8.Bunga matahari

191 133 54
                                    

Aku masuk kedalam kelas, seperti biasa sudah ada Fika dan Dito yang duduk dibangkunya masing-masing. Fika di sebelah kananku dan Dito di sebelah kiriku

"Eh babi gimana udah ketemu sama ayang lo?"

"Gue sama kak keyra belum pacaran ya" tukasku, menaruh tasku diatas meja

"Sorry sorry, gimana kak Keyra nya udah ketemu belum?"

"Udaah Fik, sono a gue mau tidur" aku mengibaskan tanganku maju mundur untuk mengusir Keyra yang badannya condong kearahku

Aku mengantuk sekali, semalam aku tidak bisa tidur

"Ealah Bra.., dasar daleman cwk molor mulu pekerjaan Lo!"

Aku melempar tatapan tajam pada Fika yang kini duduk menghadapku "Dasar ya Lo jadi cewek omongan ga bisa dijaga!" Fika hanya memasang senyum konyol yang aneh menurutku, masa bodoh dengannya lebih baik melanjutkan tidurku yang tertunda

"Keyra itu pembunuh"

Aku menatap gadis di depanku menuntut penjelasan "Maksud lo?"

Ia mengangkat tangannya dan memegang bahuku "Makasih ya udah mau jadi temen gadis kesepian itu"

Dia mengangkat lengannya yang memegang bahuku lalu membawa tangannya untuk bersedekap dada, dia memperhatikanku dari bawah sampai atas, itu membuatku tidak nyaman

"Gue harus panggil lo apa? Pahlawan?"

Dia terkekeh "Pahlawan bagi seorang penjahat"

Aku memejamkan mataku, menahan rasa marah yang berada di ujung ubun-ubun, jikalau dia bukan seorang perempuan sudah kupastikan tanganku yang terkepal ini mendarat di pipi nya

"Gue gak ngerti apa maksud lo? Gue emang belum lama mengenal Keyra. Tapi apa dengan lo nyakitin dia apa lo pikir lo orang baik?" tukasku, dia menatapku marah, entah sejak kapan kedua bola matanya berkaca-kaca

"Ya! Lo itu emang gak ngerti apa-apa! Lo gak tau, Keyra itu bajingan dia orang jahat!! dia penjahat dan berhak buat mati! Berhak buat disiksa! Hiks..,hiks!"

"Lo lihat!" dia menunjuk pada sebuah rumah sederhana yang tak terlalu jauh dari tempat kami berada

"Disana ada orang tua yang gagal. Seorang ayah selalu membentak, memukul, menendang anaknya karena istrinya meninggal ketika melahirkan dirinya, membuat anaknya itu punya penyakit mental dan enggak berani buat berdekatan dengan seorang laki-laki"

"Lo lihat" kali ini gadis itu menunjuk rumah Keyra "Sedangkan dirumah itu, dihuni oleh orang tua yang lengkap. Enggak pernah ada apa itu pembentakan, anaknya selalu disayang dan apapun keinginanya akan selalu diturutin. Keluarga cemara yang siapapun pasti menginginkannya"

"Keyra enggak pernah merasakan apa yang dirasakan anak malang itu, jadi apa lo pikir Keyra akan mengerti?"

"Apa lo pikir Keyra akan mengerti perasaan anak menyedihkan itu? Apa lo pikir itu adil jika Keyra menyuruh anak itu meninggal hanya karena dia tidak bisa berdekatan dengan laki-laki?"

"Dia hanya punya trauma! Tapi kenapa semesta seolah menghakimimya, memaksa dia untuk pergi, mengambil semua hak kehidupannya, pelakunya termasuk temen lo, Keyra!"

"Dia seorang gadis malang yang lahir dari orang tua yang gagal, dia gadis yang punya trauma dengan seorang laki-laki akibat ulah ayahnya, dia yang hanya memiliki 2 sahabat, tapi kenapa Keyra membencinya? Menuturkan kata-kata kebencian dan memaksanya untuk pergi meninggalkan semesta"

Gadis itu diam sejenak, menghapus air matanya yang telah jatuh entah untuk keberapa kalinya. Dia menegakkan punggungya dan kembali berucap yang membuat gue sedikit halnya terkejut

"Amara, Keyra dan gue adalah teman dekat. Amara, dia telah menuruti semua keinginan Keyra untuk pergi selamanya, dia putus asa dan hanya ingin membahagiakan Keyra, karena semesta dan Keyra tidak mau menerimanya"

"Puas lo? Gue udah bilang semuanya!"

Aku masih diam mencerna apa yang terjadi, gadis yang belum ku ketahui siapa namanya itu pergi meninggalkanku yang masih mematung dan tak bisa mengucapkan sepatah kata pun

"Bra!"

Sentakan pada belakang kepalaku membuatku tersadar dari anganku "Hem?" jawabku seadanya, enggan membuka mata

"Lo yakin suka sama kak Keyra?"

Pertanyaan Fika barusan membuat aku menegakkan kepalaku "Maksud?"

"Bra, hm... g-gimana k-kalau misal ada yang suka sama lo"

Suka sama gue?

"Siapa yang suka sama gue?" aku menatap Fika

"Bra, kalau misalnya orang yang gak pernah terbesit dalam pikiran lo bahwa dia akan suka sama lo tapi ternyata dia yang suka sama lo gimana?"

Aku mengedipkan mataku dua kali, aku bingung dengan perkataan Fika

"Kalo gue gak punya perasaan yang sama gue bakal menghindar dari dia" jawabku tak mau ambil pusing dan memilih melanjutkan tidurku lagi

-⚘

"Key mau jalan-jalan gak?"

Aku berdiri di samping Keyra dan menyamakan langkah kaki kami. Keyra seperti biasa selalu membawa buku tebalnya

"Engga"

Aku menghela nafas, astaga kenapa dia selalu menolakku?

"Kenapa?"

Keyra menoleh padaku dengan tatapan bertanya "Apanya?"

"Kenapa selalu menolakku?"

"Kenapa selalu ngikutin aku?" bukannya menjawab, Keyra justru berbalik bertanya padaku

Aku diam sejenak karena bingung harus menjawab apa "Ehmm, aku pengen jadi temanmu"

"Kenapa?"

"Hm?"

Keyra menghentikan langkah kakinya, membuatku ikut menghentikan langkah kakiku "Kenapa pengen jadi temanku?"

"Harus ada alasan ya untuk berteman?"

"Lebih baik kamu gak jadi temanku, aku bukan orang baik"

Aku memegang kedua bahu Keyra dan menunduk untuk menatapnya "Key orang jahat juga butuh teman"

Aku menarik lengan gadis itu dan membawanya ke parkiran "Ikut aku ya Key"

"Kita mau kemana?"

"Udah naik aja"

Aku tersenyum senang saat Keyra naik ke atas motorku, tak berlangsung lama aku menghentikan motorku tepat di sebuah taman yang dipenuhi ribuan bunga matahari

Keyra langsung turun dari motor "Kenapa kita kesini?"

"Buat liat bunga matahari"

Keyra dan aku berlari untuk masuk lebih dalam pada taman bunga matahari, bunga matahari semakin tinggi bahkan ada yang menyamai tinggiku

Keyra menatap bunga matahari yang tumbuh mekar dan indah di sekeliling kami, tanpa sadar kedua sudut bibirnya tertarik dan itu sangat indah "Kamu suka bunga matahari?"

Aku menggeleng "Kamu indah Key"

"Hah?"

"Aku suka liat senja disini, dan aku pengen kamu liat senja yang sama denganku"

"Aku suka liat senja disini, dan aku pengen kamu liat senja yang sama denganku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Tbc

EvanescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang