Part 10

680 84 67
                                    

Sudah dua minggu berlalu, semenjak kejadian malam panas itu, krist tak lagi menghubungi dirinya, singto juga sudah tak menjadi guru pembimbing jessie lagi, mereka berdua bagai hilang di telan bumi. Jessie tak pernah kelihatan, apa lagi krist.

Singto duduk termenung di dapur cafe sembari menatap boneka kecil yang di beri oleh krist waktu itu, ia menatap sedih boneka itu kemudian memeluknya, dia merindukan krist sekarang.

"Ku lihat kamu terus memperhatikan boneka itu bahkan membawanya ke tempat kerja setiap hari" ucap gun.

"Ini dari phi krist, apa kamu ingat kencan pertama mu dengan phi off dulu? Phi krist memberikan ini saat itu"

"Itu hanya boneka hadiah, tak ada yang istimewa, semua orang bahkan memiliki itu" ucap gun.

"Aku tak memikirkan bonekanya, tapi siapa yang memberikan ini. Aku sudah tak menjadi guru pembimbing untuk jessie lagi sekarang, aku merindukannya itu sebabnya aku memeluk boneka ini" ucap singto.

"Kamu sudah sangat jatuh padanya" ucap gun.

"Hmm... Bagaimana hubungan mu dengan phi off?" Tanya singto

"Aku sudah lama memutuskan hubungan kami, aku hanya takut dengan apa yang krist ucapkan"

"Kenapa?"

"Mereka sudah dewasa, sing. Berbeda jauh dari kita. Sekarang aku mengerti wajar saja phi off mesum, dia juga membutuhkan kepuasan nafsu, aku hanya tak mau jika dia memakan tubuh ku setelah itu aku di tinggalkan" ucap gun.

Singto terdiam mendengarnya, apa dirinya juga seperti itu sekarang? Krist bahkan tak menemuinya lagi setelah mereka melakukan itu.

Harusnya singto tak terbuai dengan bujuk rayu krist, singto di butakan oleh cinta itu sebabnya ia menurut saja malam itu.

"Kenapa diam? Apa tubuh mu sudah tak suci lagi sekarang?" Tanya gun.

"T-tidak, kenapa bisa berpikir seperti itu?"

"Aku hanya menerka" ucap gun.

"Padahal melakukan itu rasanya tak terlalu buruk" ucap newwie yang baru saja tiba.

"Kamu pernah?" Tanya singto yang penasaran.

"Hmm, sering" jawab newwie singkat membuat singto dan gun terkejut mendengarnya.

"Setahu ku kamu tak punya pacar! Kamu melakukannya dengan siapa, new? Tanya gun.

"Dengan barista cafe ini" ucap newwie.

"Tay!?" Ucap singto dan gun secara bersamaan.

"Ya.. aku menjalin hubungan dengannya dan sudah 1 bulan"

"Bagaimana rasanya?" Tanya singto.

"Nikmat? Geli? Sakit? Sedikit... Setelah itu hanya candu, aku bahkan ketagihan untuk itu" jelas newwie.

"Apa tay menyiksa mu? Menyuruh mu menggunakan seragam maid kemudian menumpahkan air ke lantai dan menyuruh mu membersihkan air itu menggunakan mulut mu?" Tanya singto.

"Tidak, aku tak pernah seperti itu. Lagi pula itu tergantung fantasi?" Ucap newwie, membuat Gun menatap Singto curiga.

"Tak semua orang yang ingin melakukan seks harus menggunakan seragam maid, Sing" ucap Gun sembari menyipitkan matanya menatap Singto hingga membuat singto gelagapan.

"Hmm... Ya... A-aku hanya bertanya. Apa tak boleh?"

"Mengaku saja pada ku? Jalan mu berbeda dua minggu ini" ucap newwie.

"A-apa?" Tanya Singto berpura-pura tak mengerti.

"Kamu pasti mengerti maksud ku?" Ucap newwie.

"Sing... K-kamu?" Ucap Gun tak menyangka.

Our love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang