Prat 3

15.6K 1.2K 14
                                    

"Jadi dia anak tunggal, anak dari Brian Derinto dan Misyella Arum, kedua orangtua nya meninggal saat ia usia 2 tahun. Lalu diasuh oleh paman dan bibi nya, tapi menurut saksi yang ada ia mengalami kekerasan fisik." Ucap Aden

"Lalu?"

"Biarkan aku bernafas sebentar, bodoh." Kesal Aden pada anaknya lalu menghela nafas kasar

"Kucatat kau mengataiku bodoh lalu kuadukan pada mommy."

"Pengadu." Ethan hanya mengedikkan bahu nya tanda tak peduli

"Selanjutnya masalah warisan, paman dan bibi nya mengasuhnya hanya untuk mendapatkan warisan. Setelah itu, ia dibuang begitu saja. Terakhir, sepertinya ia punya masalah akan mentalnya, karena.."

"Karena apa!?" Tanya Ethan geram, karena memberi informasi setengah-setengah begini

"Penculikan, transplantasi organ ilegal, dan juga...huftt.. pelecehan." Aden menunduk setelah mengatakan itu. Baru berumur seperti itu sudah mengalami banyak masalah seperti ini?

"Kau serius?" Ucap Ethan bergetar

"Aku seri-u--"

"ADEN CEPAT KEMARI!" Teriak Alisha entah dari mana

Aden dan Ethan saling tatap, kemudian buru-buru keluar dari ruang kerja dan berlari menuju sumber suara.

Brakkk

"Ada apa?!"

Saat Aden dan Ethan sampai, mereka disuguhkan oleh Alisha yang menangis sambil memeluk Atariq yang penampilannya sudah berantakan.

"Sayang, tenang ya. Ini mommy, nak." Ucap Alisha lembut

"Gak!..Gak mau.. Kamu pasti hiks.. mau..hikss ngambil sesuatu..hiks dali Aliq kan..Lepas!! Lepass" Berontak Atariq

Sial, kenapa tubuh ini gak bisa gue kendalikan! Kenapa air mata gue gak mau berhenti..

"Lepass! Lepas! Gak mau hikss..."

Atariq masih terus memberontak, Aden dengan cepat ikut memeluk Atariq dan menenangkannya.

"Ini daddy, jangan takut. Calm babe."Ucap Aden sambil mengelus rambut putranya dengan Atariq yang masih terus mencoba keluar dari pelukan kedua orangtua ini

"Ethan!Apa yang kau lakukan?! Cepat panggil Frank!" Ethan yang awalnya melamun mulai kembali ke alam sadarnya, dan cepat-cepat menghubungi Frank, dokter pribadi kebanggaan Devilion

"Cepat datang kemari dalam waktu 5 menit!" Lalu panggilan itu diputuskan begitu saja, dan Ethan ikutan menghampiri Atariq

"Aliq! Dengar kakak, jangan kayak gini ya?" Ucap Ethan gemetar

"Gak mau! Pasti kalian..hiks mau kunciin Aliq hikss.. abis itu mau lakuin sesuatu kan hikss..nggak lepas.. Aliq mau pelgi...Aliq takut.."

"Nggak. Gak ada yang mau lakuin apapun sama Ataliq ya? Tenang, ada kakak." Ucap Ethan lembut

Atariq berhenti memberontak sejenak, pelukan ketiga orang itu mulai melonggar. Karena dirasa Atariq sudah mulai tenang. Tapi itu salah, longgarnya pelukan mereka membuat kesempatan bagi Atariq untuk keluar dari pelukan itu

Atariq berlari keluar, ia panik, ia bingung kenapa ia bisa setakut ini? Kenapa? Ada apa dengan tubuhnya? Ada apa ini? Mengapa ia sangat takut

Atariq mengabaikan panggilan yang memanggilnya, ia berjalan tak tentu arah di mansion besar itu, ia menuruni anak tangga yang begitu banyak

Aden sang majikan, sudah menyuruh bodyguard untuk menjaga segala sisi mansion agar Atariq tidak bisa keluar.

Atariq masih berlari sambil menutup telinga dan mengeluarkan air mata. Ia mendengar suara-suara yang aneh, berputar dikepala nya

Baby BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang