"I can explain this." - Yeonjun
"What have gotten into you?!!" - Julia
"Semua ini salah paham." - Yeji
"Apa kau sudah gila?!" - Soobin
Apa yang akan dilakukan seorang Choi Yeonjun bila ia dihadapkan pada situasi yang mengharuskannya memilih satu dia...
1476 words! Lumayan nambah lah ya hehe. Enjoy! 💜 mian kalau ada typo 😭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kau melewati malammu dengan baik selama aku tak disini?"
Yeji terdiam, mengingat hari-harinya saat Yeonjun tak menginap disini. Sejujurnya, ia sering menghabiskan paginya untuk tidur karena setiap malam ia selalu tak bisa menutup matanya akibat bayangan masa lalu bersama sang Kakak.
Namun ketika Yeonjun disini, ia merasa aman dan bisa tidur dengan nyenyak. Malam yang ia habiskan bersama Yeonjun kemarin benar-benar bisa membuatnya tertidur dengan nyaman. Walaupun ia harus kehilangan harta paling berharga yang ia miliki, namun terbayar dengan kualitas tidur yang ia dapatkan.
"Sejujurnya... insomnia-ku sering kambuh jika kau tidak ada disini. Maafkan aku, tapi aku merasa aman ketika kau menginap disini dan aku bisa tidur sangat pulas ketika kau disampingku."
Yeonjun tertegun mendengarnya, ia tidak menyangka bahwa kejadian ini malah membuat Yeji merasa lebih baik. Tanpa sadar, tangannya melingkar di tubuh wanita itu dan membisikkan kata-kata manis.
"If it can make you better, I'm gladly to spent my time with you."
Pipi Yeji merona ketika mendengar perkataan Yeonjun. Namun kenyataan pahit menghantamnya cukup keras mengingat pria dihadapannya kini memiliki status sebagai suami orang lain.
"Maaf, aku tidak bermaksud untuk menghacurkan suasana hatimu. Tapi, bagaimana dengan istrimu di rumah? Aku... tidak ingin merebut kebahagiaan orang lain."
Mendengar Yeji membahas istrinya Julia membuat perasaan bersalah kembali datang menghampiri. Ia melupakan kenyataan bahwa dirinya sudah terikat dalam status pernikahan. Apa yang akan terjadi jika Julia mengetahui semua ini? Ia yakin istrinya akan sangat kecewa dan tidak akan pernah memaafkannya.
"A-aku tahu... maafkan aku, Yeji. Maaf karena sudah menyeretmu dalam masalahku. Jika kemarin aku bisa berpikir lebih jernih, semua ini tidak akan terjadi. Maafkan aku, Yeji."
Sejujurnya, Yeji merasa sedikit kecewa karena Yeonjun menganggap semua ini adalah kesalahan. Kenyataannya, ini pertama kalinya ia merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Ia tahu semua ini salah, namun Yeji tak bisa membohongi perasaannya. Ia sudah jatuh dalam pesona Yeonjun yang merupakan dosa terbesarnya.
Sementara dari sudut pandang Yeonjun, pria itu merasa sangat dilema dengan semua yang terjadi. Jika boleh jujur, Yeonjun kecewa pada Julia yang membiarkan pria lain memasuki rumah mereka tanpa izin darinya ketika ia sedang tak berada di rumah. Membuatnya melampiaskan kekecewaannya pada alkohol sehingga Yeji menjadi korban dari efek yang ditimbulkan minuman keras itu pada tubuhnya.
Namun ia harus bisa menyelesaikan semua masalah yang ia timbulkan. Pertama-tama ia akan berbicara pada istrinya, Julia, dan membicarakan permasalahan dimana wanita itu mengizinkan Soobin masuk ke dalam rumah ketika ia tak ada disana.