnya yang tampan tanpa cela.
Mulut Jane terbuka lebar saat tepat di sebelah pria tampan itu berdiri dengan tatapan galak wanita cantik lengkap dengan sebuah bantal guling yang siap ia gunakan untuk menghantam tubuh Jane.
Jane menelan salivanya, kenapa dua Maula Masen bisa ada di sini? Jane membatin.
Jane beranjak dari tempat tidur berukuran king, kedua kakinya menyentuh lantai yang dingin, belum lagi tiba-tiba hawa dingin seolah menusuk tubuhnya. Secara refleks Jane memeluk dirinya sendiri dengan kedua tangan, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui kalau dirinya sedang tidak mengenakan apapun.
"What the hell?" pekik Jane membeku seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Get Married ✔️ (TERBIT) ‼️
DragosteBagaimana jadinya kalau pepatah "Mulutmu harimaumu" menimpa Jane wanita cantik berusia 30 tahun bermulut besar yang hobi melantur hanya untuk menutupi statusnya sebagai jomlo sejati, dari keluarganya maupun dari rekan kerjanya. "Aku sudah bilang k...