Krist dan singto semakin jarang bertemu sekarang, jika dulu satu minggu sekali mereka pasti bertemu tapi sekarang rasanya sebulan sekali juga sudah jarang, krist semakin sibuk dengan kegiatannya, bahkan mengirim pesan padanya juga jarang.
"Bukankah sudah ku bilang dia menghindari mu sekarang!" Ucap gun marah.
Karna singto baru saja menceritakan semuanya, dia menceritakan hubungannya dengan krist dan bercerita setiap mereka bertemu pasti berhubungan badan dan gun marah besar karna mendengar hal itu.
"Tak semua lelaki itu brengsek, gun. Lihat tay... Kami juga setiap hari melakukannya tapi hubungan kami baik-baik saja" ucap newwie.
"Phi krist hanya sibuk" ucap singto.
"Baiklah, jika itu anggapan mu. Jika kalian bertemu jangan melakukan seks seperti biasa, sing" ucap gun.
"Kenapa?" Tanya singto.
"Bodoh! Masih bertanya alasannya kenapa?!" Ucap gun kesal.
"I-iya" ucap singto.
Tak lama ponselnya berdering ada nama krist di sana.
"Phi krist, aku merindukan phi" ucap singto, saat ia mengangkat panggilan itu.
"Maafkan aku, sayang. Aku benar-benar sibuk, tapi sekarang aku sedang dalam perjalanan ke cafe tempat mu berkerja, kita bisa bertemu sebentar" ucap krist.
Singto tersenyum bahagia mendengarnya, kemudian menunggu sang kekasih di depan cafe, benar saja beberapa menit kemudian datang sebuah mobil silver ke area parkir singto langsung berlari menghampirinya, saat krist keluar dari mobil singto langsung memeluk tubuhnya dan di balas pelukan juga oleh krist.
*Cupp... Satu kecupan mendarat di kening singto.
"Aku ke sini hanya sebentar, aku harus ke luar kota setelah ini" ucap krist sembari mengeratkan pelukannya.
"Lagi!?"
"Banyak perkerjaan, sing. Aku harus memeriksa kinerja karyawan di perusahaan ku yang lain" ucap krist.
"......."
"Bukankah kita sudah bertemu sekarang? Aku berjanji setelah pulang dari luar kota aku akan menemui mu"
"Berapa lama?"
"Hanya satu minggu"
"Apa boleh besok aku ke rumah phi? Aku ingin bertemu jessie"
"Tentu saja boleh, besok hari libur dan dia tak sekolah"
Keduanya terus berpelukan di tempat parkir hingga 20 menit berlalu krist melepas pelukannya dan mencium bibir singto.
"Aku pergi" ucap krist.
"Hati-hati" ucap singto.
Setelah itu krist masuk kembali ke mobilnya dan pergi dari sana.
"Bagaimana pendapat mu?" Tanya gun pada newwie yang memang melihat mereka sedari tadi.
"Krist mencintai singto begitu juga dengan sebaliknya, mungkin krist hanya benar-benar sibuk sekarang" ucap newwie.
.
.
.
Keesokan harinya, itu hari minggu dan singto juga tak berkerja, ia akan ke rumah krist sekarang walau kekasihnya itu tak ada di rumah, tapi setidaknya singto berusaha untuk mendapatkan hati jessie agar mereka bisa menikah secepatnya.Pagar rumah terbuka otomatis saat singto hendak masuk begitu juga dengan banyak pelayan yang melihat kedatangan singto, semua menunduk hormat karna semua orang yang berkerja di rumah itu sudah tahu jika singto kekasih majikan mereka.
"Dimana jessie?" Tanya singto pada pengasuh jessie.
"Di kamar, tuan"
Singto berjalan ke kamar jessie dan melakukan scan sidik jari hingga pintu kamarnya terbuka, di lihatnya jessie tengah bermain sendirian.
Ini bukan kali pertama singto ke rumah krist dan bukan kali pertama juga singto masuk ke kamar jessie.
"Jessie" ucap singto.
"Kenapa om disini, daddy tak ada" ucap jessie sinis.
Karna dia tahu biasa singto ke rumahnya untuk bertemu daddynya.
"Aku ingin bertemu dengan mu, aku merindukan mu" ucap singto.
"Cih, aku tak merindukan om" ucap jessie.
"Bagaimana jika kita bermain bersama?"
"Tidak"
"Hmm... Kemana daddy mu?" Tanya singto sekedar untuk berbasa-basi.
"Mungkin bertemu mommy di kota bangkok"
*Deg...
"Mommy?"
"Iya, mommy... Tiga bulan yang lalu kami bertemu mommy" ucap jessie sembari membuka ponselnya kemudian memperlihatkan foto mereka bertiga dengan fah saat di tempat hiburan. Memang setelah hari itu jessie sering meminta kepada krist agar bertemu dengan fah, jadi sudah tiga kali mereka bertemu fah.
Singto melihat foto wanita yang bersama mereka, itu mirip dengan wanita yang fotonya tergantung di kamar krist.
"Dia mirip mommy ku" ucap jessie lagi.
"Kalian sering bertemu?" Tanya singto.
"Hmm, sudah 3 kali kami bermain bersama di taman bermain dan pergi ke mall" ucap jessie.
"Apa om tak bisa menikah dengan daddy mu?" Tanya singto.
"Tidak, aku tak mau daddy menikah lagi"
"Berarti dengan wanita itu juga tak boleh"
"Kecuali mommy fah, dia mirip dengan mommy ku" ucap jessie, membuat singto terdiam mendengarnya.
Jessie kembali bermain dan mengabaikan keberadaan singto, ia hanya sesekali menjawab ucapan singto hingga hampir dua jam singto di kamar jessie akhirnya singto pamit untuk pulang.
Singto mencoba menghubungi krist beberapa kali namun tak ada jawaban, entah kenapa ia menjadi takut sekarang, takut jika krist benar-benar bertemu wanita itu.
Pukul 8 malam baru ponsel singto berdering dan itu dari krist, singto langsung mengangkat panggilan itu.
"Maaf baru bisa menelpon mu, aku sibuk tadi" ucap krist
"Benarkah? Phi tak selingkuh kan?"
"Kenapa tiba-tiba menuduh ku selingkuh?"
"Jessie bilang phi bertemu mommy fah!"
"Tunggu aku pulang baru aku menjelaskannya pada mu, Sekarang aku benar-benar sibuk dan tak ada waktu"
.
.
.Satu minggu berlalu, setelah pulang dari luar kota krist langsung ke rumah singto untuk menghampiri kekasihnya itu dan menjelaskan semuanya agar singto tak salah paham.
"Aku bertemu dengannya hanya karna jessie, tak lebih. Kamu tahu sendiri jika aku sangat mencintai mu, sing"
"Kenapa phi tak pernah cerita tentang wanita itu?"
"Ku pikir tak ada yang perlu di ceritakan"
"Phi juga jarang menemui ku akhir-akhir ini"
"Aku benar-benar sibuk berkerja, aku tak pernah bertemu fah sendiri, itu selalu bersama jessie dan karena kemauan jessie"
"Baiklah, aku percaya" ucap singto.
Krist memeluk tubuh singto karna ia merindukan kekasihnya itu, saat ini keduanya memang tengah berada di rumah singto.
Krist mendekatkan wajahnya namun singto mengingat ucapan gun agar jangan melakukan seks lagi jadi dia menghindar sekarang.
"Nikahi dulu aku baru kita boleh melakukan itu lagi" ucap singto.
"Kenapa?"
"Atau phi bersama ku hanya karna menginginkan tubuh ku?"
"T-tidak, tentu saja bukan. Apa aku tak boleh menyentuh tubuh kekasih ku sendiri"
"Sudahlah phi, aku tak mau lagi seperti ini" ucap singto, sembari melepas tangan krist di pinggangnya.
"Baiklah" ucap krist, yang tak ingin memaksa singto.
"Kapan kita bisa pergi bertiga dengan jessie?" Tanya singto.
"Aku akan mengatur waktu nanti" ucap krist.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our love ✓
Short StorySingto prachaya, pemuda berusia 24 tahun yang jatuh cinta dengan seorang duda tampan beranak satu. Namun sayang jessie, anak perempuan pria itu tak pernah menyukainya dan selalu menyuruh daddynya memutuskan hubungan dengan dirinya. singto tak pernah...