What if we rewrite the stars?
Say you were made to be mine
Nothing could keep us apart
You'll be the one I was meant to find
-Rewrite the stars🎶Aku membawa Keyra ke atap rumah sakit, disini kami bisa melihat hiruk pikuk kota di malam hari. Bulan bersinar terang dan tenang dan bintang menemani bulan yang sendirian, malam sangat ramai dan damai
"Maaf tidak bisa membawamu ke festival kembang api" festival kembang api sangat ramai, aku tidak berani membawa Keyra kesana
"Tidak apa-apa Abra, disini juga menyenangkan aku bisa melihat hamparan bintang diatas sana"
"Kata orang ketika kita melihat bintang jatuh, maka seperti memenangkan lotre sekali seumur hidup. Keinginan kita akan dikabulkan, apa menurutmu akan ada bintang jatuh?"
Aku ikut melihat hamparan bintang yang bergantungan di langit malam, itu sangat indah, bintang berjejer membentuk berbagai bentuk rasi bintang
"Melihat bintang sebanyak ini aku yakin akan ada bintang jatuh"
"Benarkah?" aku mengangguk mantap
"Jadi sambil menunggu tengah malam dan melihat petasan, kita harus selalu memperhatikan langit agar tak melewatkan bintang jatuh"
Kami menunggu cukup lama dan tidak terjadi apapun, aku melirik arloji ku, hampir tengah malam sebentar lagi akan ada perayaan tahun baru
"Abra apa yang akan kamu minta jika kita melihat bintang jatuh"
"Waktu"
"Waktu yang sangat lama untuk kita habiskan lebih mengenal satu sama lain" aku ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan Keyra
Keyra menangkup wajahku dan mencubit pelan pipi ku "Apa aku salah?"
Keyra menggeleng, jemarinya mengelus bibirku kemudian semakin mendekatkan wajahnya, hembusan nafasnya yang lembut terasa pada permukaan kulit wajahku. Aku memandang bibir pucat Keyra dan membuat bibir kami saling bersentuhan, bibir lembut Keyra..
Keyra menahan belakang kepalaku, dia menciumku lembut, aku mengikuti pergerakan bibir Keyra pada bibirku, aku ingin memasukkan lidahku..
Aku melepas tautan bibir kami, hampir saja aku kehilangan kendali
Keyra tersenyum sangat manis
"Bibirmu sangat lembut" telingaku memanas mendengarnya, aku mengalihkan pandanganku pada langit malam. Apa Keyra bisa mendengarkan debar jantungku yang sangat kencang
"Lihat ada bintang jatuh! cepat buat permohonan" seruku, untung saja momennya pas jadi aku bisa menutupi rasa saltingku
Aku menutup mataku dan menyebutkan keinginanku di dalam hati
"Aku mohon berikan Keyra kesembuhan, beri kami lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama"
"Kita benar-benar orang yang beruntung" aku membuka kedua mataku dan menatap Keyra yang sedang memperhatikan bintang jatuh
"Sudah membuat permohonan?"
Keyra mengangguk "Apa yang kamu minta?" tanyaku
Keyra mengarahkan pandangannya padaku, netra kami saling bertemu, kedua bola mata Keyra yang indah..
"Aku meminta agar kamu bisa memaafkanku"
Langit yang gelap kini telah terhias oleh ratusan kembang api, aku masih tak mau beralih dari netra kelam milik Keyra, sampai sebuah air mengalir membasahi pipiku
"Apa kamu akan pergi untuk ketiga kalinya?"
"Aku bisa merasakannya Abra.."
Aku mengangkat kepalaku untuk menahan air mata jauh lebih banyak. Menyaksikan ramai dan indahnya langit di akhir tahun hanya untuk menutupi rasa kecewa
Keyra sudah menyerah atas penyakitnya, bagaimana bisa kamu akan pergi untuk ketiga kalinya? bagaimana jika aku tidak akan memaafkanmu? apa aku bisa menulis ulang takdir yang telah kita jalani. Meminta kasih pada semesta untuk kita tak pernah saling bertemu, karena aku sungguh tak mau merasakan kehilangan
Aku ingin menulis ulang takdirmu dan takdirku, mengatakan bahwa aku ingin mengenalmu dalam waktu yang lebih cepat, bersamamu dalam waktu yang lebih lama, dan menciptakan lebih banyak kenangan
Tidak Keyra kamu harus hidup lebih lama..
Aku mengusap pelan punggung tangan Keyra "Berjuanglah untuk orang yang menyayangimu Keyra"
"Aku akan berusaha lebih lama"
-Evanescent-
•
•
•
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent
RomanceBulan september, dimana hujan dengan habis-habisnya menghampiri negara Indonesia, di halte bus Abra bertemu seorang gadis yang tampak terjebak hujan sepertinya Gadis dengan buku tebal ditangannya -----❀ "Semesta sedang menghukumku, dan aku sedang me...