ice cream date

670 102 28
                                    

"Apa gue bilang, jadi kan lo sama pak Juan! Gimana rasanya jilat ludah sendiri rin ?" ujar Sheryl heboh ketika Airin telah menyelesaikan ceritanya kepada Wanda dan Sheryl.

ketiganya saat ini tengah berada di kediaman milik Sheryl, karena menurut mereka lebih baik menghabiskan makanan di rumah Sheryl daripada mengeluarkan duit masing-masing. Wanda, masih menikmati roti bakar buatan mbok Marni sembari menyimak pembicaraan Sheryl dan Airin.

"jadi nyonya Wijaya dong nih," seloroh Wanda setelah menelan roti bakarnya.

Airin menimpali dengan gelengan kepala dengan respon kedua temannya ini. "menurut kalian, pilihan gue bener apa salah ?" 

"lo yang nantinya yang ngejalanin rin, ngapa tanya kekita coba. semua keputusan ada ditangan lo."

Wanda mengangguk setuju dengan ucapan Sheryl. "lo cinta sama pak Juan ?"

Airin nampak gamang, gadis itu mengangguk kecil. "mungkin ?"

"kok mungkin sih anjir!"

"iya iya santai kenapa sih Sher, gak mungkin gue terima kalau gue gak cinta. Jadi malu gue ngomong begini di hadapan kalian."

"santai rin, jadi lo udah bilang ke nyokap bokap lo ?" tanya Wanda, Airin menggangguk. "sehabis pulang dari rumah Pak Juan gue telfon orang rumah sih. Mereka juga gak kaget soalnya sebelumnya tuh Pak Juan datang ke rumah gue, minta restu gitu."

melihat senyum manis tersinggung di wajah cantik Airin, kedua sahabatnya itu bisa menebak bagaimana Airin bahagia sekarang. gadis itu bahkan kini menunduk, memainkan cincin yang melingkari jari manisnya itu.

"emang ya pacaran sama yang lebih dewasa tuh gini, sat set sat set tanpa banyak cingcong jadi deh." ujar Wanda, gadis itu menyungingkan senyumnya.

"lah bukannya pacar lo juga umurnya di atas lo ya wan ? tanya Sheryl.

"iya tapikan dia gak semapan pak Juan, dia cuman produser musik kecil sama baru banget ngerintis cafe. Belum berani buat ke tahap yang lebih serius, apalagi dia masih ada tanggungan adiknya yang masih SMA. Tapi gak papa sih, gue juga masih pengin nikmatin waktu pacaran dan jadi DJ Radio." tutur Wanda.

Airin mengangguk setuju, tatapannya beralih ke arah Sheryl. "Samuel sih gimana Sher ?"

Sheryl menekuk kaki kirinya. "kenapa bahas dia nih ?"

 "ya gantian gitu, kan awalnya Airin tuh terus gue ngomongin Mas Chandra sekarang hubungan lo sama Samuel gimana ?" Wanda menarik salah satu bantal yang berada di sampingnya untuk dia jadikan topangan dagu.

"haduh gimana ya ?" Sheryl nampak menatap ke arah Airin. "kenapa ngeliat ke gue deh Sher, udahlah jangan inget yang waktu itu. gue jadi ngerasa malu karena ngejauhin lo gitu aja karena cowok."

Sheryl terbahak. "tapi jujur, waktu itu gue gak bermaksud gitu rin."

"udah-udah durasi! buru ceritaaa" potong Wanda.

"hubungan gue sama Sam ya gini aja, gue kenal sama dia pun karena pertemuan keluarga gue sama keluarga Sam. Cerita klise sih, gue sama Sam dijodohin bahkan dari jaman baru lulus SMA. gue ngerasa nyaman sama dia, begitu pun dia jadi pas semester berapa tuh gue pacaran sama dia. sampai sekarang ya masih sama." 

"jadi lo udah tunangan sama Sam ?" tanya Airin, Sheryl nyengir. "dibilangin gue dijodohin dari jaman SMA. Jadi ya, gue udah tunangan sama dia dari SMA."

"Gelo! hidup lo emang kaya di wattpad wattpad dah. emang tuan putri Sheryl." Wanda menggeleng takjub sembari tepuk tangan, Airin mengangguk setuju sembari tepuk tangan.

"apaansih anjir segala tepuk tangan."

"terus rencana nikah ?" tanya Wanda.

"perusahaan keluarga Sam cabang Canada ada trouble, sebagai pewaris satu-satunya Sam jadi ikut turun tangan selepas lulus kemarin. jadi rencana pernikahan diundur sampai keadaan membaik." 

Skripsweet | Suho IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang