Semua laki-laki menatap terpesona pada gadis remaja yang berdiri di samping Fadil. Gadis yang memiliki senyuman yang begitu manis dan berparas cantik. Ia mengenakan baju kaus lengan panjang yang sedikit kebesaran di badan nya. Dengan bawahan training hitam ber les biru. Dan, tidak lupa kerudung persegi berwarna senada dengan baju yang ia kenakan.
Zahra Humairah.
"Zahra "
Gadis itu tersenyum, pada Fadil saat cowok itu masih mengenali dan bahkan mengingat nya. Ia sempat ragu, kalau itu adalah Fadil. Saat ia masuk ke warung tenda untuk membeli minum dan tidak sengaja matanya melihat orang yang tidak asing. Dan ternyata benar, kalau itu adalah Fadil.
"Zahra di sini ? Zahra apa kabar ? Yang lain mana ?" Cerca Fadil dengan berbagai pertanyaan.
Zahra mengulum senyum kecil nya, "kabar Zahra, baik. Alhamdulillah. Zahra mampir beli minum dan gak sengaja ngeliat Fadil, jadi nyapa. Dan yang lain udah balik ke penginapan " jawab Zahra lengkap.
Mendengar jawaban Zahra, membuat Fadil sedikit salah tingkah. Ia menggaruk kepalanya yang sebenarnya sama sekali tidak gatal.
"Ekhem.. ekhem.."
"Ekhemm... Uhuk.uhum.. "
Fadil menoleh pada semua rekan tim nya, yang dengan kompak berdeham dan juga terbatuk. Sambil melirik -lirik padanya dan Zahra. Terutama Theo, si playboy kelas bawah yang sudah merapikan dirinya sendiri.
"Kenalin kali, ah. !" Ujar Theo, melirik -lirik pada Zahra.
Fadil mendelik tidak suka, ia langsung berdiri dan menyuruh Zahra duduk di tempat nya duduk.
"Duduk, Ra " ujarnya dengan begitu gentle.
"Makasih " jawab Zahra dengan begitu lembut.
Fadil mengangguk, ia langsung menarik kursi lain dan duduk di ujung meja dengan posisi antara Zahra dan Sheila.
"Oya, kenalin ini semua temen-temen Fadil di sini. "Ujar Fadil melirik teman -temen nya. "Itu Nara, " lanjut nya menunjuk pada Nara yang duduk di sebelah kanan Zahra.
"Nara " ucap Nara hendak mengulurkan tangan pada Zahra tapi sudah lebih dulu di tepis oleh Fadil.
"Hoooooo... Posesif cuy !!" Seru teman-teman nya.
Fadil mendelik tidak memperdulikan nya. Ia memperkenalkan satu-satu rekan tim dan teman sekelasnya.
"Zahra "
"Loli, ""Salsa "
"Sheila "Zahra mengangguk dengan senyuman begitu ramah pada tiga perempuan di depan nya. Setelah menarik kembali tangan nya dan menoleh pada Fadil.
"Ra, udah makan? "
"Masih kenyang, tadi Zahra udah pesan minum kok" jawab Zahra, masih merasa canggung atau tepatnya tidak nyaman karena rekan tim Fadil dengan terang-terangan menatap nya dengan tatapan yang membuatnya sama sekali tidak nyaman.
"Zahra, " panggil Loli tiba-tiba. Membuat Zahra menoleh padanya. "Gue yakin, loe sama Fadil bukan cuma sekedar teman dekat. Pasti ada something, ketebak banget dari gelagat kalian berdua " celetuk Loli dengan begitu frontal. Dan tentu di setujui oleh yang lain nya.
Tidak dengan Salsa dan Sheila, dua sepupu itu hanya memilih diam saja sambil menyimak walau Sheila lebih ke jengah, kesal dengan sikap Fadil yang berubah 180° sekarang. Sekarang Fadil lebih terlihat kalem dan malu-malu.
"Gue cuma mau bilang, kalau Fadil ini di sekolah terkenal banget,banyak banget cewek-cewek yang naksir dia. -"
"Eh, apaan sih, enggak-enggak, Jangan percaya. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Fadil & Sheila
Fiksi RemajaFadil dan Sheila adalah dua orang yang pernah berteman dekat saat kecil. Mereka berpisah ketika sama-sama lulus SD. Karena, Fadil dan keluarga nya harus pindah ke Aceh. Yaitu kampung halaman Kakek nya untuk mengurus pekerjaan nya di sana. Dan setela...