57

219 34 1
                                    

Berita Fadil telah kembali langsung menyebar ke teman-teman nya. Sehingga tidak butuh waktu lama untuk ia langsung bertemu dengan teman-teman nya.
Nara dan yang lain langsung datang berkunjung untuk memastikan, apakah benar, Fadil telah kembali setelah setahun menghilang.

Mereka semua tampak terkejut sekaligus bersyukur.

"Noah enggak tau tentang kecelakaan gue." Jawab Fadil ketika Romi bertanya tentang Noah.

"Kok bisa?." Tanya Zaki terkejut sendiri.

Pasalnya, semua juga tau bagaimana. Sohib nya dua orang tau. Dan bisa-bisa nya, Noah tidak tau tentang kecelakaan Fadil yang sudah setahun lebih.

"Enggak ada yang ngabarin dia." Jawab Fadil.

"Sheila juga ngelarang gue buat ngabarin Noah." Ujar Nara.

Fadil mengulum senyum. Ia berfikir jika Sheila sudah tau tentang kondisi Noah yang memiliki jantung lemah. Keluarganya juga berusaha untuk tidak memberitahu Noah, berbagai kemungkinan mereka pertimbangkan. Selama ini juga keluarga nya juga berusaha untuk mengelak setiap kali Noah menanyakan dirinya melalui telfon. Lalu kemudian, Reno memberikan kesibukan lain pada Noah.

Baru semalam dia bisa berbicara langsung dengan Noah.
Dia bersyukur sahabat nya itu masih baik-baik saja.

"Salsa gimana?." Tanya Fadil pada Nara.

"Gimana apanya?." Tanya Nara.

"Gue denger dia juga bakal kuliah di luar negeri." Jawab Fadil pada Nara.

"Biasa aja." Jawab Nara. " Dia juga punya mimpi kali." Lanjut Nara.

"LDR enggak enak lho."
"Sadar diri kali." Fadil langsung mengernyitkan dahi. "Sheila juga kuliah di luar negeri."

Saat itu lah dia terdiam, hanya mengulum senyum kecil. Kembali mengingat pertemuan mereka beberapa hari yang lalu. Keduanya tidak saling menyapa sama sekali. Bahkan dia dengan sengaja mengabaikan gadis itu. Sungguh dirinya sangat munafik, karena diam-diam dia juga sangat merindukan gadis yang di cintai nya.

"Sheila terpukul banget sejak loe hilang." Ujar Zaki.

Mendadak suasana menjadi hening dan sepi. "Bahkan dingin banget sama cowok yang coba-coba dekatin dia." Lanjut Zaki lagi memperhatikan Fadil.

"Dil, nyesal itu datangnya selalu belakangan lho. Sampai Sheila move on nangis darah Lo." Kata Romi memanasi.

Dia tetap diam, dengan fikiran mulai kacau. Bahkan sampai sekarang hati nya juga masih mengharap kan gadis itu. Namun, dia dan ego nya masih bersahabat dekat.

***

Setelah teman-teman yang datang menjenguknya pulang setelah hampir seharian di rumahnya. Fadil kembali merasa sepi. Apalagi fikiran nya selalu penuh dengan Sheila.

Mereka semua berhasil menghasut dirinya. Saat ini dia sedang duduk di sofa, tengah menimang ponsel yang baru di belikan oleh sang Mama seminggu setelah kepulangan nya.

Dirinya tengah menimang untuk menghubungi Sheila setelah berhasil mencuri kontak gadis itu dari ponsel adik nya.

Huft.

Dia menghela napas, kembali meletakkan ponsel itu dan memilih untuk diam lagi.

"Airin!."

Suara Abang nya itu, membuat dia beralih. Apalagi saat mendengar langkah tergesa dari anak tangga. Dia heran saat melihat kakak iparnya menggeret koper menuruni anak tangga.

Fadil & SheilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang