Bab 11

42 2 0
                                    

Di sebuah hari yang tenang di lobby perusahaan tuan Soo Hyun.

Hyun Jin baru saja turun dari mobilnya dan beberapa orang sedang menyambutnya seperti biasa. Tiba-tiba seseorang menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam mobilnya. Tak satupun pengawal berani menghentikannya. Karena itu Kim Seokjin.

"Apalagi sekarang?" ucap Hyun Jin saat keduanya sudah duduk di dalam mobil.

Tapi Seokjin tidak memberikan jawaban apapun. Dia hanya terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Mereka menuju ke sebuah kompleks apartemen mewah. Dan lagi-lagi Seokjin menarik Hyun Jin keluar dari mobil dan membawanya menuju ke sebuah apartemen yang rupanya itu adalah rumahnya.

Genggaman tangannya tidak kuat, tapi perbedaan besar langkah kaki mereka ditambah dengan kecepatan berjalan Seokjin saat sedang marah seperti ini membuat Hyun Jin harus berjalan dengan sangat cepat.

Saat sudah sampai di dalam rumah, Hyun Jin kemudian menepis tangan Seokjin dan sengaja masuk lebih dulu dari sang pemilik rumah. Nafasnya masih terengah-engah karena mengikuti kecepatan Seokjin.

Hyun Jin membanting tasnya ke sofa dan berbalik menatap tajam ke arah Seokjin.

"Kau ini kenapa?! Apa kau bisu sekarang?!"

Seokjin masih diam dan membalas tatapan tajam Hyun Jin. Saat Seokjin mulai melangkah maju mendekati Hyun Jin, dia berjalan sambil mulai melepas jam tangan dan jasnya, membuangnya ke sembarang arah. Satu persatu kancing kemejanya ia lepas dan langkahnya semakin lebar.

"Apa yang kau lakukan? Apa kau sudah gila?!" ucap Hyun terus berjalan mundur hingga menabrak sofa di belakangnya.

Seokjin sudah bertelanjang dada dan melepas ikat pinggangnya tepat di hadapan Hyun Jin. Tatapan matanya tak bergeser dan tak berubah sedikitpun. Dan saat Seokjin hendak melepaskan kancing celananya, Hyun Jin menggenggam tangannya untuk menghentikannya.

"Cukup" ucap Hyun Jin mulai bergetar dan berhasil menghentikan Seokjin. Tapi hanya menghentikannya untuk itu.

Seokjin menarik tangan Hyun Jin dan menjatuhkannya ke sofa. Dengan cepat dia menahan kedua tangan Hyun Jin di atas kepala dan menindih tubuhnya. Dia melumat bibir Hyun Jin tanpa ampun. Membuka 2 kancing teratas Hyun Jin, kini giliran leher Hyun Jin yang ia buru.

"Kim Seok-" Kapanpun Hyun Jin bersuara Seokjin akan segera membungkamnya dengan mulutnya.

Mengangkat satu persatu kaki Hyun Jin agar tubuhnya berada di antaranya, Seokjin kemudian mengangkat tubuhnya dan melepaskan tangan Hyun Jin. Sementara tangannya yang lain sudah mengusap lembut paha putih Hyun Jin.

Hyun Jin pun segera bangun dan menahan tangan Seokjin agar tidak masuk lebih dalam.

"Kumohon cukup" ucap Hyun Jin yang memilih memeluk Seokjin erat.

"Kenapa? Kalau kau bisa melakukannya dengan pria lain, kenapa tidak denganku" jawab Seokjin dingin.

Hyun Jin terkejut mendengar itu. Dia melepas pelukannya dan menatap Seokjin.

"Kau terkejut aku mengetahuinya? Aku bahkan melihatnya" sambung Seokjin.

"Kau melihatnya?"

"Ku lihat kau sangat lihai, aku juga menginginkannya. Jadi berhenti bicara -"

"Kau melihatnya tapi kau tidak menyadari kalau itu bukan aku?! Dan kau melakukan hal gila ini karena kau kira itu aku?!!"

"Sudah jelas ada buktinya kau masih mau menyangkal itu?!!" gertak Seokjin.

"Bukankah kau bilang kau sangat mengenalku?!! Lihat baik-baik !!!" bentak Hyun Jin membuka lebar kemejanya, menunjukkan bagian pundaknya.

"Gadis itu punya tato di pundaknya, kau tidak menyadarinya?!"

The Lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang