Heiii?? Ga biasanya aku ngoceh diawal chap, biasanya kan diakhir hehe.
Aku mau ngetik apa ya tadi? Ah ya, sumpah aku ngiranya aku nggak up 2-3 harian aja, eh tadi pas ngecek. Lho kok udah seminggu yang lalu? Duh piye iki.
Tapii tapii, ini bab udah dari 5 hari yang lalu udah jadi, cuman tadinya emang mau kutambahin scene lagi, eh tapi pas mau nulis aku malah bingung sendiri. Dan menurutku scene-nya lebih cakep ditaruh dichap depan aja. Jadii gajadi deh hehe.
Dannnn, aku mau publish book baru deh, tentang oneshoot HaliSol and elemental lain? Tapi nanti nantian yaa.
Oiya satu lagi, aku ngerasa canggung dipanggil 'author', ga bermaksud apa-apa kokk. Cuman agak aneh aja dimataku, aku ga lagi marah lhoo yaa, aku lebih suka dipanggil 'kak' atau 'dek' aja gapapa, atauuu panggil 'kai' or 'kak mine'
Jadii aku ngenalin diriku sebagai 'kai'. Yeah itu namakuuu, tapi aku cewe lhoo yaa. Itu aja deh? Enjoyy
eh aku lupa nambahin, Ini chap Hali sama Solar dimasa depan ya. Iya, dimasa mereka kehilangan Supra. Soalnya aku pabo banget lupa bikin kelanjutannya Hali sama Solar dimasa depan😭 perkara sibuk ngurusin scene nya Supra ama Frosty.
Warning, banyak mengandung scene keju pasangan suami suami. Dan kebanyakan cuman dialog Hali sama Solar hehe.
___________________________________________
"Sayang." panggil Halilintar sambil membawa piring dan gelas.
Solar reflek menoleh. Menatap sang suami yang sedang berjalan kearahnya, tersenyum lembut.
"Makan dulu ya? Tadi Gempa bikin sup. Mau aku suapin?"
Solar menggeleng, menatap tak enak karna telah menolak tawaran suaminya. Ia tak nafsu makan beberapa hari ini. "Ga laper." Ucap Solar pada akhirnya.
"Nanti sakit sayang... Makan sedikit aja ya?? Supra pasti gasuka liat mom-nya sedih kaya gini."
"Tanggung, aku mau ngelanjutin ini dulu di lab." Kekeh Solar tak mau.
Halilintar menghela napas lelah, sudah sejak beberapa hari yang lalu Solar seperti ini. Istrinya itu sedang sensitif, mau bagaimana lagi? "Nanti dilanjut lagi, sekarang makan dulu ya? Ntar nasinya nangis lho." Bujuk Halilintar sambil terus memasang senyuman terbaiknya.
Sebenarnya bisa saja Halilintar langsung memerintah Solar agar menurutinya, mau bagaimanapun juga Hali itu dominan. Tapi kondisi Solar yang sedang lelah bisa-bisa memperburuk keadaan, apalagi pondasi Solar yang memang susah dan tidak suka diatur. Mau tak mau Hali harus mengalah, toh Hali juga tak keberatan kan??
Solar menatap datar suaminya, jelek sekali bujukannya? Memang dirinya itu bocah apa?! Tapi ia sendiri juga begitu sih saat membujuk Supra dulu, dan dibalas tatapan datar sang anak 'mom?! Nasi itu ga mungkin nangis!! Supra ga bodoh mom!!'
Kan?? Ia jadi merindukan Supra......
Melihat mata sang istri berkaca-kaca, Halilintar menjadi kalang kabut. Hei?!! Ia tak salah bicara kan?
"Sayang? Kok nangis sih, Hali salah ngomong ya?"
Mata Solar semakin berkaca-kaca menahan tawa, sebenarnya Solar jadi ingin tertawa melihat tingkah suaminya yang 'tak seperti biasanya', tapi tertahan karena air matanya.
Namun, Halilintar salah mengartikan tatapan Solar. Menyangka Solar semakin ingin menangis karenanya, maka yang Halilintar lakukan adalah mendekap Solar, mencoba menenangkannya.
"Ssht, sayang udah ya?? Jangan nangis lagi. Supra baik-baik aja sayang, dia anak kita. Supra hebat, Supra kuat. Dia pasti bisa nemuin cara biar bisa ketemu kita lagi."
Perkataan Hali sangat mendukung suasana hati Solar yang sedang tidak karuan, Solar semakin memeluk erat suaminya. Berkata pelan dengan sedikit terisak.
"Halii maaf yaa?? Aku jadi cengeng..... Aku jadi nyusahin kamuu, ngerepotin kamu."
Halilintar langsung melepaskan pelukannya dengan Solar, dilanjut menempelkan kedua dahi mereka. Menatap Solar dalam. "Solar? Kamu ngomong apa sayang? Kamu nggak pernah sekalipun ngerepotin aku. Kamu selalu bisa ngertiin aku, ngerti apa yang aku butuhin, gimana bisa aku bilang kamu ngerepotin? Lagipula aku ngelakuin ini karna aku mau, karna aku sayang sama kamu, karna aku ngerasa punya tanggung jawab besar sama kamu, bukan karena terpaksa. Jadi jangan pernah ngomong kaya gitu lagi ya?? Kamu semestaku Solar. Semestaku satu-satunya."
Solar kembali menghambur kedalam pelukan Halilintar, ia benar-benar merasa beruntung memiliki Halilintar dalam hidupnya. "Haliiiii, love you."
Halilintar mengecup dahi Solar lama "love you more."
"Sekarang makan dulu ya?"
Solar mengangguk, tapi sedetik kemudian merasakan sebuah kejanggalan. "Hali udah makan?"
Melihat gelengan dari Halilintar, Solar langsung merebut mangkuk sup dari tangan sang suami. "Aku aja yang nyuapin, biar kamu ikutan makan."
"Dibawah ramai?" Tanya Solar sambil memberikan suapan pertama untuk Halilintar.
Ah, omong-omong. Masih pada ingat saat Gempa menyuruh para elemental lain menginap dikediaman Halilintar dan Solar? karena itulah rumah Halilintar dan Solar 'agak ramai' beberapa hari ini.
Halilintar mengangguk sebagai jawaban. "Mau kebawah?"
"Engga. Pantatku sakit, nanti jalanku jadi aneh."
"Sayang? Perasaan aku dari kemarin ngga ngapa-ngapain kamu kok bisa sakit? Kamu ngga aneh aneh kan?" Tanya Halilintar heran, otaknya dipenuhi tanda tanya besar sekarang.
Reflek, Solar menyikut lengan Halilintar keras. "Ngaco!! Aku kebanyakan duduk dikursi lab kemarin, jadi pegel."
Karna merasa harus menjadi suami yang baik, Halilintar ingin membantu Solar. "Mau kupijitin?"
Tetapi, Solar langsung menolaknya mentah-mentah. "Gamau, kamu mesum."
Dibalas dengan senyum tipis Halilintar. Ia tak punya niat lain kok!! Sungguh!!
Melihat wajah nelangsa sang suami, Solar tertawa. "Aku bercandaa, tapi aku ga bohong kalau kamu beneran mesum." Hey? Tak ada yang salah dari perkataannya kan??
Halilintar menggeleng pelan, secara tak langsung membantah ucapan Solar. Ia tak mesum, hanya saja Solar yang terlalu... Uhm begitulah.
"Solar" Ucap Hali tiba-tiba, membuat Solar kebingungan.
"Ada apa?"
"Love you."
Ah ya, Solar kadang tak mengerti jalan pikiran Halilintar. "Too."
Halilintar mengernyit, merasa tak puas dengan jawaban Solar. "More nya mana?"
"Love you more more moreeee."

KAMU SEDANG MEMBACA
Antar waktu
Teen FictionBagaimana jika Frostfire dan Supra terjebak dimasa orang tua mereka? bagaimana mereka akan menjelaskan semuanya? Apakah akan ada sebuah rasa yang tumbul akibat ulah mereka........? Dan akibat apa saja yang akan dihasilkan oleh mereka? SHIP 👇 Halili...