SupFrost

1.5K 86 11
                                    

Sudah sekitar satu minggu Frostfire berada dirumah all-elements, hubungan mereka juga semakin akrab, tak ada rasa canggung sama sekali.

3 hari lagi Supra dan Frostfire sudah bisa mulai berangkat sekolah. Mengenai loncat kelas, mereka tidak jadi melakukannya dan memutuskan tetap berada di kelas 10, itu semua terjadi karna Frostfire terus merengek tak ingin melakukan ujian loncat kelas.

"Supraa" panggil Frostfire menongolkan kepalanya disela-sela pintu kamar Supra.

"Ya?" Jawab Supra seadanya, akhir-akhir ini Supra semakin sibuk dengan kegiatannya bereksperimen di lab. Ia masih berusaha untuk berkomunikasi dengan orang tuanya dimasa depan.

"Mau menemaniku membeli beberapa buku? Dan mungkin kita bisa emm makan siang bersama?"

"Baiklah, tunggu aku 10 menit lagi dibawah" mana bisa Supra menolak ajakan Frostfire.

____-----_____-----_____-----_____-----_____-----___

"Hei, kalian mau kemana?" Tanya Gempa melihat Supra dan Frostfire yang terlihat rapi.

"Kami ingin keluar sebentar, boleh kan kak?"

Omong omong, Gempa menyuruh Supra dan Frostfire untuk memanggil mereka dengan sebutan 'kak' saja agar tidak canggung.

"Eii, kalian tidak ingin mengajak kami?" Taufan bertanya jahil. Sepertinya berusaha menggoda, namun tak ditanggapi serius oleh Frostfire walau kenyataannya ada semburat merah tipis yang muncul dipipinya.

Belum Gempa atau Taufan menjawab, Solar sudah menjawab dengan omelan khas-nya "hati-hati dijalan, jangan sampai tersesat, hati-hati dengan orang asing, jangan pulang terlalu sore, kalau bisa sebelum jam 4 sudah berada dirumah"

Entah kenapa setelah keberadan Supfrost, Solar semakin sering mengomel, contohnya saat Solar memarahi Supra yang terlalu lama begadang, atau memarahi Supra yang membaca buku sampai lupa waktu, atau saat Supra melewati jam makan siangnya. Bahkan all-elements ikut kena imbas omelan Solar.

"Tentu" Supra mengangguk diikuti lambaian tangan dari Frostfire.

"FROSTY JANGAN LUPAKAN PIZZA TITIPANKU YA" Blaze berteriak, membuat Ice disebelahnya mau tak mau memukul kepala Blaze.

___----____----____----____----____----____----____

"Menurutmu apa yang harus kita lakukan terlebih dahulu?" Tanya Frostfire.

Supra mengernyit, ia pikir Frostfire sudah menentukan akan pergi kemana. "Toko buku?"

"Ide bagus, ayoo" Frostfire reflek menggandeng tangan Supra kemudian menyeretnya agar berjalan lebih cepat.

"Supra"

"Hm?"

"Kenapa kau sangat menyukai buku?" Sebenarnya Frostfire tak mempunyai alasan khusus untuk menanyai hal itu, ia hanya penasaran.

"Menurutku buku itu sangat menarik, Sama halnya seperti diriku. lagipula tak perlu suatu alasan khusus untuk menyukai sesuatu"

Frostfire mendengus geli mendengar jawaban Supra, tumben tumbenan sekali keturunan Halilintar itu berbicara banyak.

"Jadi menurutmu kau itu sangat menarik? Begitu?"

Supra dengan watadosnya menjawab "tentu saja!"

"Kenapa kau menanyakan itu Frost?"

"Tak ada. Apa sebuah pertanyaan perlu memiliki alasan khusus?" Tanya Frostfire dibalas gelengan oleh Supra. Supra masih tak mengerti kemana arah pembicaraan ini.

Antar waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang