Part 13

566 79 49
                                    

Kencan mereka gagal, singto juga tak dapat melakukan pendekatan dengan jessie, bahkan setelah kejadian itu mereka langsung pulang dan tak jadi bermain, hingga sekarang sudah seminggu itu terjadi singto tak lagi bertemu dengan krist.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya gun, saat melihat singto banyak terdiam akhir-akhir ini.

"Aku memikirkan phi krist dan Jessie"

"Bagaimana kencan kalian?"

"Tak ada yang istimewa, kita tak jadi bermain dan langsung pulang"

"Apa bocah kematian itu membuat ulah?"

"Hmm, dia bahkan menumpahkan makanannya ke baju ku" ucap singto.

"Sudah ku bilang itu tak akan berhasil"

"Tapi aku terlanjur mencintai phi krist"

"Apa dia juga mencintai mu?"

"Phi krist tak pernah mengatakan itu, tapi aku yakin dia mencintai ku terlihat dari perlakuannya selama ini"

"Nanti malam phi krist ingin menjemput ku lagi" ucap singto.

"Kemana?"

"Tak tahu" jawab singto acuh kemudian beranjak dari tempatnya dan melanjutkan pekerjaannya.
.
.
Malam telah tiba, singto juga sudah bersiap sekarang terdengar suara mesin mobil berhenti di depan rumahnya membuat singto keluar dari rumah dan melihat krist yang baru saja keluar dari mobil.

Krist terlihat sangat tampan malam ini dengan baju kaos dan celana hitam pendek sangat kontras dengan kulit putihnya, apa mereka tak jadi berkencan? Kenapa krist menggunakan pakaian biasa.

"Phi tak mengajak jessie?" Tanya singto.

"Tidak, aku hanya tak mau dia mengganggu kita" ucap krist sembari berjalan mendekati singto. Mereka masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu.

"Kita kemana?" Tanya singto.

"Di sini saja, aku lelah jika harus pergi lagi, apa tak masalah?"

"Ya, apa phi sudah makan?" Tanya singto.

"Belum, aku ingin memakan mu. M-maksud ku... A-aku ingin memakan masakan mu" ucap krist gelagapan.

Sedangkan singto menatap aneh pada krist, kenapa harus salah tingkah seperti itu?

"Baiklah, ayo ke dapur. Aku akan memasak untuk phi" ucap singto.

Mereka beranjak dari ruang tamu berjalan ke dapur. Singto membuka kulkas dan mengeluarkan banyak bahan makanan kemudian mengolahnya satu persatu sedangkan krist duduk di meja makan memperhatikan singto.

Hampir satu jam singto berkutat dengan bahan masakannya dan sepertinya sebentar lagi akan selesai,  krist beranjak dari duduknya kemudian menghampiri singto dan berdiri di belakangnya sembari memperhatikan singto memasak.

Krist meletakan tangannya di pinggang singto dan mengusapnya pelan sehingga membuat tubuh singto merinding, jelas saja ini kali pertama mereka bersentuhan secara intim seperti ini mengingat jika mereka memang jarang berkencan.

Krist menghirup aroma tubuh singto dari ceruk lehernya dan memejamkan matanya sedangkan singto juga ikut memejamkan matanya, dia memegang tangan krist di pinggangnya sembari menunggu masakannya matang.

Krist mengubah posisi tubuh singto agar menghadap dirinya dan tersenyum sehingga membuat singto sedikit menjadi salah tingkah melihat senyuman manis itu.

"Kamu benar-benar terlihat manis malam ini" ucap krist.

Perlahan wajah krist mulai mendekat dan bibir keduanya menyatu, singto mengalungkan tangannya di leher krist dan membalas lumatan lembut krist, keduanya saling menghisap bibir atas dan bawah secara bergantian, mengubah posisi wajah ke kiri dan ke kanan dan saling bersilat lidah.

Our love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang