Tapops

1.3K 76 86
                                    

Gak jadi QnA gess hehe, ternyata aku sibuk. Gantinya aku bikin chapter ini aja ya? Spesial HaliSol + SupFrost? Enjoy.













Setelah adegan Supra yang tak sengaja memergoki kedua orang tuanya yang tengah 'berciuman' mereka memutuskan kembali pulang, sebelum Gempa mengamuk menghancurkan rumah.

"Apa aku banyak berubah saat dimasa depan Frost?" Ucap Solar membuka pembicaraan, iseng bertanya. Lagipula ini bukan topik yang sensitif lagi seperti beberapa hari lalu, ia mulai terbiasa dengan fakta Supra adalah anaknya dimasa depan dan ia akan menikah dengan pemilik kuasa elemental petir.

Baiklah, coret saja kalimat terakhir. Walau Solar dan Halilintar sudah 'berdamai' Solar tetap tidak mau membicarakan fakta ia akan menikah dengan kakak sulungnya.

"Eh? Kalau itu tanyakan saja pada Supra hihi."

Supra melirik Frostfire sejenak kemudian mulai berpikir. "Hm? Mom tak banyak berubah dimasa depan, masih sama. Bahkan masih sama cerewet." Ucap Supra terkekeh geli dengan ucapannya sendiri. Mom-nya itu memang tak banyak berubah.

"Begitu?" Solar berpikir sejenak, berarti kehidupannya itu cukup monoton ya? Eh tunggu? Apa Supra tadi mengatakan bahwa dirinya cerewet? Heh! Enak saja?!

Omong-omong, Solar sudah tak canggung saat Supra memanggilnya dengan menggunakan 'mom' yeah, mungkin awalnya memang cukup aneh, tapi Solar berusaha memakluminya, mungkin Supra merindukan orang tuanya dimasa depan.

'tapi kan orang tuanya kamu sendiri Sol?'

"Ya!! Menurutku malah uncle Hali banyak berubah dimasa depan"

Halilintar merasa tertarik saat dirinya disebut, mengabaikan fakta bahwa Frostfire baru saja memanggilnya 'uncle' tak apa, Halilintar sudah biasa.

"Ya, Dad jauh lebih tampan dimasa depan."

Tawa Frostfire seketika pecah mendengar ucapan Supra, bukan apa-apa Supra berbicara seperti itu. Itu karena Solar sering mengatakan bahwa Halilintar dimasa lalu tidak ada apa-apanya dibanding Halilintar sekarang.

Dan ucapan Mom-nya terbukti benar. Halilintar dimasa lalu memang tampan, tapi Halilintar dimasa depan jauh lebih tampan. Dan lebih berwibawa tentunya, tidak seperti Halilintar dimasa lalu yang sering kehilangan kekuatan.

Halilintar merasa menyesal telah tertarik dengan pembahasan un-faedah seperti ini. 'tak apa Hali, tak apa. Setidaknya masa depanmu sudah terlihat. Kau akan jauh lebih tampan nanti.'

___________________________________________

"Kamii pulangg" Seru Frostfire semangat. Kemudian tanpa permisi langsung mendudukkan diri diantara Blaze dan Ice.

"Selamat datang Frost, bagaimana kalian bisa bersama??" Tanya Ice sambil mengelus surai hitam Frostfire.

"Kami tak sengaja bertemu tadi" jawab Solar ikut mendudukkan diri di sofa, saudara-saudaranya itu ternyata sedang berkumpul. Disusul Halilintar dan Supra yang baru saja menaruh barang-barang belanjaan didapur.

"Ah ya, omong-omong kita akan berkunjung  ke tapops besok."

Solar reflek menoleh mendengar perkataan Taufan, menatap saudaranya yang lain. "Mendadak sekali, beberapa hari lagi sekolah dimulai."

"Bukankah itu bagus? Kita tak perlu seko― AUCH! Gempa itu sakit!"

"Makannya jangan mengada-ngada Blaze!"  Ucap Ice dengan tampang watadosnya.

Antar waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang