Mom?

1.6K 92 61
                                    

Solar mendengus kesal menatap ponselnya yang tak berhenti bergetar, sedari tadi kakak sulungnya itu berkali-kali menyepamnya menyuruh bergegas.

Apa apaan sih? Kenapa harus terburu-buru? Dasar pemaksa!!

"Lama banget kaya anak perawan" komentar Hali membuat Solar langsung melotot horor.

Bisakah kakak sulungnya itu berhenti menganggunya? Jika boleh, Solar ingin mencabik-cabik Halilintar sekarang.

"Berisik" jawab Solar asal. Diajak pergi bersama Halilintar saja sudah sangat menyebalkan, apalagi benar-benar pergi bersama Halilintar.

Jika ada yang menanyakan secanggung itukah hubungan Halilintar dengan Solar, maka Solar akan menjawab dengan lantang "YA!!"

Jujur saja. Saat di tapops dulu, Halilintar dan Solar paling jarang mendapatkan misi bersama, saat latihan bahkan jadwal mereka selalu berbeda. Tak mengherankan memang Solar sempat kaget bisa mendapat fusion pertama kali dengan Halilintar.

Halilintar terkadang terlalu mengekang Solar. Solar jangan inilah, Solar jangan itulah, Solar inilah, Solar itulah. Ayolah?? Solar itu bukan bayii!!

"Solar, ayo pergi" Halilintar mengubah nada bicaranya menjadi lembut, menyadari ucapan ketus dari adik bungsunya.

Solar mengangguk, kemudian segera berjalan mendahului Halilintar. Namun tak bertahan lama, karna Halilintar langsung bisa mensejajarkan langkahnya dengan Solar.

"Kau membawa daftar belanjaannya?"

"Hmm" Solar tahu betul kakaknya itu sedang berusaha memecah keheningan yang melanda keduanya, tapi berhubung dirinya itu sedang malas menjawab. Jadi yang ia lakukan hanya berdehem sambil terus memandang kearah ponselnya.

"Oh hei!!" Seru Solar terkejut, menatap tak percaya pada Halilintar yang seenaknya mengambil ponsel kesayangannya.

"Tak baik bermain ponsel sambil berjalan"

Sungguh. Solar tak mencemaskan ponselnya, ia mencemaskan――

"Kau menstalking akun ku Solar??"

――ah......

Halilintar merasa seluruh kekesalannya langsung menguap begitu saja. Hal yang paling tidak ia duga-duga terjadi. Solar diam-diam suka melihat postingannya??

"Kau bahkan menyukai postinganku Solar?" Halilintar semakin gencar bertanya, menyeringai senang.

Wajah Solar merah padam, entah karena malu atau marah melihat tingkah Halilintar. Solar segera merebut ponselnya kembali, bergegas mengamankannya.

"Aku mulai curiga kau menyukaiku Solar"

"Aku tidak menyukaimu idiot!"

Halilintar semakin menyeringai tampan. Seringaian yang menurut Solar sangat menyebalkan. "Sungguh? Kau tak bisa mengelak Solar. Ponsel itu menjelaskan semuanya"

'apa apaan kata-katanya itu?? Dasar sok tahu!!" Batin Solar kesal.

Biar Solar luruskan. Postingan Halilintar itu benar-benar tak sengaja lewat berandanya, sementara soal 'menyukai postingan Halilintar' Solar tidak sengaja melakukannya. Jadi itu murni sebuah ketidaksengajaan.

........

Baiklah. Solar mengaku, ia memang sering membuka postingan Halilintar. Tapi itu karena dirinya penasaran mengapa kakak sulungnya bisa memiliki banyak penggemar. Bukan karena ia ingin melihat foto-foto Halilintar yang tidak seberapa.

Antar waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang