"Dok tolong !!"
Seorang pria datang ruang gawat darurat membawa seorang gadis yang tidak sadarkan diri, banyak darah di pakaian keduanya yang sudah basah kuyup.
"Ada apa dengannya?" tanya dokter pada pria itu.
"Aku menemukannya di tepi pantai dekat rumah ku. Kulihat dia masih bernafas, hanya saja kepalanya mengeluarkan banyak darah"
"Baiklah. Kau tunggu di luar" tutup dokter kemudian membawa gadis itu ke ruang tindakan.
"Tuan bisa ikut aku sebentar" ucap seorang suster yang menghampirinya.
"Tolong bantu isi data pasien, dan data tuan" suster itu memberikan formulir data pasien.
"Tapi aku tidak tahu siapa namanya. Aku juga tidak melihat barang apapun saat menemukannya. Aku hanya bisa mengisi milikku" mengembalikan formulirnya.
"Kalau begitu aku akan menghubungi kepolisian setempat untuk memeriksanya"
"Sepertinya begitu lebih baik"
**
Jung Hoseok.
Berasal dari keluarga kaya, keluarganya memiliki beberapa usaha yang tersebar di beberapa kota. Dan Hoseok mengelola salah satunya. Melihat gaya hidupnya, orang akan mengira dia pria biasa. Hoseok bukan tipikal pria yang menghabiskan banyak uangnya hanya untuk bergaya menunjukkan seberapa banyak uang yang dia punya. Tapi caranya berpakaian cukup untuk menarik hati para gadis, ditambah dengan tubuhnya yang proporsional.
**
Tak lama setelah pihak rumah sakit menghubungi pihak kepolisian, dua polisi datang ke rumah sakit dan menemui Hoseok. Polisi itu hanya menanyakan beberapa pertanyaan formalitas dan meminta Hoseok menunggu sampai pasien sadar terlebih dahulu dan tidak diijinkan untuk meninggalkan kota sementara waktu ini.
"Hanya itu?!" tanya Hoseok heran merasa kedua polisi itu tidak banyak membantu.
"Mau bagaimana lagi? Pasien belum sadar, dan kau yang menemukannya. Bagaimana kalau ternyata kau yang membuatnya celaka?" jawab polisi itu kemudian meninggalkan rumah sakit.
"Apa-apaan ini?! Apa mereka selalu seperti itu?!" oceh Hoseok pada perawat di rumah sakit itu.
"Tuan ini tagihan untuk biaya pengobatannya" ucap salah seoarang perawat.
Malam itu, mau tidak mau Hoseok bertanggung jawab untuk semua biaya yang dibutuhkan gadis itu. Jauh di lubuk hatinya merasa ada yang janggal dengan kedua polisi tadi. Menurutnya, mereka seperti tidak berusaha mencari tahu identitas gadis itu.
"Dimana wali gadis itu?" tanya dokter keluar dari ruang tindakan kepada salah seorang perawat.
Saat Hoseok menoleh, perawat itu menunjuk ke arah Hoseok.
"Apa dia sudah sadar?" tanya Hoseok pada dokter.
"Belum. Dia mendapatkan benturan keras di bagian kepalanya. Kita harus menunggu dia sadar untuk tahu apakah kondisinya benar-benar baik"
Hari pun berlalu. Ini sudah hari ketiga Hoseok di rumah sakit menemani gadis itu. Setiap pagi Hoseok kembali ke rumahnya untuk mandi dan memeriksa tempat usahanya. Kemudian setelah jam makan siang barulah dia kembali dan menginap di rumah sakit.
Saat Hoseok masuk ke kamar gadis itu, akhirnya Hoseok melihat gadis itu membuka matanya. Hoseok pun bergegas memanggil dokter dan perawat untuk memeriksanya.
"Bisa bicara denganku sebentar di ruanganku?" ucap dokter membuat Hoseok gugup.
Di ruangan dokter.
"Tuan Hoseok, maaf aku harus mengatakan ini, gadis itu kehilangan ingatannya. Apa polisi sama sekali belum menghubungimu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Love
FantasyDia seperti menara yang memiliki cahaya indah, sehingga semua orang menatap ke arahnya. Dia seperti bunga terindah di sebuah taman, sehingga semua kumbang ingin datang padanya. Dia seperti berlian termahal, sehingga semua orang ingin memilikinya. Ta...