Part 8

623 82 88
                                    

Keduanya tak pernah membahas kejadian malam itu, krist maupun singto sama-sama bungkam, jika bertemu di rumah, krist hanya akan menyapa sewajarnya saja.

Sejujurnya banyak pertanyaan muncul di dalam pikiran krist, kenapa singto menciumnya bahkan sampai sekarang singto terlihat masih suka membawa boneka kecil itu.

Iya singto membawa boneka itu kemana dirinya pergi, beberapa kali krist meeting di cafe tempat singto berkerja dan dia selalu melihat singto memainkan bonekanya di saat tak ada pekerjaan lain begitu juga saat singto di rumahnya, krist melihat dari cctv singto selalu memegang bonekanya walau tengah mengajari jessie.

"Jessie, bukankah besok kamu mulai ujian?" Tanya singto.

"Iya"

"Tolong belajar dengan benar, aku tak mau daddy mu memarahi ku nanti jika nilai mu tetap rendah"

Jessie berpikir sejenak, kemudian tersenyum.

"Baiklah, apa yang ku dapat jika nilai ku tinggi besok?"

"Apapun"

"Yakin?"

"Iya, asal jangan yang mahal, aku tak punya uang"

"Baiklah"

Singto dan jessie berjabat tangan pertanda setuju, kemudian kembali belajar.

.
.
.
.
Seminggu kemudian, hasil ujian telah keluar dan jessie berhasil mendapat nilai tertinggi di kelasnya membuat krist dan singto bangga.

"Karna nilai mu sudah membaik, kamu tak usah belajar lagi dengan om sing" ucap krist.

Jessie berbahagia mendengarnya bahkan melompat-lompat dengan mengangkat tinggi tangannya, sedangkan singto? Ia terkejut dan sedikit sedih karna tak akan ada alasan lagi untuk dia ke rumah krist.

"Om sing, ayo ikut aku" ucap jessie sembari menarik tangan singto.

"Masih ingat dengan perjanjian kita?"

"Iya, kamu ingin apa?"

Jessie berjalan menuju lemari pakaian dan mengeluarkan sesuatu dari sana.

"Gunakan ini, aku ingin menjadi ratu malam ini yang di layani oleh maid" ucap jessie.

Singto melihat seragam maid dengan rok pendek.

"Jessie, tapi aku pria. Kamu bisa meminta satu seragam baru ke kepala maid kemudian memberikannya pada ku, aku akan menggunakan seragam maid rumah ini saja seperti maid lainnya" ucap singto.

"Tapi seragam maid di sini berbeda dengan seragam itu" ucap jessie.

"T-tapi ini seragam-" singto menghentikan ucapannya, itu seragam maid bukan sembarang maid, maksudnya itu seragam maid untuk di ranjang. Kenapa jessie bisa mempunyai itu?

Singto juga seorang pria dewasa jadi wajar jika ia mengetahui seragam apa yang di pegangnya sekarang, karna ia beberapa kali pernah menonton video dengan pemain yang memakai seragam itu.

"Dari mana kamu mendapatkan ini?" Tanya singto.

"Beberapa bulan yang lalu aku melihat seorang wanita memakai itu di kamar daddy dan kemarin aku membelinya untuk om sing gunakan juga" ucap jessie polos.

"Kamu tahu sendiri jika ini untuk wanita?"

"Itu sebabnya aku ingin om memakainya, aku tak peduli itu untuk wanita atau pria"

Singto pergi ke walk in closet dan mengganti bajunya, benar-benar terlihat pendek dan kekecilan untuknya.

"Om akan tetap melayani mu tapi tidak menggunakan seragam ini" ucap singto sembari menarik roknya agar menutup pahanya.

Our love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang