chapter 12

100 16 3
                                    

Semenjak hari itu, kini Arthit jadi lebih sering datang menemui Arka. Walau tidak setiap hari, Arthit juga sering menggantikan Kongpob untuk menjemput Arka dari day care. 

Praktek magang Kongpob yang sebentar lagi selesai membuatnya lebih sering melakukan bimbingan, dirinya harus mempersiapkan laporan juga presentasi yang akan dilaksanakan setelah menyelesaikan praktek magangnya. Karena itu akhir-akhir ini dia tidak bisa menjemput Arka tepat waktu.

"Akhirnya kau pulang juga, bagaimana bimbinganya lancar?" Sapa Arthit saat Kongpob baru saja pulang. Dirinya langsung pergi ke dapur untuk mengambilkan segelas air sedang Kongpob menghampiri Arka yang sedang menggambar di ruang tengah.

"Lancar Kak, hanya saja.. aku harus mempersiapkan materi dan belajar lagi buat presentasi nanti. Tadi jadwal nya sudah keluar dan sialnya aku dapat penguji yang sulit."

"Tenang saja.. selama kau bekerja dengan sungguh-sungguh, kau pasti bisa menjawab pertanyaanya. Penguji tidak akan membahas hal diluar pekerjaan yang kau lakukan." Arthit kembali dari dapur dan memberikan segelas air pada Kongpob.

"Aku harap begitu."

"Kalau kau butuh sesuatu, jangan sungkan ya."

"Iya. Maaf ya Kak, aku jadi sering merepotkan. Hari ini juga Kakak harus menggantikanku menjemput Arka."

"Tidak apa-apa, aku senang."

"Papa liat gambar Arka!" Arka menunjukan gambarnya tepat di depan wajah Kongpob. Perhatian Kongpob kini tertuju pada anaknya.

"Wah.. Arka gambar apa sayang?" Tanya Kongpob.

"Gambar singa! Terus ada kura-kura! Kura-kuranya lagi makan mie." Itu yang Arka katakan, namun nyatanya gambarnya tak lebih dari garis-garis abstrak dengan berbagai warna.

"Kok kura-kura makan mie?" Kini Arthit yang bertanya.

"Kura-kuranya suka makan mie. Tapi karena warung mie nya mau tutup kura-kuranya jadi sedih Paman.."

Arthit dan Kongpob tidak mengerti apa yang dikatakan Arka, mereka hanya mengiyakan dan ikut bermain dengan imajinasi dari anak mereka.

"Kura-kuranya jangan sedih ya.. warung nya kan cuma tutup sementara. Nanti kura-kura sama singa bisa makan mie bareng-bareng lagi disana."

"Iya Papa.. kura-kuranya udah ga sedih lagi sekarang."

Ponsel Kongpob bergetar di tengah percakapan mereka, Kongpob melihat nama Kay tertera disana. Kongpob lantas mengangkat telepon dari temannya itu,

"Kongpob?"

"Iya Kay, kenapa?"

"Kata Olive.. kamu ga bisa ikut ke pantai nanti?"

"Iya, aku tidak bisa."

"Ayolah Kong, ini terakhir kalinya sebelum kita sibuk dengan tugas akhir masing-masing. Kalau tidak sekarang akan susah lagi cari waktu yang tepat."

"Tapi aku sungguh tidak bisa, Kay."

"Kamu tidak pernah ikut loh kalau ada acara kayak gini? Buat kenangan bareng angkatan, sekalian refreshing setelah praktek magang, ya?"

"Aku pikirkan dulu kalau begitu."

"Oke deh. Cepat kabari aku ya? Supaya kita bisa cepat booking tempatnya."

"Iya."

"Kenapa Kong?" Tanya Arthit setelah Kongpob menutup panggilanya.

"Angkatanku ada acara ke pantai dua hari satu malam setelah presentasi praktek magang. Katanya.. liburan sebelum memulai semester terakhir nanti yang akan sibuk menyusun tugas akhir. Kay menelepon memintaku buat ikut."

REMORSEWhere stories live. Discover now