Happy Reading
Hujan masih setia mengguyur bumi sejak pagi, aku menghembuskan nafas pada jendela kamar membuat lingkaran buram pada kaca jendela lalu melukis abstrak disana
Tiga hari
Tiga hari aku tidak bertemu Keyra. Ya gadis itu yang menang
Dua hari yang lalu aku tak bertemu dengannya di bus, aku sudah mencarinya di perpustakaan fakultas, halte bus dan tempat kampus yang lain namun hasilnya nihil. Fika juga tidak tahu
Aku sudah mencoba pergi ke rumahnya namun sepi, tak ada orang disana
Aku menghembuskan napas lagi, ada sedikit rasa rindu juga rasa khawatir disini. Aku takut gadis itu kenapa-kenapa, apa dia baik-baik saja? Bagaimana kabarnya? Bagaimana keadaan hidungnya?
Menyaksikan hujan yang tak lagi lebat, menelisik tetes demi tetes air jatuh mengenai tanah lalu tergenang disana membuatku menguap lebar,
Itu membuatku mengantuk
Hampir saja mataku terpejam sebelum hp ku berbunyi pertanda ada pesan masuk disana
Ting!
Aku mengambil handphone ku yang bergetar, ada satu pesan dari nomor yang tak dikenal
Aku tidak bisa untuk tidak menarik kedua sudut bibirku setelah membaca pesan dari nomor tak dikenal itu
"Jangan lupa semangkuk bubur ayam ku"
-⚘
"Kemana aja kamu tiga hari ini?" aku mengamati wajah gadis di depanku, ia memakan buburnya dengan tenang. Entah ada apa denganku yang diam-diam memuji wajah cantiknya, walaupun kesan jutek masih terpampang jelas disana
"Skip"
"Aku nyari kerumah kamu tapi sepi"
"Aku ada dirumah, kamunya aja yang bego"
"Maksudnya?"
"Males bukain pintu buat tamu asing" jawabnya lalu kembali memakan bubur dengan khidmat
Aku mencondongkan badanku kedepan "Aku masih asing di mata kamu ya Key?"
"Iya dong, kita kenal mungkin cuman 1 minggu lebih. Itu belum bisa dikatakan akrab"
Aku menghela nafas, mengalah saja "Oke-oke"
"Gak jadi, becanda doang, mukamu jelek banget"
Keyra menatapku dengan senyum jahil "Sengaja gak ketemu biar dapet makanan gratis"
Aku merobohkan bahuku mendengar alasan Keyra, tidak masuk selama tiga hari hanya untuk makanan gratis?
"Kamu begitu suka ya Key sama makanan gratis? Sampai rela gak masuk kuliah. Padahal kalau kamu minta bakal aku beliin apapun itu"
Keyra memutar bola matanya "Dih!"
"Aku cuman gak suka kalah, harus memenangkan setiap tantangan" ujarnya dengan senyumnya yang mengembang dengan bangga
Benar apa yang dikatakan pepatah bahwa perempuan itu sulit untuk dimengerti
Aku menegakkan punggungku, menyeruput sedikit es jerukku sebelum mulai berbicara
"Apapun alasannya itu, aku senang kamu baik-baik saja Key. Jangan suka ngilang ya. Pliss.."
Keyra membuang mukanya "Apaansih!"
Aku hanya terkekeh ringan melihat Keyra yang mungkin saja salting karena ulahku. Uh Keyra benar-benar lucu, gadis jutek itu benar-benar menggemaskan
Aku masih betah menatapnya yang masih memalingkan muka, entahlah wajah cantik di depanku ini benar-benar membuat aku tak mau berpaling "Jangan lucu-lucu Key"
Keyra melotot padaku "Siapa yang kamu bilang lucu?"
Ucapan Keyra tak aku gubris, aku memangku dagu dengan kedua tangan. Masih betah memperhatikan Keyra, lucu sekali kalau dia salting begini
"Akhh!"
Keyra mencubit kecil tanganku, menyebabkan aku mengaduh sakit karenanya "Dasar mesum! Aku tusuk nih!" gadis itu mengambil garpu dari tempat sendok lalu mengangkatnya, mengarahkan tiga ujung runcing garpu pada kedua bola mataku
"Gak-gak, minta maaf Key!" aku menggeleng ribut, gak lucu kalau aku harus buta, gak bisa bisa lihat Keyra lagi dong
Keyra menatapku tajam, garpu di tangannya sudah ia taruh diatas meja "Dasar gak sopan!"
Aku hanya terkekeh dalam hati. Benar-benar lucu, Semesta kenapa dalam dirimu hidup makhluk se menggemaskan kak Keyra
-⚘
Aku selesai mengantar Keyra pulang dengan selamat, hari masih sore entah kenapa gadis itu ngotot pengin pulang padahal aku masih ingin mengajaknya pergi menikmati angin malam senin
Keyra sudah masuk ke dalam pagar rumahnya, aku melambai kearah Keyra yang telah berada di ambang pintu
Keyra tersenyum lalu masuk ke dalam dan menutupnya. Aku tersenyum entahlah bersama dengan gadis itu membuatku benar-benar senang, apa ini yang dinamakan orang jatuh cinta?
Ketika aku sudah menaiki motor dan bersiap memakai helm, penglihatanku tak sengaja bertemu dengan sosok yang tak asing, gadis dengan kacamata dan rambut sebahu yang terurai. Dia nampak baru saja pergi keluar dan siap untuk masuk ke dalam rumahnya
Jadi mereka berdua adalah tetangga?
Dengan sigap aku turun dari motor dan mengambil lengan gadis itu, membuat sang empunya terkejut dan meneriaki ku orang gila tapi aku tak menghiraukannya aku membawanya sedikit menjauh dari rumah Keyra
Gadis itu menghentak kasar lenganku, dia menatapku kesal
"Oke, gue minta maaf. Udah lancang ke lo" ujarku sebelum dia mengamuk dan meneriakiku orang gila lagi
"Lo siapa? Mau lo apasih bangsat!" sarkasnya padaku
"Gue mau minta penjelasan ke lo"
Dia mengangkat alisnya "Penjelasan apa? Lo mau apa dari gue?"
"Kenapa lo jahatin Keyra?"
Gadis itu diam sejenak
"Lo siapanya Keyra? Pacar? Sahabat? Atau bodyguardnya?"
"Gue temennya"
Gadis itu diam lagi, lalu sedikit tertawa dia menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan
"Keyra itu pembunuh"
•
•
•
•
•
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent
RomanceBulan september, dimana hujan dengan habis-habisnya menghampiri negara Indonesia, di halte bus Abra bertemu seorang gadis yang tampak terjebak hujan sepertinya Gadis dengan buku tebal ditangannya -----❀ "Semesta sedang menghukumku, dan aku sedang me...