8

993 128 10
                                    

"Noa beneran pergi ninggalin lu?"

Junkyu mendengus, kenapa kesannya dia menjadi sadboy begini?

Junghwan terkekeh melihat reaksi junkyu. Padahal dirinya hanya mau menyakinkan, namun dilihat dari reaksinya, berarti benar.

"Berarti sekarang lu nggak punya pacar. Dan cuma punya mainan?"

Junkyu mengangguk malas. "Ya udah sih, Jadiin aja haruto pacar lu!"

Junkyu melempar snack chocochips kesukaannya ke junghwan. "Jangan asal bicara!"

"Hei!! Gue hanya memberikan saran!!"

"Tapi itu saran terburuk yang gue denger!"

"Terburuk? Dari mananya?"

Jungkyu bungkam. Benar, terburuk darimana? Secara fisik dan otak haruto menang banyak darinya. Bahkan sifat haruto pun, junkyu juga suka. Lalu apa yang bisa di sebut buruk?

"Punten!!! Dedek gemoy masuk!!"

Atensi kelima pria yang sibuk dengan dunia mereka itu menoleh.

"Lu ngapain sih Doy!"

"Mau ngapel kak hyunsuk lah!!"

"Begaya lu manggil kak!"

"Apa peduli lu?"

"Lu ngapelin hyunsuk?" junghwan menengahi bacotan jihoon dan doyoung Membuat doyoung menoleh ke arahnya sembari tersenyum.

"Iya dong!!"

"Lu nyari gue?" ucap hyunsuk bingung.

"Yupss!!"

"Lu suka sama hyunsuk??" junghwan bertanya dengan nada nggak selow. Membuat yang lain kebingungan sekaligus terkejut.

"Ya kalo iya kenapa? Masalah buat lu?"

"Bodo ah, gue nggak mau ikut perkelahian ini. Biarkan gue bertemu jodoh gue!" ucap jihoon dan terlalu begitu saja.

"Tuh anak ada gebetan baru?" tanya hyunsuk bingung

"Keknya sih iya, nggak tau juga. Di kelas  cuma main sama asahi. Jadi ketularan aneh deh."

Keduanya tertawa, namun kemudian saling menatap satu sama lain dengan tatapan kaget.

"Eh bentar!! asahi?"

"Jangan-jangan????" hyunsuk dan jeongwoo menatap ke arah pintu. Kemudian saling bergidik ngeri, pikiran mereka telah disatukan.

Jihoon menyukai asahi.

"Lu beneran suka sama hyunsuk?"

"Lu kenapa sih hwan? Terserah gue lah!"

"Ya lu kenapa ngapelnya di sini? Ganggu pemandangan tau nggak?"

"Ya terserah gue lah!!"

"HYUNSUK UDAH PUNYA PACAR!"

"GUE TAU BAMBANK!"

"YA TERUS KENAPA LU NGEDEKETIN HYUNSUK?"

"YA APA URUSAN LU?"

Junghwan diam, wajahnya Sudah merah padam. Ingin rasanya membalas pertanyaan doyoung, tapi apa daya
.... Ia tak berani.

Junghwan mendengus dan pergi berlalu begitu saja. Meninggalkan tanda tanya bagi yang lain.

"Lu ngapain mau ketemu gue?" Tanya hyunsuk mencoba mencairkan suasana.

"Oh itu!! Kelas kita kedatangan murid baru. Dan lu sebagai wakil ketua kelas, diharapkan menemani gue ke ruang kepsek sekarang."jelas doyoung sembari duduk di sebelah Junkyu

"Lah, murid kelas kita kan 20. Udah pas dong!!"

"Si yohan Kim di pindah ke kelas Noa. Noa kan pindah kemarin."

"Tau dari mana lu?"

"Gue ada grup gosip sama wali kelas." jawab doyoung santai.

"Ya udah ayok!" ajak hyunsuk dan di ikuti doyoung pergi.

"Tinggal kita berdua nih!!"

"Ya terus?"

Jeongwoo mendekati junkyu. Tersenyum miring membuat junkyu kebingungan.

"Jeongwoo!!!"

Jeongwoo menghentikan aksinya dan menoleh. "Ini kenapa dari tadi pada masuk ke sini sih? Berasa kantin sekolah dah!" gerutu jeongwoo

"Heh bambankkk!! Lu minum susu pisang gue lagi?? Yang gue simpen di loker ada 3 kok nggak ada!?"

Jeongwoo mendelik malas. "Iya!! cuma susu pisang doang. Entar gue beliin!"

"Lu udah minum sekitar 20 ya!! Ganti semua!!"

"Cielah!! Cuma 20!! Gampang!!"

"Beliin sekarang!! Gue nggak mau tau!!"

"Ya udah ayo!!"

Jeongwoo menyeret jaehyuk keluar basecamp.

"Kenapa gue jadi sendiri di sini?"

Junkyu keluar basecamp. Mencoba mencari kesibukan, padahal mah cuma mau cari angin.

"Haruto di uks kan ya? Perlu kah gue kesana?  Lagian juga udah ada dokter, ngapain gue capek-capek kesana?"
Junkyu mendengus,  hingga langkahnya tanpa sadar membawanya ke uks.

Di depan uks junkyu berpikir panjang, hingga akhirnya memasuki ruangan itu.

Dilihat nya haruto yang kekusahan mencapai gelas di atas nakas, dengan malas junkyu berjalan mendekati dan mengambilkan gelas dengan isi teh hangat itu.

"Makasih."

Junkyu mengangguk dan duduk di tepi ranjang uks. "Gimana kondisi kamu?"

"Udah membaik kok."

Haruto menunduk, bingung harus melakukan apa. Kenyataannya dia senang saat junkyu menghampiri nya.

Dalam hati haruto, ada sebuah pertanyaan yang sangat Ingin di tanyakan kepada junkyu.

"Kenapa ?? Mau tanya apa sama aku ?"

"Aku mainan kamu ya?"

Junkyu tersentak,  jujur ia tak pernah merasa bersalah setiap kali mengakui hal ini.  Tapi kenapa ia merasa tak enak hati saat haruto bertanya kepadanya?

"Kamu maunya apa?"

Haruto tersenyum tipis,  kemudian menggeleng ragu. Kepalanya menunduk sembari tangannya meremas ujung selimut.

Junkyu tersenyum tipis, haruto tampak menggemaskan.  Tangan junkyu terulur memegang pipi haruto.

"Bagaimana dengan noa? Apa kamu sudah menjelaskan kejadian kemarin?"

"Apa yang perlu dijelaskan?  Kamu hanya milikku dan aku milikmu?"

Haruto memeringkan kepalanya bingung.  Membuat junkyu memekik gemas. 

"Kamu adalah sahabat seumur hidup aku. "

Haruto tersenyum hangat. Pipinya merona mendengar penuturan junkyu barusan. 

Walau hanya sahabat. Namun tak apa.

Benarkan? Sahabat?

Just friendship.

Mysterious Friendship (KYUHARU/HARUKYU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang