"Jeon Jungkook!! Kau kembali dan tidak menemuiku lebih dulu?!" ucap nyonya Ji Hyun menyambut Jungkook dan Hyun Jin.
"Aku baru mendarat kemarin bi. Bibi apa kabar?" jawab Jungkook kemudian menyambut pelukan nyonya Ji Hyun.
"Tentu saja baik"
Sejak kedatangan mereka tatapan mata Seokjin tak henti menatap Hyun Jin dan Jungkook. Menyadari itu tuan Soo Hyun mengajak Jungkook dan nyonya Ji Hyun pergi ke ruang makan dan membiarkan Hyun Jin dan Seokjin berdua.
"Paman yakin meninggalkan mereka berdua saja" gumam Jungkook.
"Jungkook.. Aku tahu kau mengkhawatirkan Hyun Jin, aku juga tahu kesepakatan yang kau buat dengan ayah Hyun Jin. Kau cukup menjaganya saja, ya?" pinta nyonya Ji Hyun sambil menggenggam tangan Jungkook.
Di ruang tamu.
Seokjin masih menatap tajam Hyun Jin dan Hyun Jin masih berdiri jauh di hadapannya. Tak lama kemudian Seokjin bersandar ke sofa dan meminta Hyun Jin duduk di sampingnya.
Ini pertemuan pertama mereka setelah pesta dansa itu. Malam itu Hyun Jin terkejut ketika Seokjin tiba-tiba menciumnya di depan umum. Hingga pesta berakhir Hyun Jin berpura-pura seolah tidak masalah dengan hal itu. Tapi ketika mereka sudah berada di dalam mobil, Hyun Jin berubah menjadi sangat diam dan tidak menatap Seokjin sama sekali.
Kata terakhir yang Seokjin dengar hanya "Hati-hati" saat dia sedang berusaha menahan Hyun Jin dan menanyakan alasan sikap dinginnya.
Dan sejak hari itu Hyun Jin mengabaikan semua panggilan dan pesan teks dari Seokjin.
"Kalau kau datang hanya untuk mengeluhkan sikapku padamu dan masih belum menyadari apa yang kau lakukan lebih baik kau pergi" ucap Hyun Jin masih berdiri di tempat yang sama.
"Kenapa? Apa dia mengatakan sesuatu padamu?"
"Dia bahkan tidak mengatakan kalau dia mengenalmu. Jadi ternyata kalian saling kenal?" Hyun Jin berusaha membuat Seokjin mengaku kalau dia mengenal Jungkook. Tapi usahanya gagal.
Seokjin kemudian beranjak dari tempat duduknya mendekati Hyun Jin. Meraih tangan Hyun Jin, melingkarkan tangannya ke pinggang Hyun Jin dan menarik Hyun Jin mendekat supaya dia bisa memeluknya.
"Kau perlu tahu satu hal Hyun Jin.. Meski aku mengulang ciuman kita malam itu disini, tidak akan ada yang menghentikanku" ucap Seokjin sambil tersenyum sinis.
"Aku tahu kau marah karena itu, dan aku tidak akan melakukannya lagi. Aku akan kembali lagi besok untuk membujukmu.
Aku pergi" sambung Seokjin sambil mengusap puncak kepala Hyun jin.
Tapi yang Hyun Jin rasakan justru semakin kesal dengannya. Hyun Jin bahkan tidak mengantarnya keluar dan justru menuju ke kamarnya.
Melihat Hyun Jin menaiki tangga menuju ke kamarnya Jungkook kemudian juga berpamitan pulang pada orang tua Hyun Jin dan meminta mereka untuk tidak usah mengantarnya ke depan.
Karena dia yakin seseorang pasti sedang menunggunya.
Kim Seokjin. Dia benar-benar menunggu Jungkook di dekat mobilnya. Jungkook yang sengaja memarkirkan mobilnya di samping Seokjin pun langsung berdiri di hadapan Seokjin.
"Kenapa? Kau takut aku membongkar semuanya di hadapan Hyun Jin?" ucap Jungkook tanpa basa basi.
"Tentu saja tidak" jawab Seokjin dengan senyum percaya diri, tapi tidak dengan matanya.
"Aku yakin kau diam karena kau tahu apa yang akan terjadi padanya jika dia berusaha mendapatkan ingatannya kembali.
Aku hanya ingin menegaskan padamu. Jangan coba-coba membuat kerja kerasku untuk mendapatkannya menjadi sia-sia" sambung Seokjin tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Love
FantasyDia seperti menara yang memiliki cahaya indah, sehingga semua orang menatap ke arahnya. Dia seperti bunga terindah di sebuah taman, sehingga semua kumbang ingin datang padanya. Dia seperti berlian termahal, sehingga semua orang ingin memilikinya. Ta...