Pagi hari menyapa, singto terbangun dari tidurnya dengan posisi dirinya masih memeluk tubuh polos sang suami. Mereka benar-benar bermain hingga keduanya puas dan kelelahan semalam, karna setelah bermain di kamar mandi krist melanjutkan permainannya di ranjang lagi.
"Phi.... Apa phi tak berkerja?" Ucap singto seraya mengguncang pundak krist.
Krist langsung bangun dari tidurnya dan mengucek matanya.
"Selamat pagi, manis" bisik krist dengan tersenyum.
"Ini bahkan masih terlalu pagi untuk menggombal" ucap singto kemudian ia beranjak dari ranjang berjalan dengan tertatih ke kamar mandi, krist juga ikut beranjak dan menyusul singto.
"Lubang ku benar-benar masih perih" ucap singto.
"Aku hanya ingin mandi bersama agar tak terlambat" ucap krist.
Keduanya masuk ke dalam bathub dan berendam dalam air hangat.
"Aku akan pulang terlambat nanti" ucap krist.
"Kenapa? Biasanya tak pernah lembur!" Tanya singto dengan curiga.
"Aku harus berkerja sendiri sekarang tanpa sekertaris, aku belum menemukan pengganti fah" ucap krist.
"Pengganti fah? Memangnya dia kenapa?"
"Aku belum menceritakan itu? Fah memang sudah ku pecat kemarin"
"Kenapa?"
"Apa kamu ingat kejadian di mall saat kening jason terbentur dinding? Aku mendengar pembicaraan fah dan jessie dan aku menyimpulkan jika selama ini jessie salah bergaul dengan orang seperti fah, dia benar-benar licik" ucap krist.
"Baguslah, sekarang tak ada yang mengganggu rumah tangga kita lagi" ucap singto sembari memegang tangan krist di perutnya, sedangkan krist menenggelamkan wajahnya di ceruk leher singto.
Setelah mandi bersama, singto melihat jason juga belum bangun dari tidurnya, mereka turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama, di meja makan sudah ada jessie yang menunggu dengan seragam sekolahnya.
"Selamat pagi, sayang" ucap krist sembari mencium kening jessie.
"Pagi daddy, apa daddy sudah tak marah lagi dengan ku?" Tanya jessie.
"Kapan daddy marah, sayang?"
"Kemarin, daddy lebih banyak diam saat pulang dari bermain karna kening jason terbentur dinding" ucap jessie.
"Daddy tak marah, tapi mulai sekarang jangan cari tante fah lagi"
"Kenapa?"
"Daddy sudah memindahkannya ke perusahaan yang jauh dari kota ini" ucap krist.
"Baiklah" ucap jessie.
Singto menuangkan susu dan memberikannya pada jessie
"Terima kasih, pa" ucap jessie kemudian ia meminum susunya.
"Kamu bilang apa tadi?" Tanya krist terkejut.
"Terima kasih?"
"Setelah itu"
"Pa?" ucap jessie.
"Bukankah sudah ku bilang papa dan anak harus akur phi" ucap singto.
Krist tersenyum senang mendengarnya.
"Itu baru anak daddy" ucap krist bahagia.
Mereka sarapan bersama sesekali berbicara ringan.
"Aku pergi" ucap jessie.
Dua bodyguard dan pengasuh jessie mulai mendekat siap untuk mengantar nona kecil mereka.
"Aku tak ingin nanny dan om bertubuh besar ikut ke sekolah lagi, aku sudah besar sekarang" ucap jessie dengan cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our love ✓
Short StorySingto prachaya, pemuda berusia 24 tahun yang jatuh cinta dengan seorang duda tampan beranak satu. Namun sayang jessie, anak perempuan pria itu tak pernah menyukainya dan selalu menyuruh daddynya memutuskan hubungan dengan dirinya. singto tak pernah...