46 - Ruang Rindu

2.3K 267 12
                                    


Ujian kenaikkan di hari pertama berakhir dengan sempurna untuk Fadil dan teman-teman nya yang lain. Bahkan, Fadil dan Noah keluar kelas sebelum waktu habis. Mereka berdua menjadi yang pertama selesai.

Di hari ke dua juga hampir sama, walau Fadil sempat mendapat ke sulitan di pelajaran Kimia, pelajaran yang begitu melemahkan Fadil. Kimia, adalah kelemahan sampai sekarang. Makanya, dia selesai paling akhir. Itu juga ia sudah membuat contekan dan di bantu Romi.

Tapi, semua berhasil ia lewati begitu saja.
Ia sangat bersyukur memiliki gen yang semua pintar-pintar. Mempunyai IQ di atas rata-rata. Ya, walau ia ada dikit-dikit curang selama ujian kenaikkan kelas berlangsung.

Tapi, kalau Fadil gak apa lah, ya. Di maaf kan kok. Ha-ha-ha

"Haus " gumam Fadil tiba-tiba ketika ia keluar kelas bersama dengan Romi yang kebetulan satu kelas dengan nya untuk ujian.

SMA Bintang menerapkan peraturan berbeda setiap ujian. Semua akan di gabung dalam satu kelas. Kecuali kelas dua belas. Hari ujian juga menjadi selang seling, kelas Sepuluh dan sebelas akan di adakan di hari yang sama. Sedangkan kelas Dua belas akan ada di hari berikut nya.
Dan, untuk hari Rabu ini adalah kelas sepuluh dan sebelas.

"Warung Bu Sumi, yuk " ajak Romi.

Fadil langsung mengangguk dengan kuat.

"Boleh. "

Dan mereka langsung mempercepat langkah menuruni anak tangga.
Sambil sesekali keduanya saling bercanda seperti anak SD.

"Salsa!"

Fadil menghentikan langkah nya, tepat di tengah loby. Dan, Romi otomatis ikut berhenti. Ia melihat Fadil, tengah memandangi Noah yang menghampiri Salsa yang baru saja menuruni tangga lobby gedung sekolah mereka.

"Noah " ucap Salsa, kala cowok itu ada di hadapan nya.

"Loe mau langsung balik ?" Tanya Noah.

Fadil melihat Salsa tidak langsung menjawab. Gadis itu terlihat berfikir, mungkin tengah mengingat apa dia akan langsung balik atau mau mampir kemana gitu.

"Enggak juga sih, tadi Nara minta di temenin ke toko buku " jawab Salsa.

Raut wajah Fadil berubah, kening nya mengernyit heran. Saat Noah berkata oh saja.

"Kenapa ?" Tanya Salsa pada Noah.

"Enggak, kok. Gue kira loe free hari ini. Mau minta tolong temenin gue nyari kado buat sepupu " jawab Noah, sambil menggaruk kepala nya yang sebenarnya tidak gatal.

"Yaahh. Loe telat sih bilang nya. Sorry ya "

"Its Oke, no problem. Gue bisa ajak Fadil nanti " jawab Noah tersenyum.

Salsa merasa tidak enak, mereka memang lebih dekat sekarang. Salsa sendiri, sudah lebih terbuka padanya. Mereka sudah bersahabat,sejak Noah berhasil membantu dirinya jadian sama Nara.

"Sa " Nara muncul di hadapan mereka. "Hai. Noah. "

Noah hanya mengindikkan dagu sambil tersenyum membalas sapaan Nara.

"Noah, sorry ya. Gue sama Nara duluan " pamit Salsa.

Dan cowok itu hanya mengangguk sambil menunjukkan senyum nya. Selah berkata tidak apa-apa. Nara dan Salsa pun berlalu menuju parkiran sambil bergandengan tangan.

"Mungkin ini jalan takdir ku.. mengagumi tanpa di cintaiii... ". Noah langsung menoleh kebelakang nya.

"Ku ingin kau diri ku di sini, menanti dirimu.. " Fadil dan Romi, bernyanyi lagu ungu band berjudul Cinta Dalam Hati secara bergantian sambil menghampiri Noah.

Fadil & SheilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang