54

186 22 1
                                    

" Nara!."

Nara yang baru saja sampai di parkiran gedung lapangan futsal langsung melambaikan tangan pada Romi dan juga Zaki yang ternyata sudah sampai lebih dulu.

"Sendirian Lo? Mana Salsa?." Tanya Romi begitu dia menghampiri keduanya yang berdiri di dekat pintu masuk.

"Iya, Salsa jemput Sheila di Bandara." Jawab nya.

"Yah, sayang banget dong, doi enggak nonton! Lo jangan sampai enggak semangat ya!."

"Apaan sih, lu." Kata Nara memukul bahu Romi.

Zaki hanya terkekeh saja, lalu kemudian mengajak dua teman nya untuk masuk kedalam. Karena, mereka sudah di tunggu oleh yang lain.

"Kecil lapangan nya." Gumam Nara menyapu se isi gedung.

Ada tiga lapangan futsal, mungkin karena terbiasa berada di lapangan sepak bola yang luas, dia merasa aneh saat melihat lapangan futsal.

"Yee.. nama nya juga futsal. Enggak di mainin sama 22 orang." Saut Zaki membuat Romi dan Nara tertawa.

Mereka bertiga menghampiri yang lain, di tim mereka ada 7 orang. Malam ini mereka hanya bermain untuk iseng-iseng saja. Setelah di sibukkan dengan ujian, dan memutuskan untuk melepas penat.

"Kita habis match ini." Kata Vito yang sedang memakai sepatu dan menunjuk pada lapangan yang ada di hadapan mereka.

Nara mengangguk saja, dia juga ikut mengganti sepatunya. Sesekali menyapu pandangan ke sekitar. Sampai matanya menemukan seorang anak laki-laki yang duduk sendirian dengan jarak yang lumayan jauh dari dia duduki.

"Nar, kita pokoknya harus menang nih. Kalau kalah bisa abis jajan gue buat bayar lapangan." Kata Zaki berharap.

"Yee.. sama sama kali, gue doang nih di kasih beban." Kata Nara mendelik sendiri.

"Ya, kan lu kiper nya." Cetus Romi.

Nara mendelik saja, dia kemudian berdiri dari duduknya dan mulai melakukan pemanasan. Begitu juga dengan yang lain nya.

" Fadil!! ".

Nara tiba-tiba menghentikan pemanasan nya sejenak. Dia seolah tersentak sendiri ketika kupingnya tiba-tiba mendengar sebuah nama di panggil. Kemudian langsung menoleh, ke sumber suara. Pandangan ia sapu lagi mencari sosok yang punya nama. Tapi, sayangnya dia tidak menemukan nya.

Nara langsung menggeleng kepala, membuang fikiran nya sendiri. Lalu kembali fokus pada pemanasan, tanpa menyadari jika selang dua lapangan dari tempatnya melakukan pemanasan, Fadil sedang menggocek bola di sana.

***

Pritt Prittt Pritttt

Pertandingan usai, Fadil langsung mengusap keringat dengan kerah Jersey nya sambil berjalan keluar dari dalam lapangan futsal menuju ke tempat Akashi yang sedang duduk. Begitu dia datang, anak laki-laki itu langsung menyodorkan minuman.

"Abang baik-baik aja?." Tanya Akashi yang melihat muka pucat dirinya.

"Hm." Jawabnya mengangguk sambil menegak minuman.

"Kamu di sini bentar ya, Abang mau ke toilet." Ucapnya.

Akashi mengangguk menerima botol minuman itu, dan kemudian Fadil langsung ngacir ke toilet bersamaan dengan Mang Alang yang ikut duduk di samping Akashi.

Di sisi lain, Salsa dan Sheila baru memasuki gedung lapangan futsal. Tim Nara sedang dalam pertandingan. Jadi, mereka memutuskan untuk menonton.

"Lo bukan nya pulang dulu istirahat, malah ngikut gue kesini." Kata Salsa setelah mereka duduk di kursi panjang yang tersedia untuk penonton atau pelanggan.

Fadil & SheilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang