Part 31 (end)

1.2K 82 65
                                    

5 tahun berlalu....

Saat ini singto tengah memakaikan seragam sekolah untuk jason, sedangkan jason masih terus menguap sedari tadi.

"Kasian phi jessie lama menunggu mu" ucap singto.

"Aku mengantuk, pa" ucap jason cemberut.

"Sekolah hanya sebentar sayang" ucap singto.

Pintu kamar terbuka, jessie masuk dengan seragam sekolahnya dan rambut yang di ikat rapi. Sekarang jessie memang sudah masuk sekolah menengah pertama, dia tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik sekarang, begitu juga dengan jason yang sudah berusia lima tahun dan masuk sekolah taman kanak-kanak.

"Jessie, pastikan adik mu masuk ke kelasnya" ucap singto, mengingat jika Jason memang suka bolos akhir-akhir ini, entah perilaku siapa yang di contohnya itu.

"Siap pa?" Ucap jessie.

Jason dan Jessie memang selalu berangkat ke sekolah bersama, tenang saja ada dua bodyguard bertubuh besar yang menjaga anak mereka, sedangkan singto? Dia sudah berkerja menjadi sekertaris suaminya di kantor.

Dengan di iming-imingi servis terbaik di dalam ruangan akhirnya krist mau menjadikan singto sebagai sekertarisnya.

Setelah jason dan jessie pergi sekolah, singto juga mempersiapkan dirinya untuk ke kantor, krist sudah berangkat lebih dulu tadi, sedangkan singto memang sedikit terlambat karna harus mempersiapkan dua anaknya lebih dulu. Bukankah itu perusahaan milik suaminya? Dia tak berangkat berkerja juga bukan masalah besar.

Singto ke kantor dengan di antar sopir, banyak karyawan menunduk saat singto lewat di hadapan mereka. Hei, walau singto terlihat ramah tapi dia suka menatap tajam karyawan yang mencuri pandang pada suaminya.

"Sayang, apa berkas kemarin ada di tas mu?" Tanya krist, saat melihat kedatangan singto sembari mengacak isi meja kerjanya.

Singto membuka tasnya dan mengambil berkas tersebut lalu memberikannya pada krist.

"Ini tuan" ucap singto, membuat krist terdiam mendengarnya. Sejak kapan singto memanggilnya tuan?

"Kamu kenapa?" Tanya krist heran.

"Tidak" ucap singto acuh kemudian ia berjalan menuju kamar mandi.

Sebenarnya ruangan singto berada di depan ruangan krist dan sekarang jam kerja sudah di mulai, tapi mengingat jika itu perusahaan suaminya jadi terserah singto ingin melakukan apa.

Singto keluar dari kamar mandi dan berdiri di belakang krist sembari memijat pundak suaminya.

"Sing, ini masih terlalu pagi. Aku masih belum lelah, sebaiknya mulai berkerja sekarang" ucap krist lembut sembari memegang tangan singto di pundaknya.

Singto memeluk krist dan mencium pipi krist.

"Yakin ingin aku berkerja?" Bisik singto.

Krist menatap ke arah singto dan terkejut melihatnya, singto menggunakan kostum maid sekarang. Reflek tangan krist langsung memencet remote control pintu ruangannya agar terkunci.

"Apa yang kau lakukan" tanya krist.

"Tentu saja menggoda atasan ku" ucap singto sembari duduk di pangkuan krist.

"Shit! Harusnya kamu memakai ini semalam, sayang. Bukan pagi ini" ucap krist sembari meremas paha mulus singto.

Krist melihat penampilan menggairahkan suaminya, singto menggunakan kostum maid dengan rok yang sangat pendek, sedangkan kakinya di hiasi stoking jaring hingga lutut.

"Kamu salah memilih waktu tapi aku juga tak akan menyiakan santapan lezat ini" bisik krist, menggoda.

"Hukum aku, tuan. Harusnya aku berkerja tapi dengan berani menggoda atasan ku sekarang" lirih singto sembari menggerakan pinggangnya hingga terasa sesuatu yang keras menusuk celah pantatnya.

Our love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang