Mentari mulai menunjukkan sinarnya. Ini adalah hari weekend. Atariq sibuk memakai baju karena ia baru saja selesai mandi ditemani oleh Dion, sang pengasuhnya dari dulu. Dion itu seru dan tidak membosankan, karena Atariq akan selalu menjahili Dion sampai ia ngambek. Dion kalau ngambek itu lucu.
Ia akan diam saja dan tidak berbicara apapun, tapi ketika Atariq meminta maaf dengan puppy eyes nya Dion langsung menggendongnya dan mencium seluruh wajahnya. Meskipun geli, asalkan Dion tidak ngambek lagi, akan Atariq lakukan apapun itu.
Triiittt Tritttttt, suara dering handphone berbunyi, Atariq yang sedang sibuk memakai baju, buru-buru mengangkat dering handphone itu
"Kak Ethan!!!" Girang boca itu (bocah cadel)
Oh, ternyata Ethan yang meng-vidcall.
"Eyoooo adik kakak tersayang! Uluuu kamu udah sarapan belum?" Ucap Ethan di seberang sana
" Ya belum lah kak, ini balu jam belapa, bibi belum selesai masak lah!" Ucap Atariq
"Hehehe basa-basi Aliq."
"Udah basi kak."
"Kak, kakak kapan pulang sih kesini? Aliq kangen...."
" Sabar ya? Kakak bentar lagi pulang kok, tinggal ngurus beberapa surat pindahan lagi, dan kakak bakal kerja disana. Jadi ..... kakak bakal terus ketemu Atariq tiap hari!!" Ucap Ethan
"IH SELIUSS KAK?! Ah nanti kakak bohong kayak waktu itu!" Lesu Atariq
"Enggak, ini beneran kok! Nanti bisa main sepuasnya!"
" Sekolah kamu gimana? Oke semua? Kamu gak suka kambuh lagi kan? Sering minum obatnya? Gak sakit kan?" Tanya Ethan bertubi-tubi
"Aduh kak, satu-satu dong!" Ucap Atariq dengan bibir dimanyunkan
"Iya-iya, yasudah kamu sudah gak kambuh lagi kan?" Atariq menggeleng
" Sering minum obatnya?" Atariq menggeleng lagi
"Loh kok?! Hmm kamu sudah bisa nakal ternyata! Kamu minum obatnya! Nanti kakak gak jadi pulang nih." Ancam Ethan
"Kakak ....." Ujar Atariq berkaca-kaca
"Bercanda Atariq. Jangan nangis, ya?" Panik Ethan
" H-huwaaaaaaa kakak jahattt!"
"Huwaaaahahahahahahhaahha bercanda, wleeeeee!" Ucap Atariq sambil memeletkan lidahnya
Ethan tersenyum masam di seberang sana, " Pintar bohong ya kamu! Siapa yang ngajarin, huh?!"
" Kak Dion, kak!" Seru Atariq
Dion yang sedang sibuk melipat baju melototkan mata nya tanda tak terima atas perkataan Atariq, buru-buru Dion duduk disamping Atariq dan ikut masuk ke dalam layar kamera handphone
"Itu tentu saja bohong, tuan!" Ucap Dion pada Ethan membela diri
"Hilih Lo ngajarin apa ke adek gue, hah?!" Kesal Ethan
"Itu tuan muda sendiri yang jahil, tuan! Saya benar!"
" Halah, durhaka lo sama majikan!?" Ancam Ethan
" T-tidak, tuan." Sudahlah Dion hanya bisa pasrah terbully oleh kedua orang ini.
Entahlah mungkin ini memang nasib Dion yang selalu terbully oleh kedua majikan yang minim ahlak ini. Hiks. Poor Dion.
" Yasudah Atariq, kakak tutup ya?" Ucap Ethan
"Hmm sebenalnya aku masih kangen sama kakak, tapi kakak pasti lagi sibuk. Yaudah deh." Putus Atariq
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy
Random[END] [JANLUP VOTE NYA NGAB, SANKYUU] [JUST BROTHERSHIP NOT BL] Atariq, namanya. Tiba-tiba saja ia bertransmigrasi ke dalam novel yang ia pungut dijalan. Ia membacanya dan ujung-ujungnya kesal dengan isi novelnya. Pantas saja ada dipinggir jalan...