Eleven

143 18 0
                                    

1155 words 🤗 mian baru up lagi sekarang huhu. Enjoy! 💜 mian kalau ada typo. Gak di review lagi soalnya 😭


Yeonjun melangkah keluar dari ruangan dokter dengan perasaan hancur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yeonjun melangkah keluar dari ruangan dokter dengan perasaan hancur. Bagaimana tidak? Harapannya menjadi seorang ayah pupus dalam waktu yang sangat singkat. Baru saja tadi pagi ia mengetahui bahwa istrinya Julia tengah mengandung. Namun sekarang calon bayinya harus digugurkan demi keselamatan wanita yang dipersuntingnya dua tahun lalu.

"Apa yang dokter katakan padamu?"

Yeonjun mendongakkan kepalanya dan menemukan Soobin sudah berdiri dihadapannya. Ia menghela nafas panjang sebelum mengangkat kepalanya menatap manik mata Soobin yang menatapnya tajam.

"Bukan urusanmu."

"Apapun yang berhubungan dengan sahabatku, urusanku juga. Cepat katakan."

Jujur, Yeonjun merasa tidak nyaman berada didekat Soobin. Entah mengapa pria itu memancarkan aura mencekam sejak pertama kali ia bertemu dengannya. Seolah tidak pernah menyetujui hubungannya dengan Julia.

"Fine. Dokter mengatakan bahwa Julia mengalami pendarahan hebat yang mengharuskan mereka menggugurkan kandungannya jika kita semua ingin Julia selamat."

Soobin membulatkan kedua matanya mendengar penuturan Yeonjun. Jelas sekali ia melihat raut kebahagiaan di wajah Julia ketika mendengar kabar bahwa wanita itu tengah hamil dan hendak memberikan kejutan pada Yeonjun mengenai kehamilan pertamanya.

Tiba-tiba Soobin mencengkram pergelangan tangan Yeonjun dan menariknya menuju rooftop rumah sakit. Sesampainya disana, tanpa ragu ia melayangkan pukulannya pada wajah tampan pria yang berstatus sebagai suami Julia tersebut.

"Semua ini salahmu! Kalau saja kau tidak bermain api dibelakang Jisu. Semua ini tidak akan pernah terjadi!"

Yeonjun terdiam mendengar makian Soobin, seolah untaian kata dari pria itu benar-benar menusuk sanubarinya. Perasaan bersalah kembali menghujaminya, semua ini salahnya.

"Kau tahu betapa bahagianya Jisu ketika mengetahui bahwa ia tengah mengandung anakmu!" Kembali Yeonjun terdiam.

"Sekarang aku sadar mengapa ia memintaku untuk menemaninya ke klinik kandungan."

Kini Yeonjun mendongkakkan kepalanya, mendengar pernyataan Soobin. Apa benar Julia sendiri yang meminta Soobin untuk menemaninya memeriksakan kandungannya? Itulah pertanyaan yang ada dibenaknya sekarang.

"Karena ia ingin memberikan kejutan padamu! Ia bahkan sempat menelpon rekan kerjamu untuk menanyakan keberadaanmu."

Kembali Yeonjun dikejutkan oleh pernyataan pria dihadapannya. Satu-satunya rekan kerja yang dekat dengan Julia hanyalah Kai. Apa mungkin Kai yang memberitahu istrinya bahwa ia tidak ada di kantor?

Two Hearts Four Lives (TXTZY VER.) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang