Kantin?

1.5K 81 78
                                    

"sekolah sekolah ayo kita sekolah."  Frostfire berseru semangat, saking semangatnya sampai membuat dahi Supra memerah karna terkena hempasan maut dari tangan Frostfire, atau bisa kita sebut ga sengaja kena tepok🙏🏻

Sementara disamping Frostfire alias Supra, sudah menampilkan wajah tertekuk, walau wajah Supra memang selalu tertekuk sih ya? Toh, yasudahlah. Kenapa repot repot dipikirkan? Kalau kata Taufan suka-suka orang ganteng.

Tapi serius, energi Supra sudah terkuras habis hanya karena melihat Frostfire melompat kesana kemari. "Kenapa sih energi orang banyak banget?" Batinnya menghela napas, bisa dibayangkan saat ia memperkenalkan diri lalu banyak siswa siswi yang akan bertanya? Membayangkannya saja sudah membuat Supra ingin putar balik.

Pandangan tersebut, maksudku pandangan ogah ogahan Supra tentu tak luput dari elemental lain, membuat mereka langsung bertanya-tanya.

"Lelah Sup?" Tanya Solar iseng.

Supra langsung menoleh ke belakang, karena kebetulan sekali ia berada di depan. "Banget."

"Heh?! KAU LELAH? ASTAGAAA! KITA BARU SETENGAH JALAN?!!" Frostfire memekik heboh, menatap tak percaya ke arah Supra. Dibalas dengan anggukan jujur dari Supra.

"Makannyaa, kalau ada misi tuh ikut, bukannya diem di markas." Cibir Frostfire, mengganti tatapan tak percayanya dengan tatapan remeh. Bener-bener minta ditampol.

"Aku terlalu op hanya untuk mengikuti misi seperti itu Frost."

Frostfire geram, ingin memukul seseorang tiba-tiba. Sosok disampingnya ini?? benar-benar menyebalkan argh!! "Mulai. Narsisnya kumat."

Supra memilih tak menjawab, hanya tertawa dalam hati. gerbang sekolah yang sudah terlihat lebih penting ia urus sekarang.




___----____----____-----____-----____----____----___



Ini buruk. Baru beberapa menit ditinggal oleh para elemental, Supra dan Frostfire sudah hampir tersesat 3 kali. Sebenarnya ini karena Frostfire yang tak bisa menahan rasa penasarannya untuk menjelajahi bangunan sekolah dan berujung nyasar.

Padahal Supra sudah berulang kali menyeret Frostfire agar tak secara gegabah  memilih lorong secara acak. Yaa? Apa mau dikata jikalau Supra pada akhirnya tetap menuruti ajakan Frostfire, alhasil mereka tersesat.

Supra memandang Frosfire dengan tatapan lelah, namun yang ditatap hanya menampilkan raut wajah tengilnya. Seolah olah mengucapkan 'hehehe, maaf yaa'

"Dasar gegabah, seharusnya kita berada dikelas Frost."

"Hehehe, kan, aku udah minta maaf, nanti ku traktir ice krim deh." Masih dengan ekpresi yang sama, Frostfire menampilkan cengiran lebar, merasa tak bersalah sama sekali.

Supra menggeleng pelan. Menggenggam telapak tangan Frostfire kemudian kembali mencari kelas mereka. Ada ada saja. Padahal Frostfire tahu Supra tak suka makanan manis.

Walau telat hampir 45 menit lebih, pada akhirnya mereka tetap berhasil memasuki kelas, yang jam pelajarannya hampir habis.

"Baru kali ini ada siswa yang telat hampir satu jam."

Supra dan Frostfire hanya tersenyum canggung, beruntung sang guru tetap membiarkan dua cecungut itu masuk.

"Haloo semuanya, aku Nevada Frostfire, kalian boleh memanggilku senyaman kalian saja hehe, salam kenal." Ucap Frostfire antusias, sambil sesekali melambai.

"Nalendra Supra, salam kenal."

Frostfire dengan sengaja menyenggol bahu Supra, berbisik agar Supra mengatakan kata-kata lebih banyak dan menggunakan nada yang lebih ramah.

Supra balas berbisik. "Ini sudah paling ramah Frost!"

Salah satu siswa mengacungkan tangan membuat atensi Supra dan Frostfire teralihkan seketika. "Halo Nevada, menurutmu apakah panggilan sayang cocok saat aku memanggilmu?"

Frostfire membulatkan matanya seketika, tak menyangka akan mendapatkan serangan tiba-tiba seperti ini. Lebay sih, tapi kan, harga dirinya sebagai calon seme runtuh seketika.

"Maaf, tapi menurutku terkesan tidak sopan memanggil seseorang dengan sebutan sayang apalagi untuk seseorang yang baru kau kenal."

Bukan, bukan Frostfire yang menjawab. Namun Supra dengan senyum tipisnya 'yang sengaja dibuat sok ramah' yang menjawab.

Tolong! Siapapun tenggelamkan Frostfire sekarang juga!!

"Oh? Menurutmu begitu? Aku hanya bertanya. Dan bukankah seharusnya yang menjawab Nevada? bukan kau, Nalendra?!"

"Aku hanya menjawab, apa itu salah?"

Tanpa pikir panjang, Frostfire langsung menyeret Supra menuju bangku belakang. "Kau ini kenapa? Dia hanya bergurau, jangan membuat keributan dihari pertama kita masuk."

Supra memalingkah wajah, memberi isyarat agar jangan melanjutkan percakapan. Pelajaran telah dimulai.



___----____----____----____----____----____---___---




"Bagaimana?" Tanya Gempa begitu melihat Supra dan Frostfire memasuki area kantin.

"Buruk."

Frostfire reflek menoyor kepala Supra. "Kau yang membuatnya buruk sialan."

Solar mengernyitkan dahinya, melihat reaksi kedua bocah ini sepertinya cukup buruk. "Ada apa?"

"Supra hampir membuat keributan dikelas tadi."

Tatapan Solar beralih pada Supra, meminta penjelasan.

"Aku sama sekali tak membuat keributan, aku hanya menjawab pertanyaan, itu saja."

"Tapi kau berlebihan!" 

Supra memejamkan mata, menahan diri agar tak mengap Frostfire sekarang karena terus terusan berbicara. "Baiklah Frost, aku berlebihan, maaf membuatmu malu tadi."

"Eh eh?? Seharusnya kau jangan langsung meminta maaf! Itu bagianku! Biar keliatan seme banget!"

Seruan Frostfire membuat para elemental serempak mengulum senyum, merasa gemas.

"Kau mempunyai pacar Frost?"

Frostfire menggeleng mendengar pertanyaan Ice, boro-boro. Yang justru melarang Frostfire berpacaran kan ibunda tercintanya.

"Pernah mencoba menembak seseorang Frost?" Tanya Taufan yang langsung mendapat pukulan keras dari seseorang disebelahnya, Blaze.

"Pernah, terus ditolak."

"Dih, kok tahu sih?" Ucap Frostfire kearah Supra.

"Tentu Frost, kau menembak kakel populer sekolah kita bukan? Kebetulan dia juga pihak bawah, tentu saja dia menolakmu mentah-mentah."

Frostfire menampilkan wajah masam, itu hal paling memalukan dalam hidupnya. Kenapa Supra harus mengatakannya terang-terangan sih?

Saat asik asiknya berbicara dengan para elemental, kemudian membahas Supra yang mungkin akan terlihat mirip Halilintar saat melepas kacamatanya, atau membahas kenapa Frostfire 100% mirip dengan Blaze. Tiba-tiba bel masuk berdering, menandakan waktu istirahat sudah berakhir.
























Edisi gajelas kangen banget sama SupFrost. Efek demam kali ya? Ngetiknya mabok😗
Sampai ketemu lagi kapan-kapan, mulai sibuk ujian lagi ges.

Salam dari seme yang tertunda.
TBC...








Antar waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang