Twenty Seven

183 17 0
                                    

1862 words! Enjoy! 💜




1862 words! Enjoy! 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"E-eunbi..."

"Ya, aku Hwang Eunbi. Anak yang selama ini tak pernah kau pedulikan."

Hyunsuk membeku mendengar penuturan anak sulungnya tersebut.

"Eunbi... semua tidak seperti yang kau bayangkan."

"Aku tak ingin mendengar penjelasan apapun darimu! Mengetahui kenyataan bahwa Ayah mencelakai keluarga Paman Hyunjae sudah membuatku muak. Aku bahkan tak ingin menyebutmu sebagai Ayahku!" Diam, Hyunsuk tak berani berkata apapun.

"Apa selama ini kau memaksaku menjalankan perusahaan karena hal ini? Karena keserakahanmu pada harta? Aku tak menyangka kau menghalangi impianku hanya demi uang dan tahta?!"

"Eunbi-"

"Ayah tak pernah tahu bukan? Apa kau pernah memikirkan perasaanku sedikit saja? Tentu saja tidak, karena kau terlalu gila pada bisnis dan bisnis!!!"

"AKU MELAKUKAN INI DEMI KELUARGA KITA HWANG EUNBI!!" Eunbi tertawa hambar mendengarnya.

"Lucu sekali. Kau bilang ini semua demi keluarga kita? Lalu, apa dengan membunuh orang lain bisa membuatmu menjadi kebanggaan keluarga? Tidak! Kau menjijikan!"

Hyunsuk mematung mendengar pernyataan Eunbi. Apa yang ia lakukan selama ini tak pernah berarti di mata anaknya. Ketika Eunbi berkata seperti itu, dadanya mendadak sesak. Rasa akan kehilangan begitu menggerogotinya. Ia sudah memiliki harta dan tahta yang ia impikan. Namun ia harus kehilangan satu hal berharga dalam hidupnya. Anak-anaknya.

"Jangan bergerak!"

Ketiga orang itu menoleh ketika mendengar teriakan seorang pria sambil menodongkan senjata api. Hyunsuk membulatkan kedua matanya ketika melihat beberapa petugas kepolisian memasuki ruangannya.

"Saudara Hwang Hyunsuk Anda kami tahan dengan tuduhan pembunuhan berencana." Ucap Opsir Kim, membuat Hyunsuk terkejut bukan main.

"Apa? Siapa yang berani melaporkanku atas tuduhan itu?!" ucap Hyunsuk tak terima.

"Aku yang melaporkannya."

Seorang wanita memasuki ruangan tersebut dan melepas kacamata hitam yang dikenakannya. Hyunsuk mengerutkan dahi menatap wanita yang tidak ia kenali.

"Siapa kau?" wanita itu tersenyum sinis menatap sosok Hyunsuk yang tak berdaya.

"Kau tidak ingat padaku? Senang bisa bertemu denganmu lagi, Paman Hyunsuk. Aku sedih karena kau tidak mengingat satu-satunya keponakan yang kau miliki." Tentu saja Hyunsuk membeku mendengarnya.

"Jadi kau..."

"Ya, aku Hwang Yeji. Putri tunggal dari adik laki-lakimu yang telah lama kau bunuh."

Hyunsuk terduduk lemas ditempatnya, masih belum bisa mempercayai semua ini. Bagaimana bisa sosok anak kecil yang jatuh bersama kedua orangtuanya ke jurang masih hidup?

Two Hearts Four Lives (TXTZY VER.) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang