BAB 14 | Roti Sobek?

157 31 0
                                    

Ada yang bilang, ucapan adalah doa. Tapi bagaimana kalau apa yang diucapkan adalah sebuah kebohongan?

🍓🍓🍓

"Sayang, ini Zeff kan?" tanya seorang pria tampan dengan kumis tipis berkulit sawo matang, menyodorkan ponselnya kepada Rosalyn Maula Masen.

"Astaga! Bocah sinting! Sudah kubilang jangan berulah!" Mata Rosalyn membelalak saat melihat beberapa foto adiknya sedang bersama dengan salah satu karyawan wanita di kantor penerbitan miliknya terpajang di salah satu  halaman media online dengan judul yang tercetak tebal 'ZEFF BERPALING DARI YUKI KARENA KEKASIH GELAPNYA!'

Rosalyn meraih ponselnya yang ia simpan tidak jauh dari jangkauan tangannya, segera ia mencari nama Zefran yang ia tulis dengan nama Adikku di kontaknya.

"Cepat angkat teleponnya, Zeff!" Suara Rosalyn terdengar kesal, dia begitu tidak sabaran menunggu sang adik menjawab teleponnya. Sayangnya tidak sang adik tidak menjawab panggilannya.

"Sayang, kamu sabar dulu, tenang, kendalikan dirimu, Ros," ucap pria tampan yang duduk di sebelah Rosalyn.

"Aku tahu kalau Zefran harus move on dari Yuki, tapi aku nggak mau kalau dia sampai mempermainkan Jane hanya karena marah kepada Yuki." Rosalyn beranjak, dia berjalan mondar-mandir sambil menggigit ibujarinya.

"Jane itu, dia terlalu polos, dia bahkan nggak pernah memikirkan tentang pria, yang ada hanya kerja dan kerja," tambah Rosalyn.

"Aku tahu apa yang kamu pikirkan, kamu wanita, kamu nggak mau Jane tersakiti." Pria tampan berkumis tipis dengan sebuah cincin melingkar di jari manisnya itu mendekat ke arah Rosalyn, memberikan dekapan kepada tunangannya itu.

Dia tahu, Rosalyn sangat membenci orang yang tidak setia, dan orang-orang yang mengatasnamakan obsesi dengan cinta, dan justru berakhir dengan hancurnya sebuah hubungan, menjadikan orang lain menderita sebagai imbasnya. Setidaknya itu yang dialami oleh keluarga tunangannya itu, sang ibu ditinggalkan karena ayah mereka yang terjerat wanita lain. Akhirnya, perceraian dan kematian yang harus dialami oleh ibunya.

"Kamu harus percaya kepada adikmu, Sayang," ucap pria itu seraya mengusap lembut rambut panjang Rosalyn.

"Tapi ... Zeff selama ini nggak pernah menjalin hubungan dengan Jane, aku bahkan nggak pernah tahu kapan mereka berhubungan?" lirih Rosalyn.

"Loh, bukannya kamu bilang kalau Zeff mengikuti event lomba menulis novel yang kamu adakan dan dia menjadi salah satu pemenangnya?"

Rosalyn mengangguk pelan, dia ingat adiknya suka dengan dunia literasi, terutama menulis menuangkan semua ide cemerlangnya dalam sebuah tulisan, mulai dari puisi, lirik lagu, dan buku. Berawal dari hobi adiknya itulah Rosalyn akhirnya memutuskan untuk membuat perusahaan penerbitan buku, menjadi salah satu wadah para penulis yang bermimpi untuk menerbitkan karya mereka. Oleh sebab itu Rosalyn membuat event menulis dan memberikan hadiah terbit gratis bagi tiga besar pemenang event lomba yang diadakan oleh perusahaan penerbitan miliknya.

Rosalyn bahkan sudah menyerahkan perusahaan penerbitan miliknya kepada Zefran karena dia harus pindah ke rumah yang sudah disiapkan oleh Bisma di Bali. Rosalyn menyerahkan kepemimpinan dan kepemilikan perusahaan kepada Zefran sebagai CEO baru. Dia sudah memberi tahu kepada seluruh karyawannya. Hanya saja rencananya baru besok acara pisah sambut Zefran sebagai CEO baru.

Rosalyn tidak mengerti kenapa harus ada sekandal baru tentang Zefran di saat hari pernikahannya sebentar lagi tiba. Tapi, wanita cantik itu tidak mau ambil pusing, dia memilih untuk membiarkan berita itu hilang. Karena biar bagaimanapun, Zefran memang sudah tidak aktif lagi sebagai penyanyi. Adiknya itu memilih untuk menjadi bebas dan hidup normal, menekuni hobinya sebagai penulis.

Let's Get Married ✔️ (TERBIT) ‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang