Yoonbin menyeringai ke arah Haruto. Melihat sikap haruto yang berbeda 180° membuat Yoonbin geli sekaligus takjub. Takjub karena tak menyangka pemuda itu akan melakukan hal yang berbeda seperti ini.
"Eh Ben, tolong bantuin gue ambil buku ke perpus dong."
Yoonbin mengangguk, namun saat akan berdiri tangannya di cekal oleh seseorang yang duduk dibelakangnya.
"Biar gue aja." Ucap Hyunsuk dan menyusul Yoshi yang sudah berjalan dari tadi.
Yoonbin tak ambil pusing. Ia lebih memilih menikmati pemandangan si badboy berubah menjadi cowok polos.
"Gue nggak yangka, efek dari apa yang gue lakuin besar juga buat lu." Gumam Yoonbin.
Junkyu mengecek tasnya. Dahinya mengerut karna tak melihat charger ponselnya.
"Eh Ji, lu lihat charger gue kagak?"
"Kamu nanya? Sorry aku nggak mau jawab!" Ucap Jihoon dengan Nada tengil membuat junkyu ingin melempar tasnya ke jihoon.
"Eh Sa!"
Asahi menatap junkyu dengan tatapan datar. Membuat junkyu mendengus lalu tersenyum dengan paksa dan menggeleng. "Nggak jadi."
"Pinjem charger aku aja."
"Ponsel kamu kan apel kroak. Punyaku merk Korea. Mana bisa!" Dengus Junkyu
"Beda ya?" Tanya Haruto polos
Junkyu memutar bola matanya malas. "Gais yang bawa charger type C please!!"
"Nggak ada!!" Seru sekelas serempak
Junkyu tertohok. Apakah semua siswa di kelasnya menggunakan ponsel dengan merk apel kroak?
"Ada tuh, si Changbin kelas sebelah. 12-Clap" ucap haechan
Junkyu mengangguk, berjalan pergi ke arah kelas sebelahnya.
Setelah memasuki kelas 12-Clap. Suasana menjadi hening, seluruh perhatian teralihkan ke arah Junkyu.
"Ada yang bawa charger type C?" Tanya junkyu tanpa basa-basi
"Gue bawa, nih!" Ucap Changbin
Junkyu tersenyum dan menghampiri Changbin. "Makasih bro, entar kalo inget gue balikin."
"Berarti kalo lu nggak inget?"
"Entar gue beliin."
Changbin berdehem. Baru saja Junkyu akan melangkah, sebuah suara lebih dulu menginterupsinya.
"Eh Junkyu, bisa bicara sebentar?"
Junkyu mengerutkan dahinya, menatap seorang pria yang tampak asing baginya. Menatap dari atas ke bawah. Seolah menilai padahal hanya mencari name tag pria itu.
'Mark Lee'
Junkyu menggangguk, "entar pulang sekolah ya bro. Kelas gue gurunya udah masuk."
Mark mengangguk, mempersilahkan junkyu untuk kembali melangkah. Dengan cool junkyu keluar kelas Changbin.
"Mau ngomong apa lu sama junkyu?" Tanya Yohan dengan nada tak suka.
"Nggak usah ikut campur, lu nggak di ajak!"Ketus Mark.
Yohan berdecih dan kembali ke tempat duduknya.
🐣🐣🐣
Bel pulang sudah berbunyi, kelas 12-Darari sudah mulai sepi. Hanya tinggal Jaehyuk, Doyoung, Jeongwoo, dan Yedam.
"Gue kembaliin ini ke perpus sama jeongwoo kalian berdua yang bersihin kelas ya!!"
Doyoung mengacungkan jempolnya, sembari mulai menyapu. Setelah selesai menyapu Doyoung mengambil tasnya.
"Eh Doy! Itu ada sarang laba-laba. Di bersihin dulu." Ucap Jaehyuk sembari memberikan sapu ke Doyoung
"Ya elah, lu kan juga bisa!!"
"Males naik kursi gue. Lu aja!! gue pengangin."
Doyoung menaiki kursi dan mengarahkan sapu tembok pojok yang terdapat sarang laba-laba.
"Eh Jaehyuk!!!"
Gubrakk
Doyoung jatuh ke pelukan Jaehyuk. Untung saja Jaehyuk kuat menahan Doyoung, jadi keduanya tidak jatuh.
Namun, posisi mereka sedikit ambigu. Berpelukan layaknya Teletubbies.
Jeongwoo membeli 2 susu pisang, mendapatkannya secara gratis karena meninggalkan Yedam di kantin saat Yedam sedang memilih Snack.
Dengan langkah gembira memasuki kelas, namun hal yang tidak terduga terjadi.
Kenapa harus jaehyuk? Kenapa pria yang disukainya bersama pria lain. Apalagi posisi mereka sedang berpelukan. Kenapa tidak ciuman sekalian saja?
Jeongwoo menggenggam erat susu pisang yang dibawanya hingga kemasan susu itu rusak dan isinya keluar hingga menetes ke lantai.
Doyoung yang sadar akan adanya jeongwoo segera berdiri tegak melepas tangan jaehyuk yang ada di pinggangnya.
"Makasih bro!"
Jaehyuk mengangguk, kemudian berbalik. Maniknya membulat sempurna, bukan karena melihat jeongwoo tapi karena lantai yang disapunya kembali kotor.
"Hey Jeongwoo!! Gue udah capek-capek nyapu ya!!" Kesal Jaehyuk
Jeongwoo mendengus dan keluar kelas begitu saja. Membuat tanda tanya bagi kedua pria yang kesal ke arahnya.
"Biar gue aja yang bersihin." Ucap doyoung sembari mengambil lap.
Jaehyuk berdecih, mengambil sapu yang tadi di jatuhkan doyoung dan menata kursi seperti semula.
"Lengket Young? Susu pisang tuh?" Tanya jaehyuk
Doyoung menggeleng lalu mengangguk. "Udah bersih."
Jaehyuk dan Doyoung berjalan beriringan. "Aneh ya si Jeongwoo."
"Aneh kenapa?" Tanya doyoung
"Tuh anak kagak suka susu pisang, tapi setiap hari ngambil susu pisang dari loker gue. Di ganti uang sih, tapi kenapa nggak beli sendiri aja gitu."
"Susu pisang? Kayak yang biasanya lu minum itu?"
Jaehyuk mengangguk, "Bukannya lu juga minum yang sama ya? Gue sering lihat lu minum susu pisang kayak gue."
Doyoung menghentikan langkahnya. Jaehyuk yang kebingungan ikut menghentikan langkahnya.
"Lu pulang duluan aja. Gue masih ada urusan!!" Seru Doyoung lalu mengambil langkah memutar dan kembali ke kelas.
Jaehyuk mengangkat bahunya, "Pulang sendiri lagi. Entar malam ikut balapan ajalah!"
🐣🐣🐣
"Kim junkyu."
Junkyu menoleh ke sumber suara, hafal betul siapa yang memanggilnya dengan nada angkuh seperti itu.
"Besok kamu tidak lupa bukan?"
"Lupa apa?"
"Apa yang kamu janjikan dengan mama kamu."
Junkyu berdehem dan berlalu begitu saja. Terlalu malas menanggapi sang ayah yang terlalu mengekangnya.
"Maafin gue To, tapi cuma lu yang bisa bantu gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Friendship (KYUHARU/HARUKYU)
Fiksi PenggemarEND Siapa bilang kisah remaja itu kisah paling indah? kamu akan menemukan cinta mu kala itu? oh, apa kalian yakin? kisah remaja juga ada bumbu persahabatan bukan? apa semua berjalan lancar? cinta? sahabat? aku tidak tahu apapun itu. karena yang kura...