Twenty

141 16 1
                                    

1842 words! Enjoy! 💜


"Selama tinggal bersamamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selama tinggal bersamamu..."

"Apa ia pernah pergi bersama seorang pria?"

Hyunjin mengerutkan dahi mendengarnya. Seingatnya, Yeji hanya pergi bekerja bersama Heejin. Sesekali Heejin pernah menyuruhnya untuk pergi keluar, namun Yeji menolak karena ingin bekerja lebih giat. Saat belanja keluar pun ia selalu ditemani tunangannya. Apa Yeonjun ragu?

"Seingatku, Yeji selalu pergi keluar bersama Heejin. Pernah sesekali Heejin menawarinya untuk liburan, namun Yeji menolak dan memilih untuk bekerja lebih giat."

"Tunggu! Kau bilang ia bekerja?" Hyunjin mengangguk.

"Ia bekerja di cafe milik tunanganku. Heejin menawarkan posisi asisten pribadinya, namun Yeji menolak karena tidak ingin menjadi bahan pembicaraan pegawai lain. Jadi ia bekerja sebagai pelayan disana."

Yeonjun kagum dengan pemikiran wanita itu. Bagaimana bisa Yeji bersikap sebijak itu? rasanya ia ingin mencari tahu lebih dalam mengenai pandangan Yeji mengenai kehidupan.

"Ahh begitu ya. Jadi sangat kecil kemungkinan ia bertemu pria?" Hyunjin mengangguk.

"Apa kau meragukannya?" Yeonjun terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

"Awalnya aku sedikit ragu, namun sekarang aku yakin bahwa ia tengah mengandung anakku."

Awalnya Hyunjin mengerutkan dahi mendengar pernyataan Yeonjun. Namun setelah menghubungkan semua peristiwa yang berkaitan dengan keduanya. Ia mulai paham dan mencoba untuk tidak begitu terkejut.

"Lalu apa rencanamu sekarang?"

"Aku..."




Tok... Tok... Tok...




Ketika akan membuka suara, Yeonjun dikejutkan oleh suara ketukan pintu dan teriakan seorang pria dari luar sana.

"Hey! Apa yang kalian berdua lakukan di dalam sana?! Cepat buka pintunya karena ada tamu terhormat ingin menemuimu, Yeonjun!"

Penasaran, Yeonjun melangkah menuju pintu dan membukanya. Ia melihat Kai memegangi kepalanya, mungkin karena pria disebelahnya menjitak kepalanya cukup kencang membuat Yeonjun terkekeh.

"Hai, Taehyun. Kau datang lebih cepat ya?"

Pria bernama Taehyun itu hanya mengangkat kedua bahunya pelan sebelum akhirnya masuk ke dalam meninggalkan Kai yang menatapnya sebal.

"Sebenarnya ada perlu apa, Taehyun datang kemari?" tanyanya pada Yeonjun.

"Kalau kau ingin tahu, kau boleh ikut mengobrol disini. Sepertinya Hyunjin juga tidak keberatan. Benar begitu Hyunjin?"

Hyunjin memutar kedua matanya jengah. Ia pun melangkah mendekat dan mendorong Kai menjauh dari ruangan Yeonjun.

"Hei! Apa yang kau lakukan?! Aku ingin mendengar percakapan mereka!" pekik Kai menghentikan langkahnya.

Two Hearts Four Lives (TXTZY VER.) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang