Prat 14

8.2K 795 11
                                    

Atariq terbangun, ia mengerjapkan mata nya secara perlahan untuk menyesuaikan dengan cahaya. Ia ada di kamar ternyata, terakhir yang ia ingat, ia langsung berlari ke depan begitu mendengarkan hal menyakitkan.

Jam berapa sekarang? Sepertinya sudah gelap? Apa ia tertidur selama itu?

Atariq melihat ke atas nakas disampingnya, ada segelas air dengan beberapa bungkus obat. Sepertinya ia akan meminum itu lagi? Melelahkan. Jujur mengapa ia harus memiliki tubuh yang menderita penyakit gila.

Ia sangat tidak suka minum obat karena itu bau dan pahit. Dia suka manis, seperti stroberi tentu nya.

Ceklek

Pintu terbuka, menampilkan seseorang dengan rambut yang sangat berantakan.

" Atariq!" Panggil pria itu terkejut saat seseorang yang ditunggu kesadarannya, kini sudah ada di depan mata nya, sambil tersenyum

" Kak Ethan!" Panggil Atariq, Ethan langsung saja menghampiri dan memeluk Atariq dengan sangat erat

" U-udah kak, Aliq gak bisa nafas!" Protes Atariq

" Maaf! M-maaf tidak bisa pulang lebih cepat!" Sesal Ethan

Atariq menggeleng, " Gak papa kak, bukan salah kakak."

" Kamu kenapa bisa kayak gini lagi ,hm?" Tanya Ethan seketika membuat badan Atariq menegang

Ethan yang menyadari perubahan itu tentu nya mengelus rambut Atariq dengan perlahan, " Gak usah cerita dulu gapapa, tapi nanti cerita ya?"

Atariq mengangguk lucu, " M-makasih, kak Ethan."

" Yasudah ayo kamu makan malam dulu. Mau disini atau di ruang makan? Udah ada kak Ethen juga disana."

Atariq nampak berpikir, " Di luang makan aja kak!" Antusias Atariq

Lalu Ethan dengan perlahan memapah Atariq turun ke ruang makan. Untuk sekedar makan malam. Terdapat Ethen yang sudah duduk di tempatnya, sambil memainkan layar kotak itu.

"Taruh hp mu!" Ucap Ethan, Ethen terkesiap karena tiba-tiba kembaran nya berbicara tanpa permisi, kan kaget shibal

" Kau buat aku kaget!" Kesal Ethen

" Tapi Atariq kamu sudah mendingan? Tidak makan dikamar saja ,hm?" Ucap Ethen sambil mengecek tubuh Atariq satu persatu

Atariq memutar bola matanya malas, " Aliq baik kak! Aliq pusing kalo kakak putal-putal Aliq kayak gini!" Ucap Atariq sambil mengembungkan pipi nya

Si kembar sontak tertawa gemas, saat diri mereka melihat pipi tembam itu mengembung.

" Ayo makan!"

" Kak Ana gak diajak makan?" Tanya Atariq pada si kembar

" Oh iya! Kakak lupa, kakak panggil sebentar ya." Ucap Ethen

"Tidak usah." Sahut Ethan dengan cepat

"Kenapa?" Tanya Ethen

" Tidak usah mengajak jalang itu kesini." Jelas Ethan

"Maksudmu!?" Sentak Ethen

"Sudah kubilang berkali-kali kalau dia itu tidak baik, Ethen!" Tekan nya

"Memang kau punya bukti kalau dia tidak baik, hah!?"

" Tidak ada, tapi segera." Ucap Ethan mengakhiri kata

"Sialan! Terserah." Kesal Ethen, lalu berlalu begitu saja dari meja makan bahkan tanpa menyentuh makanan di meja sedikit pun

Atariq tercenung diatas kursi melihat perdebatan dua orang kembar itu. Kenapa selalu seperti ini ya? Dua orang itu akhir-akhir ini sering berdebat dengan perihal yang sama. Tentang Ana.

Baby BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang