masa lalu

442 72 21
                                    

"ngeri gak sih jaman sekarang tuh ya, perselingkuhan tuh marak banget. Kaya dunia tuh lagi ngeliatin busuknya lelaki," ujar Sheryl, gadis itu menggelengkan kepalanya setelah membaca artikel gosip yang sedang menjadi bahan perbincangan akhir-akhir ini.

"Yang truest issue makin makin aja ini mah, untung Airin udah ketemu yang pas ya rin." Wanda melirik ke arah Airin yang sedang menikmati siomaynya itu dalam diam. Gadis itu hanya menyinggung kan senyumnya.

"Gimana rasanya bolak balik Jakarta-Bandung buat ngurusin pernikahan rin?" tanya Sheryl, gadis itu meletakkan ponselnya di atas meja.

"Jangan ditanya deh, kek bayangin aja pagi gue otw Bandung malamnya kudu balik ke Jakarta karena besoknya balik kerja." Airin menggelengkan kepalanya, namun dia bisa melewati semua hal itu dengan susah payah tentunya.

"Jaga kesehatan ah rin, bulan depan kan lo kawinnya." ucap Wanda yang membuat kedua sahabatnya itu protes atas ucapannya.

"Nikah weii kawin kawin, lo kata Airin sama pak Juan kambing." seloroh Sheryl.

"Yaelah sama aja kali, tapi gue serius rin. Jaga kesehatan, sebentar lagi loh gak kerasa lo mau jadi bini orang."

Airin menganggukkan kepalanya sembari menyeruput es jeruknya itu, gadis itu duduk dengan tegap. "makasih loh udah perhatian sama gue, tapi gue masih banyak hal yang mesti dilakuin. H-10 sebelum acara gue fitting lagi, recek lagi daftar tamu undangan, sama mau icip menu sih soalnya belum fix yang kemaren tuh. Mas Juan lagi sibuk juga sama pengabdian dan wisuda periode ke 3."

"Kasian udah LDR, calon suaminya sibuk lagi." kata Wanda sembari mengusap rambut Airin, sedangkan sang empunya berdecak.

"Lo gimana sama Sam?" tanya Airin, Sheryl yang ditanya pun lantas mengalihkan atensinya dari bakso ke Airin.

"Ya gak gimana-gimana, Sammuel mesti kerja dulu mana dia belum wisuda juga kan. Jadi ya urusan nikah mah gampang, gue juga masih mau fokus karir dulu deh." Airin menganggukkan kepalanya paham.

"Ngomong-ngomong soal karir, setelah nikah lo bakalan gimana rin?" Sheryl bersidekap, fokus memperhatikan Airin yang tengah menjauhkan piring kosong ke sampingnya.

"Gue udah sedikit bahas perihal ini sama Mas Juan sih, dia ngizinin gue buat tetep kerja. Karena itu komitmen kita dari awal juga sih, nanti Mas Juan yang bakalan mengalah buat pindah ke Jakarta. Makanya dia sibuk juga karena ngurusin itu salah satunya." Kedua temannya itu mengangguk paham.

"Ini juga dong, lo ada perjanjian pra nikah gitu gak?" kali ini Wanda yang bertanya, Airin merasa jika saat ini dirinya tengah diinterogasi oleh kedua sahabatnya itu.

"Dari tadi nanya gue mulu ah, tapi oke gue jawab ya. Ada dong, tentunya dengan poin-poin yang gak memberatkan satu pihak–bahkan udah ditandatangani juga. Sekarang gue yang tanya ah, kalian mulu yang nanyain gue."

"Jadi udah ketemu cowok belum nih Wandaku sayang, jadi dj radio pasti ketemu banyak artis yang promo entah film atau musik kan. So, gimana?" Airin berpangku tangan, badannya bahkan lebih maju dan lebih mendekat pada Wanda. Sheryl yang berada di samping Wanda pun melakukan hal yang sama, respon gadis berambut bob itu malah tertawa.

"Gak tertarik anjir gue sama cowok selebriti, apalagi anak band. Gak deh makasih, dari pekerjaan gue sebagai dj radio ini gue jadi sedikit tahu banyak sisi gelap hiburan. Jadi big no to Celebrity." Wanda menggelengkan kepalanya berulang kali.

"Lah bukannya lo lagi deket sama vocalisnya Trading Fours?"

"Iya anjir! Dua hari yang lalu lo ngepost sama laki kan, pasti si Chandra kan!" cecar Airin, sedangkan Sheryl langsung meraih ponselnya karena dia sempat men-screenshoot story Instagram milik Wanda.

Skripsweet | Suho IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang